Seokjin terpaksa mengikuti Jungkook. Kepalanya kacau. Baru saja dia merasa senang karena ibu Taehyung mengenalinya tanpa keraguan dan bersikap bertentangan dengan Taehyung, sekarang dia harus menjelaskan situasinya juga pada Jungkook. Bukan karena apa-apa, masalahnya Seokjin tidak ada niat untuk jujur pada Jungkook, Seokjin terlalu takut jika nanti Jungkook akan bersikap sama dengan Taehyung.
Bahkan karena reaksi Taehyung yang sebelumnya, Seokjin berencana untuk menjauhkan diri dan tidak lagi muncul di hadapan mereka sama sekali. Harusnya sih begitu.
Mereka mengambil tempat tak jauh dari halte bus karena menghindari salah satu keluarga Seokjin mendengar obrolan mereka.
"Kenapa kau tiba-tiba ke rumahku?" tanya Seokjin karena setelahnya Jungkook hanya diam dan menatapnya.
"Mingyu ingin menjengukmu dan mengajakku, namun ditengah jalan dia membatalkannya karena ada masalah di tempat kerjanya, tapi aku sudah di sini sejak tadi," jawab Jungkook.
Sejak tadi? Apa Jungkook mendengar obrolannya dengan nyonya Kim? Atau hanya melihat mereka bersama saja? Seokjin meringis horor.
"Jadi itu benar rumahmu?" tanya Jungkook balik,
"Iya," jawab Seokjin, meski Seokjin bingung mengapa rumahnya menjadi masalah sekarang.
"Jadi apa hubunganmu dengan nona Jennie?" tanya Jungkook kemudian,
"Apa hubungannya rumahku dengan Jennie memang?" tanya Seokjin balik, dia belum bisa menangkap maksud pertanyaan Jungkook.
"Nona Jennie, ah kupikir harusnya kau tahu karena kau mengenal nyonya Kim kan? Aku pernah beberapa kali ke sini dan menemaninya," ujar Jungkook.
Akhirnya Seokjin mengerti. Dia hampir lupa, setiap pulang dari kampus mereka akan memarkirkan mobilnya dekat rumahnya hanya ingin melihat salah satu anggota keluarganya. Itu karena Seokjin dulu sering merindukan mereka saat menjadi Jennie.
"Ah itu," Seokjin bingung harus bagaimana menjawab Jungkook.
"Nona pernah bilang, temannya tinggal di rumahmu," desak Jungkook lagi, "Aku pikir itu bukan Eunchae, pasti kau kan? Jadi apa hubunganmu dengan nona Jennie?"
Seokjin mengigit bibirnya, masih ragu harus menjawab apa dan itu tertangkap mata Jungkook.
"Kau sepertinya sangat dekat juga dengan nyonya Kim, apa dulu kalian berpacaran?" ada ekspresi cemburu di wajah Jungkook.
Jika keduanya berpacaran itu bisa saja. Wajah Seokjin tidak bisa di sebut jelek. Nona Jennie juga termasuk populer, mungkin saja Seokjin adalah salah satu teman laki-laki Jennie.
Seokjin melongo, dia hampir tidak menduga apa isi kepala Jungkook,
"Kami berpacaran?" tanya Seokjin memastikan,
"Ya, kau dan nona Jennie," jawab Jungkook,
"Darimana kau bisa menyimpulkan itu Jungkook?" Seokjin mengelengkan kepalanya tidak percaya. Mana ada dia pacaran dengan Jennie, bertemu saja mereka tidak pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch
FantasySeokjin tahu, orang-orang tidak boleh jatuh cinta padanya. Dia juga tahu, Seokjin harus menjaga jarak. Namun peran dengan tubuhnya yang sekarang, Seokjin tidak bisa menolak satu cinta di antara dua orang ini. Seokjin pasti akan melakukan segala cara...