"Yunho, kau yakin?"
"Mn. Tidak apa-apa, kalian harus ikut. Ada Dokter Lee, tenang saja."
Dokter Lee, dokter pribadi keluarga Jung menganggukkan kepala di belakang Yunho.
Jaejong, Sohee, Yunho, dan Dokter Lee kemudian memasuki kediaman utama keluarga Jung, tempat Tuan dan Nyonya Jung tinggal. Jaejong sudah pernah beberapa kali ke sana, tetapi kali ini rasanya sangat berbeda, Jaejong sangat gugup, tangannya basah oleh keringat. Sementara Sohee sibuk mengagumi kemewahan rumah itu sambil berjalan mengikuti Jaejong.
"Kak Jaeeee!"
Teriak Jiyo dari kejauhan. Begitu mendengar Jaejong akan datang dia langsung berkunjung ke rumah orang tuanya."Jiyo.. Bagaimana kabarmu? Jangan memelukku seperti ini lagi, kau sudah menikah, suamimu bisa cemburu nanti."
Jaejong menepuk punggung Jiyo yang langsung menyerbunya dengan pelukan begitu melihat Jaejong."Tidak apa-apa, dia akan mengerti. Ayo! Akan kukenalkan dengan suami dan anakku."
Ajak Jiyo bersemangat.Jaejong dan Jiyo saling betegur sapa dan memperkenalkan keluarga mereka masing-masing, kemudian masuk ruang utama untuk bertemu dengan 2 orang yang sudah menanti.
"Ayah, ibu."
Sapa Yunho."Jongieeee! Sudah lama sekali, bagaimana kabarmu?? Ya ampun, sudah belasan tahun.. Yunho baru bercerita kemarin kalau kau baru saja sembuh dari sakit, apa kau benar-benar sudah sehat?? Kenapa tidak mengabari kami? Kami bisa membantu pengobatanmu. Oh sayang, lihat kau kurus sekali sekarang!"
Nyonya Jung langsung menyapa Jaejong, mengabaikan putranya sendiri. Yunho memutar bola matanya malas melihat ibunya dan Jaejong saling bertegur sapa, sejak dulu Ibunya memang selalu lebih menyayangi Jaejong dibandingkan dirinya. Yunho berdehem, mengingatkan jika putranya juga di situ.
"Kenapa baru membawa Jaejong berkunjung sekarang?! Teman macam apa kau melupakan sahabatnya sendiri!"
"Mm... ya.. itu yang ingin kubicarakan hari ini dengan ayah dan ibu."
"Untuk apa memanggil Dokter Lee juga?"
"Hanya untuk jaga-jaga, siapa tahu ada yang butuh penanganan dokter setelah ini."
"Apakah keadaan Jongie separah itu??"
"Bukan untuknya. Ah sudahlah, bagaimana kalau kita langsung bertemu ayah saja."
"Kenapa serius sekali, ayo makan dulu, ayah sudah menunggu di ruang makan."
"Ide yang bagus, sebelum selera makan ayah dan ibu hilang."
Mereka akhirnya makan siang bersama. Ini pertama kalinya Jaejong berkunjung lagi sejak dia lulus kuliah. Ini juga pertama kalinya dia mengenalkan Sohee kepada keluarga Yunho. Mereka sudah duduk bersama dan bersenda gurau, tapi kecemasan Jaejong masih belum hilang... Apakah setelah tahu maksud kedatangan mereka, dia masih akan disambut hangat seperti ini..
Setelah selesai makan, Yunho mengajak kedua orang tuanya berserta Dokter Lee masuk ke dalam sebuah ruangan untuk berbincang lebih serius. Yunho menyuruh Jaejong untuk menunggu di luar, bersenang-sebang bersama dengan yang lain. Tapi bagaimana mungkin Jaejong bisa bersenang-senang sambil mencemaskan keadaan di dalam ruangan itu.
Jaejong duduk tidak jauh dari pintu ruangan yang tertutup itu. Sementara Sohee dan Jiyo bermain dengan putra Jiyo yang masih balita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pointless
FanfictionJaejong merelakan perasaannya untuk menikah dengan orang pilihan orang tuanya, mencurahkan belasan tahun hidupnya untuk merawat seorang diri putri yang lahir dari rahim istrinya, tapi apa yang dia peroleh.. Tidak ada.. Pada akhirnya Jaejong kehilang...