"Aku kenapa? Apa kalian melakukan sebuah kesalahan sehingga aku membenci kalian?" tanya Seokjin sangat penasaran.
Seokjin sangat bersyukur dengan kehadiran nyonya Kim di hidup Jennie. Berkatnya, rasa penasaran Seokjin akhirnya bisa terjawab oleh beliau.
"Nak, aku akan mengatakan semuanya, meski aku tidak ingin kamu kembali membenci kami. Aku tahu aku harus jujur padamu pada akhirnya," ada ekspresi permohonan di wajah cantik ibu Taehyung yang membuat hati Seokjin meluluh.
"Ibu, aku tidak akan membencimu, percayalah," Seokjin mencoba tersenyum semanis yang bisa dia tunjukan agar ibu Taehyung tidak meragukannya.
Itu benar, meski mereka membuat kesalahan separah apapun pada Jennie, Seokjin yang ada dalam diri Jennie tidak akan bisa membenci mereka. Mereka sudah menunjukan cinta yang tulus pada Seokjin selama tinggal di tubuh Jennie.
"Sayang," panggil Ibu Taehyung menatap Jennie dengan ekspresi berterima kasih, telapak tangannya yang halus menepuk kepala Jennie dengan lembut.
Seokjin mendekatkan dirinya, dan mulai mendengarkan cerita ibu Taehyung dengan seksama.
"Baiklah, aku akan mulai bercerita mengenai ke dua orang tuamu. Itu terjadi saat kau masih sangat kecil nak, ayah Taehyung mengundang ibu dan ayahmu ke satu acara kantornya. Aku saat itu tidak bisa menghadirinya karena tubuh Taehyung tiba-tiba panas dan aku tidak bisa meninggalkannya sendirian di rumah. Acara berubah chaos setelah muncul pihak-pihak yang tidak terduga dan mengacaukan pesta itu. Mereka membawa senjata tajam sayang, dan itu di luar kendali siapapun di sana," cerita ibu Taehyung dengan wajah tegang, tersirat bahwa kejadian itu membawa trauma sendiri untuknya.
Seokjin menyentuh telapak tangan ibu Taehyung untuk meyakinkannya melanjutkan cerita.
"Ayah dan ibumu terluka parah dan meninggal. Ayah Taehyung juga terluka, di kakinya, dan sekarang luka itu menjadi lebih parah setelah lanjut usia. Kau lihat sendiri, ayah Taehyung tidak bisa berjalan," tatap ibu Taehyung dengan pedih.
Seokjin menelan ludahnya ikut tegang.
"Namun kamu yang belum mengerti banyak mendengar dari orang yang tidak bertanggung jawab untuk memecah kita. Kamu dan keluarga kami. Mereka membuat cerita versi mereka sendiri sehingga kamu berbalik menyalahkan kami karena itu."
"Kamu membenci ayah Taehyung. Karena di antara ratusan orang, hanya kedua orang tuanya yang meninggal. Kamu membenci ayah Taehyung karena orang tuamu yang meninggal bukan dirinya atau orang lain," kata ibu Taehyung menunduk sedih.
Air mata turun ke wajah ibu Taehyung yang selalu baik dan lembut itu.
Seokjin bisa membayangkan betapa serba salahnya keluarga Taehyung karena kesalahan yang tidak disengaja mereka lakukan pada keluarga Jennie. Dan Jennie dibiarkan terpuruk dengan kesedihannya dengan menyalahkan mereka. Satu hal yang Seokjin baru sadari, dia juga menyalahkan sakitnya Jennie pada Taehyung kemarin. Kesamaan yang Seokjin dan Jennie lakukan pada mereka.
Lalu ibu Taehyung melajutkan bercerita,
"Setelah Taehyung dewasa, dia mengantikan peran kedua orang tuamu karena ada pihak-pihak yang ingin mengambil hakmu setelah kedua orang tuamu meninggal. Awalnya itu di lakukan ayah Taehyung, namun perlahan fisiknya semakin buruk. Jadi Taehyung yang akhirnya mengambil alih semuanya," katanya,
"Bagaimana dengan reaksiku saat itu?" tanya Seokjin, karena dia harus melihat sisi bagaimana Jennie saat itu. Dengan begitu, dia bisa menuntaskan rasa penasarannya selama ini mengenai Jennie dan bagaimana gadis ini hidup.
"Kamu marah dan seolah kami ingin merebut semua kekayaan keluargamu, namun semua orang tahu, keluargamu waktu itu hampir mengalami kebangkrutan. Kamu tidak mempercayai kami dan semakin membenci kami. Kamu menolak mengurus perusahaan dan melakukan semua yang kamu inginkan," kata sang ibu,
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch
FantasySeokjin tahu, orang-orang tidak boleh jatuh cinta padanya. Dia juga tahu, Seokjin harus menjaga jarak. Namun peran dengan tubuhnya yang sekarang, Seokjin tidak bisa menolak satu cinta di antara dua orang ini. Seokjin pasti akan melakukan segala cara...