Part 10

367 45 2
                                    

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Dari lantai dua, Mama Maia memandang ke arah pintu gerbang masuk rumahnya yang baru saja terbuka. Tak lama kemudian mobil sport bewarna merah tampak masuk lalu berhenti sempurna di halaman rumahnya yang sangat luas. Mama Maia menyunggingkan senyuman, sebelum kemudian bergegas ke lantai bawah untuk menemui si pemilik mobil, Alex Airlangga, putra semata wayangnya.

Sudah menjadi ritual bagi Mama Maia untuk menyambut Al setibanya lelaki itu di rumah.

Sesampainya di halaman rumah, pemandangan pertama yang di lihat oleh Mama Maia ketika Al baru saja turun dari mobilnya dengan menenteng sebuah tas bewarna hitam yang biasa ia bawa ke kantor. Namun selang beberapa detik, dari pintu sebelah kiri mobil Al nampak sedikit terbuka, menandakan jika ada seseorang lagi yang akan keluar dari dalam mobil. Kening Mama Maia berkerut dalam. Matanya menyipit tajam ke arah mobil, menunggu seseorang yang akan turun dari mobil putranya.

Dan setelahnya, wajah penasaran Mama Maia seketika berubah menjadi berbinar-binar melihat sosok gadis cantik yang baru saja turun dari mobil Al.

"My princess...!!" Mama Maia berseru riang.

Wanita itu langsung berlari memeluk Yuki dengan kebahagiaan dan segenap kerinduan. Pasalnya sudah beberapa hari ini ia tidak bertemu dengan Yuki, karena harus ikut sang suami--Jeremy Airlangga mengadakan pertemuan dengan orang nomor satu di Jepang. Dan selama itu juga ia hanya bisa berkomunikasi dengan Yuki melalu telefon.

"Hemm.. Tante kangen banget, sayang." Yuki tersenyum. Wanita itu membalas pelukan Mama Maia dengan sangat erat.

"Yuki juga kangen banget sama tante."

Al yang memandang adegan peluk-pelukan di hadapannya, hanya menggelengkan kepala. Menurut Al, kedua wanita itu terlalu berlebihan. Bagaimana tidak? Kedua wanita itu sama-sama saling mengatakan kangen satu sama lain, padahal baru beberapa hari saja tidak bertemu. Lagi pula, keduanya tidak pernah putus komunikasi selama tidak bertemu. Baik itu via BBM, SMS, dan lain sebagainya.

Jadi dimana letak rasa kangen itu?

Al menutup pintu mobilnya seraya menekan tombol bersimbol gembok tertutup pada kunci mobilnya, menandakan bahwa mobil sudah terkunci otomatis. Dan untuk selanjutnya, lelaki itu berjalan memasuki rumah lebih dahulu, meninggalkan Mama dan sang kekasih yang masih berada di halaman rumah.

Selang beberapa detik, Mama Maia dan juga Yuki ikut menyusul Al masuk ke dalam rumah.

......

Yuki dan Mama Maia nampak bersantai duduk di ruang keluarga. Berbincang sambil menikmati berbagai jenis makanan ringan yang di beli Mama Maia dari Jepang. Tak lama kemudian, terlihat Al turun dari tangga menuju ke arah mereka dengan menenteng laptop dan beberapa map di tangan kanannya. Wajahnya tampak segar setelah mandi. Di lengkapi kaos bewarna putih bersih, serta celana pendek bewarna hitam pekat, membuat lelaki itu semakin terlihat tampan walau hanya dengan mengenakan setelan rumahan.

Mama Maia yang menyadari kehadiran Al lebih dulu, menyenggol lengan Yuki seraya melirikkan mata ke arah lelaki itu. Yuki mengernyit, lalu menoleh. Sebuah senyuman muncul di bibir gadis yang berprofesi sebagai model tersebut.

Al mengambil posisi duduk di samping kekasihnya. Lelaki itu langsung membuka laptopnya, berniat menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda di kantor akibat kehadiran Yuki yang mengganggu konsentrasinya pagi tadi.

"Jadi gimana pertemuan kamu dengan Tuan Jerry Swift, sayang?" Gumam Mama Maia bertanya. Wanita cantik itu menyesap teh hangatnya, sambil menunggu jawaban dari sang anak yang sangat pelit berbicara itu.

Al mengamati tiap lembar kertas-kertas yang ada di genggaman tangannya. Sesekali terdengar suara decakkan dari lidahnya.

"Lancar Mah." Al menjawab singkat. Mama Maia mengangguk-anggukan kepala. Ia meletakkan kembali gelas teh nya di atas meja, lantas berpamitan untuk pergi ke kamar.

......

Yuki lebih mendekat pada Al. Di pandangnya lelaki itu dalam-dalam. Diam, dingin, kaku, itulah yang di lihat dan Yuki rasakan saat bersama Al sekarang ini. Lelaki itu sangat fokus pada kertas-kertas dan juga laptopnya. Jari-jari tangannya bergerak lincah pada tombol-tombol di laptopnya. Bahkan, lelaki itu sama sekali tidak menyadari seseorang di sampingnya tengah memperhatikannya sejak tadi.

Bibir Yuki menyunggingkan senyuman manis, memandang wajah sang kekasih. Tampan. Yah, Yuki mengakui itu. Yuki mengakui jika kekasihnya itu sangat tampan sekali. Banyak wanita yang mengeluh-eluhkannya. Yuki sering melihat di infotaiment, jika wanita-wanita dari berbagai macam kalangan di luar sana banyak yang menggilai seorang Alex Airlangga. Di mulai dari para selebritis, bahkan anak-anak dari petinggi negara juga berlomba-lomba untuk mendapatkan hati si pangeran es tersebut. Namun, tak ada satu pun wanita yang dapat merebut hati Al, selain model cantik Yuki Allea Rajasa.

Tentu saja Yuki berbangga hati. Dialah sang pemenang. Pemenang hati Putra Mahkota Presiden Republik Indonesia.

Alex Airlangga.

"Sayang.. Makan dulu yah, kamu kan belum makan malam." Ujar Yuki. Kemudian mengelus pipi Al dengan lembut.

Al mengangguk, tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop. Yuki tersenyum. "Bentar yah, aku ambilin dulu."

Al balas dengan deheman.

......

Yuki sudah berada di depan laptop Al. Jari-jari mungilnya bergerak lincah menekan tombol demi tombol disana. Wanita itu sudah tak lagi duduk di atas sofa, melainkan berpindah duduk meleseh di atas karpet. Sebelumnya Yuki di perintah oleh Al untuk bergantian menyelesaikan pekerjaan kantornya yang berjibun itu, dengan terlebih dahulu mengajari Yuki. Dan dengan senang hati Yuki menurutinya. Wanita itu membiarkan sang kekasih menikmati makan malamnya dan beristirahat sejenak.

Al memandang Yuki yang masih fokus pada tugas yang ia perintahkan. Lelaki itu duduk di atas sofa, tepat di belakang Yuki yang duduk meleseh di hadapannya. Jarak keduanya sangat begitu dekat. Bahkan terkadang, Yuki menyandarkan kepalanya sejenak di atas paha sang kekasih, sebelum kemudian melanjutkan pekerjaannya lagi.

Tanpa sepengetahuan Yuki, Al tersenyum memandangnya.

"Sayang.. Yang ini gimana? Aku nggak ngerti." Yuki bertanya. Lalu menengok ke belakang memandang Al.

Al yang mendengar keluhan dari sang kekasih, dengan segera mencondongkan sedikit tubuhnya ke depan untuk lebih mendekat pada Yuki hingga dadanya menempel sempurna pada punggung Yuki.

Wangi segar dari tubuh Al yang begitu dekat dengannya, membuat wanita cantik itu menjadi gemas sendiri. Yuki tak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan jahilnya, wanita cantik itu mengecup mesra pipi kiri Al yang tengah fokus memberikan contoh mengerjakan susunan grafik keuangan perusahaan.

"Jangan genit pesek! Perhatiin ini dulu."

*** 

2023-

story, alkivers mom's

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang