Para anggota osis sudah sibuk dari pagi untuk mengurus persiapan ujian kelulusan. Sama seperti anggota lain, kenzo sendiri pun ikut turun tangan.
Rania menghampiri kenzo yang sedang tengah sibuk menandatangani kartu ujian. Kartu ujian akan dibagikan saat tiga puluh menit sebelum ujian berlangsung.
"ken, semuanya udah siap, jadi apa ada lagi yang mau dikerjain? " tanya rania menatap kenzo.
Kenzo menatap rania lalu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum. Lalu Kemudian kenzo kembali melanjutkan pekerjaannya.
"ada yang mau gua bantu? kalau lo selalu fokus sama persiapan ujian terus, gimana lo mau belajar coba, ya walaupun gua tau tanpa belajar pasti nilai lo memuaskan, tapi minimal baca buku sedikit lah" jelas rania pada kenzo.
"gua belajar kok, tapi nanti kalau udah selesai ngurusin ini" jawab kenzo.
Rania pun menyodorkan satu minuman kaleng kearah kenzo, "diminum, supaya lo bisa lebih fokus."
Kenzo menerima minuman kaleng dari rania lalu tersenyum, "makasih ran. "
Rania mengangguk, "sama sama, kalau gitu, gua tinggal dulu ya, mau liat persiapan yang lainnya" ujar rania.
"ohh iya, kabarin gua ya kalau ada masalah apapun itu" ucap kenzo dan diangguki oleh rania.
Setelah itu rania keluar dari ruangan kenzo dan pergi untuk melihat persiapan ujian yang lain. Saat ia sudah keluar dari ruangan kenzo, bibir rania tersenyum simpul.
"ken, semangat" lirihnya pelan.
* * *
Para murid kelas 12 mulai pada berdatangan seiring berjalannya waktu. Semua tampak sangat siap menjalani ujian kelulusan.
Seluruh murid kelas 12 sudah berada diruangan dan tempat yang sudah ditentukan oleh anggota osis. Bahkan diatas meja mereka sudah ada alat tulis lengkap yang akan mereka gunakan untuk mengisi kertas ujian yang akan dibagikan oleh pengawas nanti.
Kartu ujian juga sudah dibagikan kepada masing masing murid. Satu ruangan berisi dua puluh lima murid dan tiga guru yang mengawasi.
Keadaan sangat tidak memungkinkan untuk mencontek. Bahkan menoleh sedikit saja akan dianggap gagal dalam ujian kelulusan. Begitulah aturan kejam yang diberikan oleh guru kepada murid murid kelas 12. Tetapi walau begitu, tidak ada satu pun murid yang protes akan peraturan yang ditetapkan oleh sang guru.
Saat lembar soal dibagikan, seluruh murid tampak antusias mengisi soal soal didalam kertas lembar tersebut. Tapi tak jarang ada yang malas untuk mengerjakan soal soal tersebut. Contohnya aril, ia hanya menatap kosong kearah lembar kertas yang ada dihadapannya.
Mungkin matanya tertuju kepada kertas dihadapannya, tetapi pikirannya sudah dimana mana. Aril tampak sedang memikirkan sesuatu yang membuat fokusnya hilang.
"bentar lagi gua dan yang lainnya lulus sekolah, dan kami pasti akan sibuk untuk meraih apa yang kami impikan dari dulu, tapi, apa bisa kami seperti dulu lagi nantinya? " lirih aril.
"ril... " panggil seorang perempuan yang berada tak jauh disamping aril.
Aril tidak menoleh, ia hanya berdehem saja. Tentu saja aril tidak melupakan tentang peraturan saat ujian kelulusan.
"lo mikirin apa? Kayaknya hal itu mengganggu banget ya dipikiran lo? " tanya seorang perempuan disamping aril.
Aril hanya diam tak bergeming. Perempuan disampingnya tersenyum lalu ia mengangguk ngangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 pasutri [END]
Подростковая литератураBagaimana jadinya jika tiga orang yang tak lain bersahabat dijodohkan dengan lelaki yang satu sekolah dengan mereka? Kenzo Almaraja, ketua osis di sekolah SMA LAMBANG NEGARA HIGH SHCOOL. Lelaki yang memiliki sikap friendly kepada siapa pun. Ia juga...