Extra - Pantai

654 70 1
                                    

Akhirnya tetap ada waktu di mana Jaejong meninggalkan Sohee di pantai. Dia berjalan-jalan menyusuri tepi laut bersama Yunho, sementara Sohee merebahkan tubuhnya di atas pasir pantai yang hangat, membiarkan sinar matahari membakar kulitnya. Warna kulit tan sedang trendy sekarang, jadi Sohee memanfaatkan waktu liburnya untuk mengubah warna kulit menjadi lebih kecoklatan. Untuk itulah dia sengaja memakai baju pantai yang agak terbuka, tidak seterbuka bikini, tapi cukup untuk membuat sinar matahari mewarnai bagian perut, paha, tangan, dan wajahnya.

Sohee berguling-guling untuk meratakan sinar matahari yang mengenainya. Mengabaikan seseorang yang sedari tadi setia berdiri di bawah terik dengan setelah jas hitamnya.

"Apa tidak gerah dengan pakaian seperti itu?"

Pertanyaan Sohee membuat Hyungsik menoleh, melihat Sohee sedang berbaring tengkurap dengan wajah menghadap sisinya. Buru-buru Hyungsik menghapus keringat di wajahnya sambil membuka satu kancing kemeja bagian atas, lalu berpaling lagi. Sangat gerah tentu saja! Ini di pantai, tengah hari, dan dia memakai jas hitam!

"Apa kau tidak pakai kaos rangkap Kak Hyungsik?"
Sohee memanggilnya Kak karena selisih usia mereka tidak terlalu jauh, hanya 5 tahun.

"Pakai."

"Kalau begitu lepas saja kemeja dan jasmu."

"Di sini?"

"Tidak, di laut sana. Apakah harus diperintah dengan detail dulu baru kau akan melakukan sesuatu?! Oh ya ampun.."

"Aku memang orang suruhan, mau bagaimana lagi.."
Hyungsik hanya berusaha melakukan tugasnya dengan baik tanpa melibatkan kepentingan pribadi. Yunho sering menugaskanya menjadi bodyguard Sohee di saat-saat tertentu, seperti sekarang ini.

Sohee memutar malas bola matanya, kemudian berpaling ke sisi lain untuk memberikan sinar matahari ke sisi wajah satunya. Tidak lama kemudian Sohee merasa bosan, dia ingin berjalan-jalan.

"Kak Hyung-- wow, kapan kau melepas semua bajumu?"
Sohee kaget melihat penampilan Hyungsik ketika berpaling lagi. Ini pertama kalinya dia melihat Hyungsik berpakaian santai.

"Ehem. Ada apa?"
Hyungsik sudah melepas kemeja, jas, dan celana panjangnya dengan cepat ketika Sohee berpaling ke sisi lain. Sekarang dia tidak ada bedanya dengan para wisatawan lain. Bahkan terlihat sepet

"Aku bosan. Ayo jalan-jalan."

Hyungsik melihat berbagai barang yang ada di sekitarnya. Payung besar, alas tidur, keranjang bekal, pakaian ganti, kotak kosmetik, tidak mungkin membawa semuanya sendiri sambil jalan-jalan.

"Tunggu di sini. Aku ke penitipan barang dulu. Jangan ke mana-mana. Berteriak dan pakai semprotan merica jika ada sesuatu. Hanya 5 menit. Telepon aku kalau---"

"Cepat lakukan saja! Kenapa semua orang jadi seperti ayahku?!"


Hyungsik dengan cepat membereskan semua barang kemudian berlari ke penitipan barang. Ketika dia kembali Sohee sudah mulai berjalan duluan mekskipun belum terlalu jauh. Dia berdecak kesal karena harus berlari lagi mengejar gadis keras kepala itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di tempat lain, Yunho tiba-tiba menarik Jaejong ke sebuah bangunan kecil di tepi pantai. Mengajaknya masuk ke suatu bilik, kemudian mulai mencumbunya dengan ganas.

"Idiot! Apa yang kau lakukan???"
Bisik Jaejong ketika merasakan tangan Yunho yang mulai menggerayangi bagian dalam tubuhnya.

"Bercinta tentu saja."

"Di sini????"
Meskipun terus mengeluh, tapi Jaejong tidak menghentikan semua perlakuan Yunho.

"Ingat kata Dokter Lee, aku tidak boleh menahannya terlalu lama, tidak baik untuk kesehatanku."
Jawab Yunho sambil terus menyibukkan diri memasukkan kepalanya ke dalam kaos Jaejong.

PointlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang