1 tahun kemudian.
"Terima kasih telah bersedia hadir di acara kami Tuan Jung."
Seorang pembawa acara menyapa Yunho."Acara ini memang bertajuk bisnis, tapi kami mungkin akan sedikit menyinggung kehidupan pribadi anda, apakah itu tidak masalah?"
"Tidak masalah, banyak juga tidak apa-apa, silakan, jangan malu-malu."
"Hahaha, Terima kasih Tuan Jung, anda memang istimewa. Tidak heran jika anda menjadi tajuk perbincangan di semua kalangan akhir-akhir ini."
"Maksudmu tentang pernikahanku? Atau tentang pecahnya perusahaan ayahku? Atau tentang Ecowisata yang baru kubuka di pulau Jeju?"
"Ahahaha benar, benar, banyak sekali yang menghebohkan kita dari anda. Ah saya jadi binggung harus memulai dari mana dulu. Mm... bagaimana jika kita membahas tentang pernikahan anda dulu. Kita tahu jika anda adalah orang pertama dan satu-satunya, sampai saat ini, pebisnis sukses di Korea Selatan yang secara terang-terangan menyatakan diri sebagai pasangan gay. Apakah anda tidak takut jika hal itu akan mempengaruhi bisnis anda? Apalagi di tengah negara yang menentang akan hal itu. Yah tidak semuanya, tapi sebagian besar masyarakat kita masih berpikir negatif tentang hubungan sesama jenis."
"Mn. Tentu saja aku khawatir. Tapi bukan pengaruh terhadap diriku yang kukhawatirkan, namun pengaruh terhadap orang-orang yang bekerja di bawah naungan perusahaan yang kupimpin. Aku bisa saja segera lepas dan melarikan diri dari gunjingan begitu menyerahkan jabatan dan hidup di luar negeri, tapi perusahaan mungkin akan merasakan dampak yang berkepanjangan jika mengalami penurunan harga saham dan sebagainya. Yah.. Itu bisa menyebabkan pemecatan banyak pegawai."
"Tepat sekali. Lalu bagaimana anda mengatasinya hingga tetap berhasil bertahan di puncak bisnis sampai hari ini?"
"Awalnya aku berusaha mengundurkan diri sebelum benar-benar menikah. Tapi ayahku menolak. Aku pun tidak menyangka jika ternyata keluargaku mendukung semua keputusanku dan segala konsekuensi yang mengikutinya. Keluargaku memiliki keyakinan jika segala sesuatu yang baik akan membawa hasil yang baik juga. Hubunganku memang menyimpang dari kebanyakan orang, tapi kami tidak melakukan sesuatu yang buruk dari hal itu. Kami hanya saling mencintai. Hanya itu. Jadi sebenarnya aku tidak melakukan apapun, semua berjalan begitu saja. Harga saham kami memang sempat menurun selama beberapa bulan, tetapi tidak banyak dan itu kembali naik lagi dan stabil sampai sekarang. Kurasa itu menunjukkan jika kehidupan pribadi tidak terlalu mempengaruhi bisnis jika kita tidak mempunyai niat buruk di dalamnya."
"Begitu. Apakah pecahnya Jung Corp sama sekali tidak terkait dengan hal itu? Beberapa pakar berpikir jika itu adalah salah satu strategi anda untuk menjaga kestabilan perusahaan."
"Mm...sebenarnya bukan itu tujuan pecahnya Jung Corp. Kami bahkan tidak berpikir ke arah situ. Tapi bisa jadi itu juga membawa dampak positif karena momen yang tepat."
Kata Yunho sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Lalu kenapa sekarang Jung Corp terpecah menjadi 2?
"Yah tentu saja karena ayahku memiliki 2 anak, kalau ayahku memiliki 4 anak maka Jung Corp akan dipecah menjadi 4."
"Hahahaha benar juga~ Tapi ayolah Tuan Jung, anda tahu ke mana arah pertanyaan saya."
"Pecahnya Jung Corp sebenarnya hanya karena aku mm.... ingin punya lebih banyak waktu untuk bersantai. Yah anda tahu, untuk melakukan banyak hal bersama kekasihku. Aku tidak ingin waktuku habis untuk bekerja."
"Hahahaha benarkah? Hanya untuk itu? Jadi maksud anda, anda ingin melepas sebagian tanggung jawab supaya bisa sering berkencan?"
"Hehe tepat sekali. Sangat melahkan memegang semua tanggung jawab itu. Lagipula adikku dan suaminya sudah siap untuk memimpin perusahaan mereka sendiri. Adikku mulai bosan karena anaknya sudah mulai sekolah, tidak ada yang dia ajak bermain lagi di rumah. Sementara suaminya seorang akuntan, dia sudah menduduki posisi penting di Jung Corp sebelumnya, jadi sebenarnya dia hanya naik jabatan ditemani oleh istrinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pointless
FanfictionJaejong merelakan perasaannya untuk menikah dengan orang pilihan orang tuanya, mencurahkan belasan tahun hidupnya untuk merawat seorang diri putri yang lahir dari rahim istrinya, tapi apa yang dia peroleh.. Tidak ada.. Pada akhirnya Jaejong kehilang...