A L A M 43

1.2K 160 7
                                    

Hari semakin sore membuat beberapa nelayan mulai berdatangan. Mereka mendekati perahu-perahu yang berada di tepi pantai. Malam ini mereka akan kembali mencari peruntungan dan akan kembali saat pagi menjelang. Leonor mendekati dua orang anak bersaudara yang lebih mudah darinya.

"Kalian mau nyari ikan sekarang?" tanyanya sembari ikut mendorong perahu yang ada di atas pasir untuk masuk ke dalam air.

"Nggak Kak, cuman mau ngecek jaring yang udah dipasang semalam. Takut udah terbuka." tutur lelaki paling tua.

"Kakak ikut boleh kan?" tanya Leonor kemudian. Adik kakak itu kompak mengangguk tanpa berpikir panjang, membuat gadis itu tersenyum senang.

"Nama Kakak, Leonor." ucapnya sembari ikut naik ke atas perahu.

"Aku Alex Kak, dan adik ini Adik aku, John." tutur lelaki itu dengan ramah. Ia mulai menghidupkan mesin perahunya dan bersiap bergerak. Namun aksi itu sempat tertunda karena kehadiran sosok lain yang datang tanpa diundang. Sosok itu naik ke atas perahu dan duduk di sebelah Leonor yang mendelikan mata untuknya.

"Lo ngapain di sini?" tanya gadis itu tak senang.

Alam dengan wajah polosnya membalas tatapan gadis itu sebelum memyengir.
"Gue nggak pernah naik perahu. Jadi gue naik deh." celetuknya.

"Ya izin dulu sama pemiliknya. Lo pikir perahu ini punya lo apa?" tuding Leonor sembari melepaskan tangannya untuk menggeplak kepala Alam dengan gemas.

Sosok kakak beradik itu memperhatikan keduanya sambil tersenyum.
"Maaf ya Bang, kami tidak akan mengganggu pacar Abang kok, tenang saja. Kalau Abang mau menemani pacarnya juga tidak apa-apa, tidak perlu sungkan." ujar Alex dengan cepat karena merasa tak enak. Perkataan lelaki muda itu diangguki oleh adiknya sendiri. Sedangkan Loenor yang merasakan kesalah pahaman itu segera menyela.

"Itu nggak benar. Kita-"

"Makasih pengertiannya Dik." potong Alam sambil merangkul bahu gadis itu. Leonor melotot dan langsung menepis kasar tangan lelaki itu.

"Apaan sih, jangan mulai ya." peringatnya penuh ancaman.

"Ayo jalan." Alam mengabaikan Leonor dan malahan memberi instruksi pada Alex untuk menjalankan perahunya. Kedua saudara itu duduk di belakang sambil mengatur kecepatan perahu. Sedangkan Leonor dan Alam duduk berdampingan di depan.

Leonor melirik ke samping, memperhatikan kedua tangan Alam yang memegang di papan yang mereka duduki dengan erat. Gadis itu mengangkat alis. Tidak mungkin jika lelaki itu takut kan? Bahkan perahu baru saja berjalan. Tapi setelah melihat-lihat postur tubuh yang kaku dan tegang itu, Leonor jadi semakin percaya.

"Lo benaran takut?" tanyanya berbisik tak habis pikir. Mendengar itu, Alam akhirnya ikut menatap Leonor lalu cengengesan.

"Kan gue udah bilang, ini pertama kalinya gue naik perahu." celoteh Alam menjawab.

"Kenapa?" tanya Leonor penasaran.

Alam terdiam sebentar sebelum membuka mulut.
"Gue takut jatuh, gue nggak bisa berenang." tuturnya dengan jujur. Bolehkan Leonor keheranan sekarang? Ia pikir sudah tidak ada laki-laki yang tiba bisa berenang di zaman ini. Mungkin jika perempuan, ia masih bisa memakluminya.

"Asma gue bakalan kambuh. Jadi gue nggak boleh nahan napas agak lama." Alam tiba-tiba menambahkan saat tahu ketidakpercayaan gadis itu. Dan benar saja, Leonor langsung mengangguk paham.

Setelah ratusan meter dari tepi pantai, akhirnya mereka sampai di tempat jaring yang dipasang untuk menangkap ikan. John dan Alex melompat dari atas perahu. Mereka berenang mendekati jaring dan memeriksa sekitar sisinya. Jaring yang mereka pasang terbentang luas, membuat mereka membutuhkan banyak waktu untuk melakukan pengecekan. Tinggalah Alam dan Leonor di atas perahu yang berada di tengah lautan.

A L A M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang