Part 8

358 41 0
                                    

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Al menghembuskan nafasnya untuk kesekian kali. Di hempaskannya punggung kokoh itu pada pangkal kursi kerjanya. Berulang kali ia mengurut tulang hidungnya dari atas ke bawah, berharap dengan begitu penat yang dirasakannya sedikit berkurang. Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 pagi, namun Al masih berada di kantornya. Beberapa saat yang lalu, CEO muda itu menyambut kedatangan Tuan Jerry Swift, pengusaha asal New York di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Di temani Rico -- sang manager, dan seluruh para staf-stafnya, Al mengantar Tuan Jerry Swift di hotel 'Alex Airlangga' hotel miliknya sendiri.

Al mengulurkan tangan ke meja kerjanya untuk mengambil ponselnya yang tiba-tiba berdering menandakan ada sebuah panggilan. Dan benar saja, 'My Yuki' tertera dilayar ponselnya. Menarik nafas, Al menekan tombol jawab sebelum kemudian menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Terdengar isak tangis dari balik ponsel.

"Kamu dimana? Kenapa kamu tega banget ninggalin aku, saat keadaan aku seperti ini. Aku kayak nggak berarti apa-apa sama kamu. Kamu nggak sayang sama aku. Kamu nggak peduli sama aku. Kamu emang nggak pernah cinta sama aku!"

Al memijat pelipisnya dengan sebelah tangan sambil memejamkan mata. Ia masih mendengarkan isakkan dari kekasihnya.

"Aku sedih. Aku sedih banget. Aku nggak di anggap sama pacar aku sendiri. Bahkan aku dalam keadaan sakit begini, pacar aku juga nggak peduli sama aku. Nggak ada di samping aku. Aku tau. Kamu begini, karena kamu udah bosan sama aku. Dan karena adanya wanita lain!"

"Cukup!" Al balas mengucapkan dengan dingin dan tajam. "Aku capek kamu curigain terus!" Al memutuskan komunikasinya dengan Yuki, lalu membantingkan ponsel di atas meja kerjanya. Namun sejurus kemudian, Al mengumpati dirinya karena sudah tanpa sadar membentak Yuki.

***

Mobil BMW hitam itu memasuki area parkir gedung bertingkat tinggi tersebut. Yuki memarkirkan mobilnya disalah satu sudut parkir, sebelum kemudian memasuki gedung berpintu kaca itu. Yuki nampak cantik dengan dress putihnya. Langkah santai dan anggunnya membuatnya semakin terlihat sempurna dan mengundang decak kagum beberapa karyawan kantor. Yuki saat ini tengah berada di kantor milik kekasihnya -- Alex Airlangga. Pasca pertengkaran mereka di handphone beberapa hari yang lalu, Al sama sekali tidak memberi kabar pada Yuki. Al tidak ada menghubungi Yuki, tidak mengirimkan pesan singkat, bahkan tidak menjenguk Yuki selama Yuki berada di Rumah Sakit. Yuki tahu penyebab Al seperti itu, juga karena salahnya. Yuki salah, karena selalu menuduh dan mencurigai Al dengan adanya wanita lain didalam hubungan mereka. Setelah mendapat nasehat dari Mama Natasha dan Mama Maia, Yuki pun bergegas pergi ke kantor si pangeran es Alex Airlangga dengan tujuan untuk meminta maaf.

Yuki membuka sedikit pintu ruang kerja Al. Gadis cantik itu mengintip sedikit aktifitas sang kekasih didalam sana. Tampak Al tengah fokus pada laptopnya dengan kertas-kertas yang berada di meja kerjanya. Yuki tersenyum, lantas melangkah masuk untuk menghampiri CEO Airlangga Group's tersebut.

Al mengalihkan pandangan dari laptopnya saat terdengar suara langkah seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Ditatapnya wanita cantik itu dengan tatapan dingin, lalu kembali memfokuskan pandangannya pada laptop. Yuki tidak memperdulikan tatapan dingin Al yang ditujukan padanya. Model cantik itu terus melangkah dengan senyuman yang terus menghiasi wajah cantiknya. Bahkan tanpa sungkan Yuki langsung melingkarkan tangan mungilnya di leher Al, dan memberi kecupan hangat pada sang CEO.

"Pagi sayang.." 

***

2023-

story, alkivers mom's

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang