16

733 97 4
                                    

Hari ini ada satu kebohongan yang telah Alfa ucapkan, perihal anak tantenya yang berulang tahun itu tidak benar, ia hari ini ijin karena merasa dalam mood yang tidak baik jadi disinilah mereka berada.

Di atas bukit dekat sekolah, tidak terlalu dekat tapi dari sini mereka bisa melihat jelas halaman sekolah mereka.

Kiara yang bingung pun hanya bisa sesekali melirik ke Alfa, suasana di bukit ini sangat sejuk dan rasanya tenang sekali. Tidur di atas bukit ini pun rasanya sangat nyaman, selain tempatnya yang masih sangat sepi, pemandangannya pun juga indah.

"Jadi lo bohong?"

"Minum?" Alfa menyodorkan sekaleng soda kepada Kiara.

"Kenapa bohong?"

Alfa menghela nafas."gue lagi gak mood sekolah jadi ya gitu."

"Ada orang kek lo gitu? Gak mood terus ijin gak sekolah, lu kalo kata gue yang bener-bener aja deh."

"Gue bener."

"Bener apanya? Kayak gitu gak bener anjir, lagian kenapa gak mood? Di marahin nyokap lo? Di amuk bokap lo? Di-"

"Kanaya apa kabar ya."

Kiara terdiam, ternyata Alfa tengah merindukan Kanaya yang telah hilang itu, ia pun menghela nafas."ikhlasin ya?"

"Hm?" Alfa terkekeh sejenak lalu menggeleng.

"Ikhlasin Kanaya."

"Gak segampang itu, Ra. Gue udah berusaha tapi gak ada yang berhasil, bahkan udah di bantu sama temen gue pun gak bisa."

"Jangan bilang gak bisa sebelum mencoba."

"Gue udah coba dan hasilnya nihil."

"Itu tandanya yang mau di ajak ikhlas cuman fikiran lo, hati lo enggak Al."

"Terus gue harus apa?"

"Mengikhlaskan itu bukan sekedar merelakan hal yang udah pergi dan gak akan kembali, tapi juga menuntut kita untuk berdamai dengan diri kita sendiri, seseorang yang kita sayangin kalo mereka udah pergi jauh pasti kita selalu nyalahin diri kita sendiri. Makanya ikhlasin dan ayo berdamai."

"I try."

"Try mulu, ngomong mulu, gerak kagak. Cowok lu?"

"Cakep-cakep nyablak."

"Yeuw, biarin, dari pada situ cakep-cakep di kira belok."

"Yang penting gak belok aslinya."

"Affh iyh?"

"Ho'oh tenan."

"Tapi sampe sekarang pun gak ada gerak-gerik suka sama gue, belok pasti lu."

"Kiara, membuka hati itu gak semudah nerbangin rambut indah milik pak Broto."

"Heh! Itu guru dah botak pake rambut palsu masih ae dirosting."

"Lagian gak punya rambut malah maksa."

"Iya sih, mana warnanya ijo."

"Harusnya jenggot dia tuh di cat ijo juga."

"Gak gitu donk Alfa, ntar malah jadi kek kospley klepon."

"Ya gak papa, malah keren."

Kiara menggeleng."Alfa?"

"Hm?"

"Buat perjanjian sama gue mau gak?"

"Perjanjian apaan?"

"Perjanjian kita mulai hari pacaran dan semuanya mulai dari nol, pokoknya satu sama lain harus berusaha untuk menerima."

"Pacar kontrak?"

"Nah! Tapi ini beda."

"Bedanya?"

"Bedanya kalo salah satu dari kita ternyata ada suka sama orang lain maka harus ada perbincangan dulu biar sama-sama mengerti akan hal ini, ya kayak fwb maybe or hts maybe.."

"Ide bagus tapi apa gak bahaya?"

"Bahaya apa?"

"Bahaya kalo salah satu dari kita ternyata jatuh cinta."

"Ya kan tujuannya emang itu."

"Kalo satunya enggak jatuh cinta juga gimana?"

"Kita akan melakukan sidang secara terbuka kalo begitu, soalnya itu masuk dalam cinta bertepuk sebelah tangan."

"Sidang, kayak apaan aja."

"Jadi gimana? Mau gak?"

"Ya boleh aja."

"Ok mulai hari ini pacaran ya? Jadi aku-kamu an aja."

"Emang harus?"

"Lu sama Kanaya emangnya pake gue-lo? Kagak kan? Lagian ya udah sih apa susahnya pake aku-kamu tuh?"

"Gak susah sih tapi belom terbiasa."

"Makanya biasain mulai dari sekarang."

"Iya di biasain."

"Apanya???"

"Itunya lah."

"Apa hm?"

"Gak apa-apa sayang, udah ya mendingan minum dulu hehehe.."

"AJZNZJSBZJANZKJZJS SAYANG?!!!!"


























To be continued.......









WE!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang