Part 34

253 19 0
                                    

***

Setelah selesai menyimpan mobilnya didalam garasi, Al langsung mengambil putranya yang sedang menangis dalam gendongan sang istri. Entahlah, si kecil tampan itu sangat manja sekali padanya.

"Yuk sini yuk, Papa nya cuma sebentar kok. Nangisnya sampai kayak gini." Gumam Papa muda itu sambil terus mengecupi pipi putranya. Dia membawa Tristan masuk ke dalam untuk ditidurkan.

...

Papa Jeremy tersenyum geli ketika melihat Al menggendong Tristan masuk ke dalam rumah. Si kecil itu sudah tidak menangis lagi di gendongan Al. Dia tampak anteng berada dalam dekapan Papa nya.

"Duh, cucu Opah. Anak Papa banget yah? Papa Al, entar kalau Tristan udah bobok kita jalan-jalan ke mall yah? Tristan kita tinggal dirumah aja ya, Pa?" Papa Jeremy menggoda cucunya, dan seketika putra Al itu kembali menangis.

"Sstt.. Enggak-enggak. Opah bohong, sayang. Diem-diem, Papa enggak kemana-mana kok."

"Eeemm.. Nanti Papa pelgi, Pa?" Rengeknya manja pada sang Papa.

"Sayang, bikinin susu Tristan ya. Dia udah ngantuk nih makanya rewel banget." Perintah Al pada Yuki. Wanita itupun menuruti dan segera pergi ke dapur untuk membuatkan susu putra tercintanya. Sementara Al, menaiki tangga membawa Tristan ke dalam kamar. Sudah menjadi ritual. Bila si kecil itu akan tidur, harus di kelonin dulu sama Papa nya, di cium-cium dulu, di nyanyi-nyanyiin dulu. Ya namanya juga anak Papa.

...

Lima menit kemudian, Ibu muda itu masuk ke dalam kamar dengan menenteng botol dot berisi susu. Dia kemudian menghampiri suami dan anaknya diranjang. Ibu muda itu mengecupi tanpa henti seluruh wajah putranya dengan gemas, hingga membuat putranya mengadu kepada Papanya.

"Papa, Mama nih. Cium-cium Tlistan telus. Tlistan kan mau bobok."

Al tersenyum kepada Yuki mendengar aduan dari Tristan. "Mama, udah dong jangan cium-cium jagoan Papa terus. Jagoan Papa mau bobok nih, Ma."

"Em, Papa.. Tristan jagoan Mama juga tau.." Ujar Yuki yang tak mau kalah.

"Jagoan Papa."

"Jagoan Mama."

"Papa.."

"Mama.."

"Cetoooppppp!!!" Tristan yang berada di tengah-tengah Al dan Yuki berteriak dengan mata setengah terpejam. Dia benar-benar sudah mengantuk sepertinya. "Mama cama Papa belisik banget cih. Yaudah deh Tlistan bobok cendili aja. Belisik banget."

Kemudian mahluk mungil itu turun dari ranjang sambil menenteng botol susu nya. Dia berjalan ke arah sofa, berbaring disana, lalu melanjutkan kembali minum susu nya. Dari ranjang, Mama dan Papa nya menatap Tristan dengan bingung. Mereka tidak mengedipkan mata sama sekali melihat putranya. Sampai ketika ada sebuah suara yang menegur mereka, pasangan suami / istri itu sama-sama terkejut.

"Jangan liat-liat kecini, hmm.. Tlistan mau bobok." Rengek mahluk mungil itu.

"Iya-iya, enggak Mama lihat. Bobok sayang, bobok. Enggak Mama lihatin."

Al terus memperhatikan Tristan dari ranjang. Putra kecilnya itu tampak memejamkan mata sambil terus asyik menyedot susu dari botol yang ia genggam. Dia tersenyum. Tersenyum gemas melihat tingkah lucu putranya. Karena sangking mengantuknya dan tidak ingin di ganggu, dia rela turun dari ranjang dan memilih tidur disofa.

"Gimana dong, Pa. Masa anaknya tidur disofa. Kasian dong, nanti badannya sakit semua." Ujar Yuki setengah berbisik, merasa tak tega dengan putranya.

"Biarin dulu. Dia belum nyenyak banget tuh. Nanti kalau udah bener-bener terlelap, Papa angkat kesini. Mendingan sekarang Mama kelonin Papa dulu, peluk-peluk Papa dulu, ayok!"

Yuki mencubit perut suaminya. "Tuhkan, Papa mulai gatel deh ah."

***

2023-

story, alkivers mom's

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang