11. Berhenti Berjuang

564 84 1
                                    

...( Flashback )...

1 tahun yang lalu.
Hari sudah larut, Jaejong memijit keningnya yang mulai pening, sepertinya dia harus segera pulang dan beristirahat. Sejak Sohee pergi, Jaejong hanya pulang untuk tidur, dia akan menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor. Tidak ada yang bisa dia lakukan di rumah, sendirian di tempat kosong itu hanya membuatnya semakin merindukan Sohee, lebih menenangkan untuknya jika melakukan pekerjaan di kantor.

Jaejong membereskan barang-barangnya lalu beranjak pergi, tapi baru saja berdiri, tetesan merah mengotori kemejanya. Jaejong berdecak kesal kemudian segera mengambil tisu untuk menyumbat hidungnya sambil berjalan menuju pintu keluar bangunan.

Sebelum mencapai lobi Jaejong memeriksa tisu di tangannya, darah masih menetes dari hidungnya, jadi dia mengembalikan lagi tisu itu untuk menyumbat.

"Mimisan lagi Tuan Kim?"
Sapa seorang security malam sambil mengulurkan tisu baru karena melihat tisu yang dipegang Jaejong sudah penuh oleh darah.

"Terima kasih Pak Lee."
Jaejong tersenyum sambil mengganti tisunya.

"Rekan-rekan kerja anda jarang ada yang pulang larut, kenapa anda pulang larut setiap hari.. Anda perlu lebih banyak istrirahat Tuan Kim.."

"Hehe.. terima kasih untuk perhatian anda Pak Lee, tapi aku baik-baik saja."

"Apa putri anda tidak kesepian menunggu anda di rumah jika pulang selarut ini terus?"

Jaejong hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Dia kemudian pamit pergi. Tapi baru beberapa langkah, tubuhnya tiba-tiba limbung, pandangannya mulai kabur, Jaejong terjatuh tidak sadarkan diri.

Beberapa jam kemudian Jaejong tersadar di sebuah ranjang rumah sakit. Seorang dokter kemudian menyapa dan memeriksa keadaannya.

"Selamat malam e.... Tuan Kim."
Kata Dokter itu sambil membaca berkas yang dibawanya.

"Anda berada di IGD, beberapa saat yang lalu ambulance membawa anda kemari. Seorang security di tempat kerja anda yang memanggil bantuan medis, kami memperoleh sedikit informasi darinya. Kudengar anda pingsan setelah mengeluarkan darah dari hidung?"

"...Sepertinya begitu.."

"Apakah anda sering tidak sadarkan diri seperti ini sebelumnya?"

"Tidak, baru kali ini.."

"Baiklah, apakah anda sudah sering mimisan sebelum-sebelum ini?"

"Mn..."

"Seberapa sering?"

"Beberapa hari sekali.."

"Apakah ada keluhan lain yang anda rasakan?"

"...Pusing.. Tapi kurasa itu hanya karena kelelahan, aku sering pulang larut untuk bekerja.."

"Baiklah, kami masih akan mengobservasi anda, sementara berisitirahatlah di sini sampai hasil tes darah anda keluar. Kami mengambil sampel darah dan mengujinya di laboratorium tadi saat anda tidak sadarkan diri, untuk membantu kami mendiagnosis gejala yang anda rasakan."

Dokter itu melihat jam tangannya.
"Mugkin sekitar setengah jam lagi hasilnya keluar. Aku akan kembali lagi ke sini dengan membawa hasil tes darah anda. Selamat beristirahat."

Dokter itu kemudian pergi meninggalkan Jaejong. Jaejong berbaring lagi dan memejamkan mata. Mengumpati dirinya sendiri karena begitu lemah, sampai-sampai pingsan hanya karena kelelahan dan harus dijemput ambulance.

PointlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang