"Sayang, ibu boleh masuk? Seharian kamu di dalam. Kau baik-baik saja kan?" suara ketukan dan panggilan nyonya Kim terdengar berkali-kali di kamar yang beberapa minggu ini dia tempati di rumah keluarga Kim.
Seokjin bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamar. Wajah lesu menyambut kedatangan nyonya Kim yang membawakan makanan dan cemilan kesukaan Seokjin.
"Ibu, aku tidak ingin makan," jawab Seokjin lesu,
"Boleh ibu tetap masuk?" tanya si ibu dengan lembut,
Seokjin menganggukan kepala Jennie.
Ibu Taehyung masuk ke dalam kamar dan meletakan nampan makanan yang dia bawa dan kemudian duduk berdua dengan Jennie di tempat tidur.
"Ayah akan terapi besok, dia bertanya apakah kau akan ikut bersamanya," ibu Taehyung bertanya,
Seokjin mengeleng, "Aku tidak bisa, maaf ibu,"
Sang ibu mengangguk maklum. Ibu Taehyung sudah menebak apa yang terjadi pada Jennie. Pasti ini mengenai berita itu.
"Ibu ada di sini sayang, apapun yang kamu rasakan atau apapun yang kamu butuhkan, ibu akan tetap di sisimu," katanya dengan tulus,
Nyonya Kim melihat perubahan sikap Jennie dan berita itu pasti sangat memukul gadis itu. Sementara itu Seokjin menatap perempuan yang sudah melahirkan Taehyung itu dengan mata berkaca,
"Aku pasti sudah mempermalukan kalian kan?" katanya, suaranya sedikit serak,
"Kau masih muda, karena itu hal wajar jika pernah melakukan kesalahan," jawab sang ibu dengan bijak,
Seokjin tidak tahu kalau ada orang-orang sebaik ini di dalam kehidupan Jennie yang begitu buruk, bagaimana mereka tetap tidak terpengaruh dengan tindakan Jennie di masa lalu dan bersikap sebaik ini dan tidak menjauhinya seperti apa yang sudah di bayangkannya.
"Tapi aku sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk, dan itu pasti membuat Taehyung kesulitan sekarang," ucap Seokjin malu, dia bahkan tidak tahu bagaimana dia akan menghadapi Taehyung sekarang.
"Taehyung akan melakukan apapun untukmu sayang," nyonya Kim berujar dengan sangat yakin,
"Tapi aku sudah membuatnya kecewa. Sekarang keadaan juga semakin parah dan aku merasa tidak pantas untuk diperlakukan seperti ini," aku Seokjin jujur,
"Jinnie sayangku, apa kau meragukan cinta kami padamu?"
Seokjin mengeleng tidak setuju. Tentu saja tidak sama sekali, setelah banyaknya kejadian Seokjin yakin keluarga Kim sudah memperlakukannya dengan sangat baik. Melebihi dari apa yang bisa dia harapkan.
"Aku selalu berfikir, saat aku bangun dan aku sendirian di rumah sakit waktu itu, aku sangat marah dan sedih. Kenapa aku sendirian, dan aku tidak tahu apapun tentang diriku. Lalu Taehyung datang dan bersikap sangat dingin, aku pikir saat itu dialah yang jahat padaku, kupikir dia sedang menjahati dan memanfaatkanku, tapi ternyata aku salah," kata Seokjin sedih,
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch
FantasySeokjin tahu, orang-orang tidak boleh jatuh cinta padanya. Dia juga tahu, Seokjin harus menjaga jarak. Namun peran dengan tubuhnya yang sekarang, Seokjin tidak bisa menolak satu cinta di antara dua orang ini. Seokjin pasti akan melakukan segala cara...