Leonor hanya bisa bergumam dalam hati sambil melirik lelaki yang sedang sibuk memasang serbet makanan di leher bebek tersebut. Apalagi setelah itu sosok Alam mengelurkan benda yang digadang-gadang sebagai benda keramat. Benda yang tak lain cermin seukuran setengah telapak tangan itu. Alam tampak memegang ganggang cerminnya, lalu mulai berkaca sebentar.
Dan dari pada pikirannya tambah kusut, gadis itu memilih fokus pada piring yang telah diisi makanan lezat siap santap.
Masing-masing dari mereka mulai menikmati makan malam sambil berbincang-bincang luwes satu sama lain. Ah ralat, kecuali Leonor yang hanya sesekali menimpali dengan kaku, mengingat ia masih baru.
"Ohh iya Leo, di sekolah kamu ngambil jurusan apa?" kini semua mata tertuju padanya, saat Aaron melemparkan pertanyaan untuknya."Catering departmen." jawab Leonor.
"Wih! Keren. Jarang-jarang loh ada yang minat masuk tata boga, apalagi di SMK Dandelion." seru Freya.
Leonor tersenyum kikuk. Memang benar, jurusan yang ia ambil sepi peminat. Apalagi di SMK Dandelion yang merupakan sekolah bergengsi, yang hampir semua siswanya berasal dari kalangan atas.
Kebanyakan siswa mengambil jurusan business major, fashion department, health department, tourism departemen, dan jurusan bergengsi lainnya. Dan tata boga jauh dari minat mengingat jurusan itu tak pernah terpisah dari kata 'dapur'. Bagi anak-anak orang kaya, dapur adalah hal tabu dan fatal untuk disentuh. Tapi apalah daya, Leonor sudah tertarik dengan hal-hal berbau masakan itu.
"Jadi bisa dong sesekali masakin kita." serobot Dasha sambil menaikturunkan alisnya.
"Boleh boleh." ujar Leonor.
"Udah cocok jadi istri gue berarti." timpal Alam sambil merapikan rambutnya sambil bersiul.
"Masih anak ingusan kamu itu. Lagipun mana mau Leo sama kamu." sungut Tessa sambil membasahi kerongkongannya dengan air putih.
Alam mengangkat alis.
"Nggak bakalan ada yang nolak ketampanan seorang Alam, Kak. Ya kan?" celetuk lelaki itu berpindah menatap Leonor yang tampak tertekan."Udah Al, kamu ini masih aja narsis. Habisin dulu itu makanan kamu." seru Freya sambil menggeleng heran.
Setelah makan malam selesai mereka masing-masing sibuk dengan kegiatan tersendiri. Freya sibuk menidurkan Wayne dan Elios di dalam kamarnya, Aaron menonton televisi, dan Tessa baru saja keluar dijemput pacarnya untuk dating. Sedangkan Dasha kembali melakukan aktivitas mencari ide skripsinya sambil berteriak-teriak tak jelas di dalam kamarnya.
Leonor mungkin harus mulai membiasakan diri dengan suasana rumah ini. Setelah selesai mencuci piring karena sebelumnya menawarkan diri pada Freya, gadis itu memilih segera menaiki anak tangga menuju kamarnya.Leonor terlonjat kaget dan hampir saja terjungkal ke belakang saat melewati pintu kamar yang tertutup rapat. Bagaimana tidak, dentuman musik secara tiba-tiba menyerang telinganya. Gadis itu mengusap indera pendengarannya dan menatap nyalang pintu kayu tersebut.
Leonor membuang napas kasar dan kembali melanjutkan langlahnya menuju pintu kamarnya. Gadis itu melemparkan tubuhnya ke atas ranjang dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
1 menit
5 menit
10 menit
15 menit
KAMU SEDANG MEMBACA
A L A M [END]
Teen Fiction"Kamu itu nggak usah minder. Kamu itu cantik ketika kamu bersyukur." Tentang Alam si cowok narsis yang selalu membawa cermin. Si satu-satunya makhluk bumi paling handal dalam hal membangkitkan darah tinggi Leonor, tetangga kamar kosnya.