Part 2

410 40 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Wanita itu menatap layar ponselnya dengan malas. Benda itu seperti sudah tidak berguna lagi untuknya. Sudah yang kesekian kalinya Yuki menerima sikap Alex yang mengacuhkan dirinya seperti ini. Diam, tak membalas satupun BlackBerry Messenger darinya. Menarik nafas, Yuki kemudian meletakkan kembali ponselnya diatas ranjang.

"Sayang..." Sebuah suara dari luar pintu kamar berhasil membuat wanita cantik itu beranjak dari tempat tidur, lalu membuka pintu kamarnya. Seorang wanita paruh baya sudah berdiri disana.

"Mama..."

"Anak Mama kenapa? Kok mukanya kusut gitu?" Tanya Mama Natasha. Yuki hanya membalasnya dengan tarikan nafas berat. Wanita cantik itu kemudian melangkah memasuki kamar lalu duduk di tepi ranjang. Hal yang serupa juga dilakukan oleh sang Mama.

"Kenapa sayang? Apa ada hubungannya sama Alex?"

Yuki mengangguk. "Dia nyebelin, Ma. Berulang kali Yuki BBM, tapi cuma di read, nggak di bales. Yuki kan hari ini nggak ada pemotretan, jadi Yuki pengen ajak dia ketemuan. Tapi dia, hmm.." Mama Natasha tersenyum, lalu mengelus rambut putri semata wayangnya itu dengan lembut. 

"Oh.. Jadi cuma karena BBM nggak di bales makanya anak Mama mukanya kusut gini? Hehehe.."

"Loh! Mama kok ketawa sih?!" Mama Natasha tersenyum seraya membelai lembut pipi putri tersayangnya itu.

"Sayang.. Kamu seharusnya paham dong dengan sikap Alex. Kamu kan udah lama jalanin hubungan sama dia. Lagi pula, Alex itukan sibuk sekali. Jadi kamu harus ngerti. Hmm.. Yaudah, Mama mau pergi arisan dulu ya. Hati-hati dirumah ya sayang." Mama Natasha mengecup singkat dahi Yuki, sebelum kemudian beranjak pergi.

Yuki mendengus. "Sama-sama nyebelin!" Lalu ditariknya kembali selimut tebal itu, dan ia kembali berbaring di tempat tidurnya. Baru saja Yuki ingin memejamkan mata, ponsel miliknya berdering menandakan ada panggilan. Tangan kanannya segera terulur meraih benda itu dan melihat sekilas ke arah layar. Dan 'My Lovely' tertera disana.

Yuki mendengus, sebelum kemudian menempelkannya ke telinga setelah menekan tombol jawab.

"Kemana aja? Di BBM cuma di read doang, tapi nggak dibales! Apa sebegitu sibuknya sampe cuekin aku gitu? Aku nggak ada pemotretan hari ini, aku pengen ketemu kamu. Tapi kamu nya gitu." Seseorang di seberang sana hanya tersenyum mendengarkan ocehan dari sang kekasih, tanpa berniat menyahut sedikitpun.

"Nyebelin tau nggak! Kamu lebih mentingin pekerjaan kamu ketimbang aku. Ka-- loh dimatiin! Tuhkan nyebelin, Jahat.."

......

Yuki membiarkan dirinya berbaring menikmati ranjangnya sambil memeluk guling. Hari ini ia merasa sangat malas untuk beranjak dari dalam kamar. Dalam diamnya, tiba-tiba saja ia teringat Alex. Lelaki itu benar-benar seperti sedang menguji kesabarannya. Bagaimana tidak? Sudah berapa pesan BBM yang ia tujukan pada Alex, namun tidak mendapat balasan. Dan beberapa saat yang lalu, pria itu juga menghubunginya. Tetapi bukannya meminta maaf, Alex malah semakin membuat emosi Yuki naik seketika. Disaat Yuki sedang mengomelinya, Alex hanya diam dan malah memutuskan panggilan telefonnya. Yuki memberengut, menarik kasar selimutnya hingga menutupi wajah. Wanita cantik itu berniat kembali tidur, ketika suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar mengurungkan niatnya.

"Masuk!" Teriaknya tanpa membuka selimut yang menutupi wajahnya. Pintu kamar terbuka, memasukan Bi Imas dengan seorang pria.

"Non, ada yang mau ketemu sama Nona." Ujar wanita paruh baya itu dengan sopan.

"Saya nggak mau ketemu sama siapapun!" Yuki menjawab. Dan belum menyadari siapa yang ada didalam kamarnya selain Bi Imas.

"Tapi Non..."

"Pokoknya saya nggak mau! Mau macan, mau harimau, mau hantu, atau bahkan Alex yang mau ketemu saya nggak mau!"

"Oh gitu?"

***

2023-

story, alkivers mom's

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang