Disebuah mansion mewah, terdengar suara tawa dari arah ruang tamu. Itu adalah suara tawa dari Qilla dan juga Kenzo.
"Yang bener aja lo Ken, seriusan Zelvin cemburu?" tanya Qilla yang masih dalam keadaan terkejut.
"Iyaa serius, wajah Zelvin tuh enggak bisa bohong waktu dia bilang enggak cemburu, padahal mah cemburu itu," jawab Kenzo.
"Wahh, kayaknya nih ya Andra sama Abel harus pura-pura deket nih biar Zelvin bisa hilangin rasa gengsinya dan ngaku ke Abel kalau dia tuh sebenarnya udah cinta sama Abel."
"Terserah kalian aja dehh, tapi jangan berlebihan, takutnya malah Abel dan Andra beneran saling suka nantinya."
Qilla mengangguk, "Iyaa siap, tapi lo jangan kasih tau Zelvin ya."
"Siap sayang," jawabnya.
Tiba-tiba saja pipi Qilla bersemu merah. Tentu saja alasannya karena satu kalimat yang dilontarkan oleh Kenzo.
"Itu muka lo kenapa Qil? kok merah?" tanya Kenzo lalu mengelus pelan pipi Qilla.
"Ihh enggakk!" lantas Qilla langsung menyingkirkan tangan Kenzo dari pipinya, hal itu membuat Kenzo terkekeh pelan.
"Ohh iya Ken, anterin gua belanja bulanan yokk, stok didapur soalnya udah mau habis," ujar Qilla.
"Okee ayokk, gua siap-siap dulu ya."
"Iya, sana siap-siap, gua tunggu."
* * *
Saat Sampai di supermarket, Qilla mulai memilih barang-barang yang dibutuhkan. Tentunya dengan didampingi oleh Kenzo. Tanpa Qilla sadari, Kenzo terus saja memperhatikan Qilla yang sedang memilih makanan ringan.
"Cantik,"
- batin Kenzo tersenyum simpul.Qilla yang merasa diperhatikan menoleh kearah Kenzo lalu mengangkat satu alisnya keatas. Hal itu membuat Kenzo gelagapan bingung ingin menjawab apa.
"O-ohh enggak, habis dari sini, kita cari tempat makan aja Qil, semenjak nikah kita belum pernah makan berdua di luarkan? Jadi apa salahnya kita mencoba hal baru."
Qilla nampak berpikir "Yaudah gua ngikut lo aja."
Setelah selesai berbelanja, Kenzo memarkirkan mobilnya disebuah restoran yang terkenal. Selain makanannya yang enak, desain restoran itu pula terlihat begitu mewah dan juga indah.
Mereka berdua pun berjalan berdampingan memasuki restoran mewah itu. Siapa sangka, keduanya disambut sangat baik oleh para pekerja disana.
"Ken, kenapa pekerja disini setiap lo lewat mereka bungkukin badan kek ngasih lo hormat gitu?" tanya Qilla yang kebingungan.
Kenzo terkekeh mendengar pertanyaan Qilla, "Ini restoran milik keluarga Almaraja kalau lo lupa."
"Yaa gua juga tau kali, tapi kan—" belum melanjutkan ucapannya, Qilla terdiam sebentar lalu menatap terkejut kearah Kenzo yang malah menatapnya santai.
"OH IYA YA, LO KAN KENZO ALMARAJA." ucap Qilla yang terkejut.
Karena Qilla berbicara dengan suara yang lumayan keras, banyak beberapa orang yang melihat kearah mereka berdua. Kenzo menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Qilla yang sangat menggemaskan dimatanya.
"Stss, sayang jangan berisik," ucap Kenzo lalu menarik lembut pergelangan tangan Qilla untuk duduk disalah satu kursi yang ada disana.
"Hehe maaf, gua kok bisa lupa ya."
Kenzo hanya membalas dengan senyuman lalu ia memanggil pelayan untuk memesan makanan dan minuman untuk mereka. Saat tiga orang pelayan sudah menghampiri meja Kenzo dan juga Qilla, Kenzo menatap Qilla dengan melontarkan sebuah pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 pasutri [END]
Teen FictionBagaimana jadinya jika tiga orang yang tak lain bersahabat dijodohkan dengan lelaki yang satu sekolah dengan mereka? Kenzo Almaraja, ketua osis di sekolah SMA LAMBANG NEGARA HIGH SHCOOL. Lelaki yang memiliki sikap friendly kepada siapa pun. Ia juga...