"Ada yang mau bertanya?" tanya Kenzo menatap para anggota osis bergantian.
"Aku sayang ..."
Kenzo menatap horor ke arah Gilbert. Bisa-bisanya disaat serius ini ia malah bercanda.
"Woy Gilbert, sangking enggak laku lo ya sampe-sampe panggil Kenzo sayang," sahut Adara terkekeh geli.
"Iyaa anjir, geli gua dengernya," ujar Maya.
"Iri aja lo berdua," ucap Gilbert melotot.
"Najis iri sama lo," ucap kompak Adara dan Maya.
Rania pun tersenyum menambah kesan manis di dirinya, "udahh jangan pada ribut, Gilbert lo mau nanya apa?"
"Ohh gini, kenapa Qilla dan Maya yang dipilih untuk mengurus makanan?" tanya Gilbert.
"Maksud lo nanya kayak gitu apaan coba?" tanya Abian curiga.
"Yaa kalau mereka yang ngurus makanan pastinya porsi yang bakal mereka kasih dikit, mending gua aja yang ngurus makanan, nantikan bisa gua banyakin porsinya," jawab bangga Gilbert.
Kenzo terkekeh lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Makanya tugas itu enggak gua kasih ke lo."
"Secara mereka berdua perempuan, pasti mereka bakal tau porsi dan lauk yang bagus dan cukup untuk disana nantinya apa, lagi pula Qilla tuh kalau soal milih makanan enggak pernah gagal dan Maya pinter tentang uang, jadi nanti Maya bisa bantu Qilla milih makanan yang enak tapi harganya juga terjangkau," lanjut Kenzo.
"Betul tuh, makanan enak, nikmat, dan hemat," ucap Rania tertawa kecil.
"Kagum gua Ken sama pola cara berpikir lo, dua jempol deh buat lo," puji Hanip mengacungkan jempolnya.
"Oke jangan lupa besok anak osis harus datang duluan sebelum murid lain, karna keberangkatan kita jam 7 pagi, jadi jam 6 udah harus stand bay disini, " perintah Kenzo.
"Baikkk!!" sahut semua anggota osis kompak.
"Rapat kita akhiri sekarang, semuanya boleh bubar," setelah mengatakan hal itu, Kenzo pun bangkit dari duduknya.
Setelah semuanya bubar, kini tinggal Qilla dan Kenzo yang sedang mengobrol diruangan ketua osis. Yaitu ruangan Kenzo.
"Tadi gimana pertemuan Aril sama kekasihnya?" tanya Qilla memulai obrolan.
"Buruk, enggak sesuai harapan Aril, Giselle udah enggak cinta sama Aril, kayaknya juga Giselle udah ada yang baru," jawab Kenzo yang masih sibuk membaca kertas ditangannya.
"Terus nanti Aril bakal berjuang atau menyerah?"
"Berjuang."
Qilla pun mengangguk mengerti. Lalu ia mengeluarkan handphonenya dari saku bajunya dan memainkannya.
"Qil, lo enggak mau pulang duluan aja?" tanya Kenzo menatap Qilla.
Qilla pun menggeleng, "Gua bosen dimansion sendirian, mending disini nemenin lu."
"Mau pulang sekarang aja? lagian kan kita harus siapin yang bakal dibawa buat besok," ucap Kenzo lalu ia pun membereskas kertas-kertas yang berantakan dimejanya. Kenzo dan Qilla pun pulang ke mansion milik mereka.
* * *
Hari telah berganti, jam pun sudah menunjukan pukul 05.40. Kini dua insan sedang bersiap-siap untuk keberangkatan pergi ke Bali.
"Koper gua udah lu siapin?" tanya Kenzo yang melihat koper miliknya sudah tertutup rapih.
"Iyaa, tadi malem udah gua siapin," jawab Qilla tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 pasutri [END]
Teen FictionBagaimana jadinya jika tiga orang yang tak lain bersahabat dijodohkan dengan lelaki yang satu sekolah dengan mereka? Kenzo Almaraja, ketua osis di sekolah SMA LAMBANG NEGARA HIGH SHCOOL. Lelaki yang memiliki sikap friendly kepada siapa pun. Ia juga...