Bulan tersenyum menatap wajahnya dipantulan cermin. Tak henti hentinya ia memuji wajahnya sendiri didalam hatinya.
Merasa sudah menunggu sangat lama, akhirnya nathan memutuskan pergi ke kamarnya untuk menghampiri bulan. Saat nathan hendak memegang knop pintu, pintu itu sudah terbuka duluan dan menampilkan seorang perempuan yang tengah tersenyum.
"lamaa banget sih lan, kita udah terlambat nih" ucap kesal nathan.
"ini udah siap, yaudah ayok berangkat" ajak bulan.
Nathan dan bulan pun menuruni tangga dengan berdampingan. Mereka memasuki mobil milik nathan dan meninggalkan mansion untuk pergi ke suatu tempat.
Disisi lain, terlihat qilla tengah memasang jepit disela sela rambutnya, ia juga memoleskan sedikit sunscreen ke wajahnya yang putih. Setelah merasa sudah lengkap, ia pun beralih ketas ranselnya dan memasukkan beberapa buku kedalamnya.
Ia melirik kearah jam dinding yang berada dikamarnya, jam sudah menunjukan pukul sepuluh lewat tiga puluh. Merasa sudah terlambat, qilla buru buru mengambil kunci mobilnya dan mengendarainya meninggalkan mansion.
Disaat yang lain tengah buru buru berangkat, zelvin dan abel sudah berada ditempat dimana mereka semua memutuskan akan bertemu. Dengan wajah ditekuk, abel terus saja mengoceh tidak jelas dikarenakan keterlambatan teman temannya.
"mereka lama banget" eluh abel menatap benda pipih yang berada ditangannya.
Zelvin hanya tersenyum mendengar dumelan dari istrinya, "sabar, mungkin aja macet dijalan. "
"janjinya kan kita ketemuan jam sepuluh, ini udah lewat setengah jam, dan mereka masih belum dateng, kitakan harus jemput lily jam satu disekolahnya" abel melanjutkan aksi dumelnya.
Zelvin memutuskan untuk hanya mendengarkan dumelan dari abel. Dari pada ia juga disalahkan oleh abel nantinya.
Beberapa saat kemudian terlihat adara, althan, dan aril datang. Abel pun berhenti mengoceh dan berdiri dari duduknya.
"kurang lama" jutek abel.
Ketiganya hanya tertawa melihat wajah kesal abel, "maaf ya bel, janji deh ga diulangin lagi" cengir adara.
"tumben lo ngamuk bel, biasanya suka kalau berduaan sama zelvin" goda aril tertawa.
"udah puas dikamar" tanpa sadar satu lontaran kalimat itu keluar dari mulut abel.
Bukan hanya althan, aril, dan adara yang terkejut, tetapi zelvin juga terkejut mendengar perkataan dari abel. Menurutnya kata kata itu terlalu vulgar untuk didengar.
"otak gua jadi lari larian dikepala gua, menolak mengerti mereka" ucap aril menunjuk bagian kepalanya.
"ada ada aja lo, mana ada otak bisa lari" sewot althan.
"kenapa gabisa? "
"pikir sendiri. "
Zelvin menatap datar kedua sahabatnya yang tengah bertengkar. Masalah seperti itu saja harus diperpanjang, zelvin tak habis fikir dengan keduanya.
"memang seharusnya kalian berdua pisah aja, ribut mulu" datar zelvin.
"setuju, kalian berdua memang harus pisah, panas telinga gua denger kalian ribut terus setiap ketemu" ucap abel menggosok gosok telinganya.
"kalau gitu, gua dijakarta, lo dibandung than" jawab aril menatap sinis kearah althan.
"itu belum cukup, kalau bisa beda negara" ucap zelvin.
"antara bumi dan langit sekalian" celetuk abel.
"jangan, terlalu jauh" ucap zelvin dengan nada tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 pasutri [END]
Teen FictionBagaimana jadinya jika tiga orang yang tak lain bersahabat dijodohkan dengan lelaki yang satu sekolah dengan mereka? Kenzo Almaraja, ketua osis di sekolah SMA LAMBANG NEGARA HIGH SHCOOL. Lelaki yang memiliki sikap friendly kepada siapa pun. Ia juga...