17. Lily Putih

535 80 11
                                    

"Aku kemari untuk---"

Piriririri.Piririririri.
Handphone Yunho berdering, Yunho segera mematikannya.

"Maaf."

"Aku kemari---"

Piriririri.Piririririri.
Handphone Yunho kembali berdering, Yunho segera mematikannya lagi.

"Lanjutkan."

"Aku---"

Piriririri.Piririririri.

".....Bagaimana kalau Paman angkat saja dulu.."
Kata Sohee sebelum Yunho mematikannya lagi. Urat kepalanya sudah berdenyut mendengarkan suara piriri itu.

"Baiklah kalau begitu."
Yunho bangkit berdiri kemudian berjalan menjauh sambil masih mengompres matanya, terlihat sedang berbincang dengan seseorang.





"Apa tadi itu kekasih Paman?"
Tanya Sohee begitu Yunho kembali.

"Kalau iya memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa, hanya bertanya. Apa dia Kwon Boa, artis pendatang baru itu?"

"Jadi selain bersandiwara kau juga pandai menguping?"

"Aku tidak menguping! Semua orang bisa membaca gosip tentang kalian di internet!"

Yunho berdecak kesal kemudian kembali memejamkan mata. Dia lupa kalau hubungannya dengan Boa sudah diketahui umum.

"Jadi gosip itu benar?"

"Yak! Kau kemari hanya untuk membicarakan gosip itu atau apa?!"

"Ti..tidak.. Maaf.. Aku kemari untuk.. meminta Paman menemui ayahku.."

"Untuk melaporkan kenakalanmu padanya?"
Yunho menunjuk kedua matanya yang masih merah.

"Aaah bukan itu! Maksudku menemuinya seperti saat kalian masih muda dulu."

"Untuk apa."
Jawab Yunho acuh.

"Bukankah kalian berteman baik?"

"Tidak lagi."

"Kenapa?? Apa Paman marah karena ayah tidak pernah menghubungimu selama belasan tahun ini?? Aku bisa menjelaskan---"

"Dia membenciku."

"...Membencimu?"
Sohee mengernyitkan kening.

"Tidak mungkin. Ayah masih---"

"Dia sendiri yang mengatakannya. Dia membenciku. Dia juga memintaku untuk tidak lagi menghubungi atau menemuinya."

"...Kenapa ayah membencimu?"

"Mana kutahu. Tanyakan saja sendiri padanya."

Sohee berpikir keras. Berusaha mencerna perkataan Yunho. Kemudian terbesit sesuatu di pikirannya.
"Paman.. apakah ayah mengatakannya lewat email? Belasan tahun yang lalu?"

"Mn."

Sohee menghela napas. Sepertinya dia tahu siapa yang telah mengacaukan hubungan baik mereka.
"Paman.. apa kau percaya jika aku mengatakan bukan ayah yang mengirimkan kata-kata itu padamu?"

"Lalu siapa lagi."
Kata Yunho malas.

"Ibuku.."

"Dari mana kau tahu, ibumu... Ck. Jangan berprasangka buruk pada orang yang sudah meninggal."

Sohee ingin mengatakan tentang buku harian ibunya, tapi dia sedang tidak membawanya, mengatakan hal itu sekarang pasti hanya akan dianggap omong kosong. Sohee yakin pernah membaca suatu bagian di buku harian ibunya tentang bagaimana ibunya diam-diam selalu memeriksa email ayahnya setiap malam.

PointlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang