Jaejong mengatur napasnya sebelum memasuki rumah. Memikirkan kata-kata untuk memulai pembicaraan dengan Sungmin. Malam itu setelah makan malam, akhirnya Jajeong memutuskan jika itu adalah waktu yang tepat untuk membahasnya.
"Sungmin.. tentang Boknam.."
Sungmin berhenti bergerak untuk sesaat ketika nama Boknam disebut. Tapi kemudian melanjutkan lagi kegiatan mencuci piringnya.
"Ada apa dengannya?"
Tanya Sungmin balik."Aku melihatnya keluar dari rumah ini tadi, apa dia berkunjung lagi?"
"Kau melihat?"
"Mn."
Sungmin mengeringkan tangannya kemudian berjalan mendekat ke arah Jaejong.
"Kenapa tidak langsung masuk ke rumah setelah melihatnya?"Jaejong terdiam untuk sesaat. Menimbang-nimbang apakah dia harus membuka kartu AS-nya sekarang.
"...Karena aku mengikutinya dulu."
"Kenapa mengikutinya?"
Sungmin masih melakukan pertahanan."...Aku ingin tahu seperti apa pria yang tidur denganmu..."
"...."
Sungmin akhirnya tidak bisa berkutik ketika Jaejong membongkar rahasianya."Jadi.. Sejak kapan.. Seberapa sering.. kalian tidur bersama selama aku tidak di rumah?"
"Apa itu penting sekarang?"
"Sungmin.. Aku tahu kau punya alasan untuk melakukan itu, tapi---"
"Tapi apa?! Kau tahu alasanku! Lalu apa yang bisa kau perbuat?!"
"Sungmin, aku tidak ingin menyerah dengan pernikahan ini. Ayo kita bicarakan baik-baik, mn?"
"Jika tidak menyerah, jalan keluar apa yang bisa kita ambil?? Apa kau bisa berubah??"
DEG.
Jaejong terkejut. Apakah Sungmin sudah tahu tentang kondisinya?"Ha! Lihat. Kau terkejut. Boknam benar. Hanya 2 hal yang membuat seorang pria tidak bisa ereksi di depan wanita. Antara dia impoten atau gay!"
"Sungmin.. aku---"
Sugmin tiba-tiba pergi dari tempatnya berdiri, tapi kemudian kembali lagi dengan membawa tas Jaejong. Dia membuka tas itu, merogoh bagian dalamnya kemudian mengeluarkan sesuatu.
"Apakah ini kekasihmu? Apakah karena dia penismu itu tidak mau berdiri meskipun melihatku telanjang?!"
Sungmin mendorong sebuah foto ke dada Jaejong.Kali ini Jaejong yang tidak bisa berkutik ketika melihat foto dirinya bersama dengan Yunho saat masih SMA. Bagaimana Sungmin bisa tahu foto itu ada di sana? Jaejong bertanya-tanya dalam hatinya.
"Kenapa terkejut? Kau pikir aku tidak melakukan apapun saat melihat suamiku bersikap aneh?"
"...."
"Aku memeriksa barang-barang dan handphonemu setiap malam setelah kau tidur. Coba tebak apa yang kutemukan?"
"...."
"Untuk apa membawa-bawa foto itu setiap hari di dalam tasmu? Bukankah aku yang menjadi istrimu? Kenapa malah membawa foto orang lain? Dan itu pria!"
"Sungmin, dia hanya teman---"
"Teman? Kenapa tidak pernah menceritakan tentang temanmu itu padaku?"
"Aku---"
"Kau kira aku tidak menyadari ekspresi dan sorot matamu ketika membalas emailnya setiap pagi? Kau bahkan tidak pernah melihatku seperti kau melihat layar handphonemu itu! Jaejong, kau seperti gadis remaja yang sedang kasmaran setiap kali membalas email-email darinya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pointless
Fiksi PenggemarJaejong merelakan perasaannya untuk menikah dengan orang pilihan orang tuanya, mencurahkan belasan tahun hidupnya untuk merawat seorang diri putri yang lahir dari rahim istrinya, tapi apa yang dia peroleh.. Tidak ada.. Pada akhirnya Jaejong kehilang...