23. Jawaban Dari Semua Impian

763 91 11
                                    

Sohee duduk di kamar, membuka album foto masa kecilnya. Tersenyum sambil mengusap setiap foto yang tersimpan rapi di sana. Foto dari sejak dia masih bayi hingga menjadi remaja. Kadang hanya menampilkan fotonya sendirian, kadang bersama dengan ayahnya. Bulir-bulir air mata menetes setiap kali dia mengingat kenangan tentang ayahnya.


Teeeeeeeeet! Teeeeeeeet! Tet! Tet! Tet! Tet! Teeeeeeet!


Suara bel pintu rumah mengganggu lamunan Sohee. Sohee menghapus cepat-cepat air matanya lalu meletakkan album foto itu, bersiap keluar untuk menegur orang yang sudah dengan tidak sabar memainkan bel pintu rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
CEKLEK.
Pintu rumah terbuka.

Orang yang membukakan pintu dari dalam nampak terkejut saat melihat tamu yang datang.













"Yu...Yunho..? Apa yang---"


BUK!
Yunho menarik Jaejong keluar lalu memakunya di dinding.


Jaejong yang terkejut atas perlakuan Yunho yang tiba-tiba hanya bisa diam seribu bahasa dengan sorot mata takut bercampur cemas.. Jaejong bisa merasakannya, Yunho sedang marah..


Yunho mengepalkan tangan.
Lalu dengan sekali hantaman---


DEMMMM!
Tembok rumah Jaejong bergetar ketika kepalan tangan Yunho mendarat setengah inchi dari kepalanya.













"....Yunho.. Ada apa denganmu..?"
Jaejong bertanya ragu.


BUK!
Yunho menghempaskan sebuah buku sketsa tua ke dada Jaejong.


"I...ini, dari mana kau mendapatkannya...?"
Jaejong memegang buku sketsa itu dengan tatapan nanar.


Jaejong tidak segera mendengar jawaban, dia hanya mendengar deru napas Yunho yang kian memburu.




















"Kau menyukaiku?"
Tanya Yunho dengan suara yang terdengar hampir seperti menggeram. Kepalan tangannya bergetar sambil masih bersandar pada tembok di depannya.


"Ti...tidak! Itu hanya gurauan! Jangan menganggapnya serius! Aku hanya bercanda! Jangan marah! Maafkan aku! Aku tidak bermaksud------- emmmmh!!"


Kepanikan Jaejong seketika tergantikan oleh tetes air mata ketika Yunho tiba-tiba melumat bibirnya. Jaejong memejamkan matanya rapat-rapat sambil terus tersisak ketika Yunho tidak juga melepaskan ciumannya.


Setelah puas menerkam Jaejong, Yunho akhirnya melepaskan bibir lembut itu. Kemudian menyatukan keningnya dengan kening Jaejong.


"...Aku juga menyukaimu..."


Jaejong hampir tidak percaya ketika mendengarnya. Sampai Yunho melanjutkan perkataannya.


"You are my other half too..
And Yes, I will definitely kiss you..
every day..
from now on..
Now you tell me, what's a kiss taste like?"


Yunho mengecup lembut bibir Jaejong sekali lagi sambil merengkuh Jaejong ke dalam pelukannya. Begitu lembut hingga membuat Jaejong tidak kuasa menahan air matanya.


"...Sweet..."
Cicit Jaejong sambil masih menitikkan air mata. Semua impiannya telah terjawab.


Yunho tersenyum.
"That's why I want to kiss you more."


Yunho mengecup lagi bibir Jaejong yang merona.
"Jaejong.. I love you.."


















PointlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang