BRUK!
Yunho merebahkan dirinya setelah selesai melakukan ronde kedua mereka."Hah. Hah. Hah. Hahahahahahahahaha hihihi"
Yunho dan Jaejong menertawakan situasi yang baru saja mereka lalui sambil masih terengah-engah."Seharusnya kita melakukannya sejak masih remaja di kamarmu hahahaha"
Celoteh Yunho."Dasar mesum, ayah pasti akan menggantung kita jika mendengar suara-suara aneh dari kamar. Seharusnya kita melakukannya di bukit belakang sekolah. Hahahaha"
Jaejong dan Yunho menertawakan imajinasi-imajinasi liar mereka. Membayangkan betapa indahnya kehidupan mereka jika berani mengakui perasaan masing-masing sejak dulu.
Yunho menarik Jaejong ke pelukannya.
"Apa aku menyakitimu?""Tentu saja, idiot. Kau ingin merasakannya? Giliranmu di bawah besok."
"Besok? Bagaimana kalau nanti malam saja? Kau boleh menunggangiku sepuasnya."
Goda Yunho sambil mencuri 1-2 ciuman dari bibir Jaejong.Bukan itu maksud Jaejong, tapi dia tidak bisa membalas. Ntah bagaimana dia langsung menjadi orang yang di bawah tadi. Dan sepertinya untuk seterusnya pun akan begitu. Jadi Jaejong hanya membalas dengan mencubit sambil tersipu malu.
"Kau tidak pulang ke rumah?"
"Aku sudah di rumah."
"Ck. Setidaknya bawa beberapa baju dulu. Kaos-kaosku pasti kekecilan semua untukmu."
"Mn. Besok akan kubawa."
Jeejong bermain dengan rambut Yunho sambil memikirkan kelanjutan hubungan mereka."
"Yunho, Apa yang akan kau lakukan setelah ini..?""Mandi?"
"Bukan itu.. Maksudku, rencanamu ke depan. Hubungan kita sudah sangat menyimpang.. Orang tuamu.. statusmu.. jika mereka tahu.."
Yunho terlihat berpikir agak lama dengan sorot mata yang dalam. Jaejong mengamatinya sambil berdegup kencang menanti jawaban yang akan keluar. Apa kisah cinta mereka hanya akan berlangsung sesaat?
"Aku akan menikah."
Jawab Yunho singkat."Me...menikah?"
Jaejong seperti merasakan jantungnya jatuh ke perut.Benar.. sebelum ini Yunho pria normal. Dia pasti sudah memiliki kekasih dan calon untuk dinikahi, apalagi dia seorang penerus perusahaan besar. Jaejong langsung menjauhkan dirinya dari pelukan Yunho.
"Kau kan pernah bilang aku harus menikah setelah menemukan orang yang tepat."
"Mn. Menikah baik untukmu.."
'Yunho sudah memiliki calon istri..' dalam hati Jaejong menyesali keputusannya untuk bercinta hari ini. Dia jadi teringat sebuah artikel yang dibacanya beberapa hari yang lalu, tentang hubungan Yunho dengan seorang artis pendatang baru. Benar-benar serasi, seorang konglomerat dengan artis cantik. Jaejong begitu sibuk dengan pikirannya sendiri."Jadi di mana kau ingin menikah?"
Jaejong menatap Yunho sangat lama. Sangat lama hingga membuat Yunho salah tingkah karena ditatap terus oleh Jaejong yang tidak bersuara.
"Ehem. Hanya mengingatkan kalau kita tidak bisa menikah di Korea. Bagaimana kalau di Amerika saja? Aku sudah punya rumah dan ijin tinggal di sana, jadi akan lebih mudah untuk mengurus segala sesuatunya."
Yunho bersuara hanya agar tidak terlihat canggung karena bingung harus melakukan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pointless
FanfictionJaejong merelakan perasaannya untuk menikah dengan orang pilihan orang tuanya, mencurahkan belasan tahun hidupnya untuk merawat seorang diri putri yang lahir dari rahim istrinya, tapi apa yang dia peroleh.. Tidak ada.. Pada akhirnya Jaejong kehilang...