20

738 92 0
                                    

"apaan begitu, cipika cipiki di depan kelas tuh apaan begitu." Greisy sedang menggoda Kiara saat ini, bahkan tak hanya Greisy karena tapi semua siswa yang melihat itu pun pastinya akan langsung menggoda Kiara.

"Ya mang napa sieh?!"

"Kok nanya, ini tuh lingkungan sekolah dan gue kasih tau ye! Lu di pantau guru-guru yang suka sama Alfa."

"Gak peduli gue njir, pacar-pacar gue kok ya terserah gue mau ngapain."

"Betul tapi maksud gue gak di lingkungan sekolah juga, bukan-bukan ya anjir, gue cuman gak mau kalau lo kenapa-kenapa gitu."

"Emang gue bakalan kenapa? Tenang, gue bisa gelud jadi lo santuy aja."

"Santuy pala bapak lo."

"Lah bapak gue dah tidur di tanah, masih ae di bawa-bawa."

"Si anjir."

Apa yang Greisy katakan ada benarnya, Kiara telah mengumbar kemesraan dengan Alfa, itu tandanya hidup Kiara selama masih berhubungan bersama dengan Alfa tidak akan pernah tenang, sama seperti sebelum-sebelumnya.

Alfa di kena sebagai the most wanted jalur bawah tanah bukan tanpa alasan, anak itu memang memiliki banyak fans fanatik yang rela melakukan apapun untuk sang pujaan hatinya, termasuk menyingkirkan siapapun yang berhasil dekat dengan Alfa.

Memang terdengar menyeramkan tapi begitulah adanya, sebenernya Alfa sendiri tidak tau jika para pemujanya itu dapat melakukan hal sejauh itu karena ia belom pernah melihat secara langsung.

"Permisi..." Alfa datang dengan membawa roti sosis dan sekotak susu strawberry di tangannya, Greisy yang melihat itu langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Aduh pangerannya udah dateng, uhuk, mau makan duls ah." Ucap Greisy sambil mencolek pipi Kiara.

"Anjir apaan sih!" Kesal Kiara, ia paling tidak suka di colek-colek seperti itu karena dirinya bukan sambal.

Alfa terkekeh pelan."di tunggu Niena sama yang lainnya di kantin."

"Baiklah kalau begitu, kalian berdua awas ya pokoknya yang ketiga setan kalo berduaan!"

"ELO SETANNYA!" Kiara ternyata masih sangat kesal dengan Greisy, ia pun mengatakan hal itu dengan volume suara yang sangat tinggi, Alfa hanya bisa terkekeh saja.

"Udah, emosian banget, mendingan makan."

"Perasaan aku gak minta bawain ini deh."

"Inisiatif aja, kamu kan udah bilang kalo badmood gak bakalan ke kantin, ya aku dari tadi udah nungguin kamu dan bawa ini kesini."

"Kamu udah makan?"

"Udah."

Kiara mengangguk lalu membuka roti itu dan memakannya, Alfa memperhatikan dari Kiara makan roti itu, benar-benar bukan Kanaya, tidak sama, tapi fikirannya masih menganggap Kiara adalah Kanaya padahal bukan.

"Mau?"

"Enggak, makan aja."

"Tapi ngeliatin gitu."

"Aku suka ngeliatin kamu makan gitu."

"Suka? Sejak kapan?"

"Mulai hari ini dan seterusnya aku suka ngeliatin kamu ngelakuin apapun."

"Bisa aja nih buaya."

"Hehehe, nanti pulang sekolah mau jalan-jalan dulu gak?"

"Boleh, emang mau kemana?"

"Heum, kemana aja yang kamu mau."

"Wakanda."

"Jangan yang aneh-aneh gitu deh."

"Aku juga gak tau mau kemana, kamu kan tau aku bukan penduduk asli sini, lagian juga aku disini belom lama ini."

"Berarti kalo aku ajak kemanapun gak boleh protes ya?"

"Iya kapten."

Alfa langsung mengacak-acak gemas puncak rambut Kiara, ternyata anak ini kalo sedang makan terlihat kalem dan menggemaskan, ini akan menjadi point khusus dimata Alfa.
























To be continued......


























Gak tau iya apa enggak tapi rasa-rasanya pengen up seabrek wkwkkw

WE!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang