Seorang perempuan tengah menatap langit langit kamarnya dengan perasaan bingung. Pikirannya terus saja mengarah kepada perkataan salah satu sahabatnya.
"qil, gua sama bulan udah menjalankan kewajiban kami sebagai istri, lo kapan? "
Kalimat lontaran pertanyaan dari abel membuat kepalanya terus saja memikirkan hal itu.
"apa iya kenzo menahan hawa nafsunya selama ini? " gumam qilla.
"kalau itu benar, berarti gua jahat? gua ga becus jadi seorang istri, tapi gua punya alasannya" qilla terus saja bergumam kepada dirinya sendiri, merasa bingung apakah yang ia lakukan benar atau tidak.
Tiba tiba ada yang memanggil namanya dari lantai bawah. Qilla yakin bahwa itu adalah kenzo. Dengan cepat qilla menghampiri kenzo dilantai bawah.
"ken? Cepet banget pulangnya, emang disana gamau jalan jalan dulu? " tanya qilla.
Kenzo menggeleng lalu tersenyum, "gua gabisa kalau harus ninggalin lo sendirian dirumah dalam waktu yang lama."
"kenapa gabisa? Gua udah besar, gua masih bisa jaga diri gua sendiri."
"iyaa gua tau lo gadis kuat, tapi kewajiban seorang suami adalah menjaga istrinya, yang gua bilang benar atau salah? "
Pipi qilla merona mendengar perkataan kenzo. Lalu dengan cepat ia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
"mau gua bikinin teh hijau? " tanya qilla dan diangguki kenzo.
Qilla pun segera berlari kearah dapur untuk membuatkan kenzo teh hijau buatannya sendiri.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, ia langsung memberikan teh tersebut kepada kenzo.
"diminum selagi hangat " ujar qilla menyerahkan secangkir teh kepada kenzo.
Kenzo pun menerimanya dengan baik, "terima kasih."
Qilla memandangi kenzo dengan seksama. Satu ide muncul dipikirannya, tapi ia takut jika kenzo tidak menyetujui idenya tersebut.
Kenzo yang menyadari ada yang memperhatikannya pun menoleh kearah qilla. Ia pun menaikan satu alisnya keatas, "ada apa? Katakan saja."
"b-begini ken, gua punya ide, bagaimana kalau kita melihat senja dipinggir pantai? Ajak teman teman kita, belum pernahkan kita melihat senja bersama sama? Apalagi, kita udah lama juga ga kumpul bareng, tapi kalau lo ga setuju, gapapa, gua yakin pasti lo capekkan" ucap qilla sedikit takut.
Kenzo terkekeh, "jangan takut gitu qil, ide lo bagus, gua setuju, lagian kita juga butuh healingkan, gua bakal kabarin yang lain, lo sekarang siap siap, ide lo bakal terpenuhi" ucap kenzo tersenyum.
Sontak mata qilla berbinar, ia merasa senang kenzo bisa memahami perasaannya. Ia pun mengangguk lalu pergi kekamarnya untuk mengganti baju.
Jam sudah menunjukkan pukul 17.30. Kini semuanya sudah berkumpul dipinggir pantai untuk melihat senja atau matahari terbenam.
"wahhh, indah banget senjanya, ide lo memang terbaik deh qil" kagum abel melihat senja didepannya terlihat sangat nyaman untuk dipandang lama lama.
"iyaa indah banget, tapi sayangnya, kita cuman bisa menikmatinya sebentar" ujar bulan merasa sedikit kecewa.
"makanya kita abadikan dong momen ini" ucap adara yang menghampiri abel, qilla, dan bulan.
Althan merangkul adara lalu tersenyum menatap ketiga gadis didepannya, "gimana, pada setuju gak?"
"jelas setuju, tapi nanti" jawab bulan.
Qilla melihat kearah sekelilingnya, "bel, katanya lily ikut, dimana dia? "
KAMU SEDANG MEMBACA
3 pasutri [END]
Teen FictionBagaimana jadinya jika tiga orang yang tak lain bersahabat dijodohkan dengan lelaki yang satu sekolah dengan mereka? Kenzo Almaraja, ketua osis di sekolah SMA LAMBANG NEGARA HIGH SHCOOL. Lelaki yang memiliki sikap friendly kepada siapa pun. Ia juga...