Part 19

224 20 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Al.. Suka banget jahilin istri."

Papa Jeremy menegur Al karena tak tega melihat Yuki yang terus-terus merengek seperti anak kecil ketika Al berkata 'mau cari cewek baru'. Tapi di satu sisi, Papa Jeremy sedang mencoba menahan tawa nya karena tak tahan melihat betapa lucunya Yuki merengek kepada Al.

"Sayang.. Al cuma mau ngambil handphone nya kok di mobil. Enggak kemana-mana." Papa Jeremy mencoba menjelaskan pada Yuki agar menantunya itu bersikap tenang kembali.

Tapi baru saja Yuki akan duduk kembali ke sofa, suara mobil Range Rover hitam milik Al berbunyi di halaman rumah Mama Maia. Katanya cuma mau ngambil handphone, kok mesin mobilnya di nyalain? Pikiran Yuki mulai berkecamuk. Dengan berlari sekuat mungkin, wanita yang sedang mengandung itupun menyusul suaminya di halaman rumah tempat dimana mobil mereka berada.

"Yuki, sayaaanngg. Jangan lari-lari..!!!"

Mama Maia berteriak histeris ketika melihat Yuki berlari sekencaang itu untuk melihat Al. Takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Yuki. Terjatuh disaat sedang berlari misalnya, dan membuat kandungannya...? Oh tidaakkkk!

Mama Maia membuang jauh-jauh pikiran buruknya. Ia memandang sang suami, kemudian ikut menyusul anak dan menantunya di halaman rumah. Mama Maia dan Papa Jeremy sudah paham, jika Al pasti sedang menjahili istrinya lagi dengan menyalakan mesin mobilnya agar Yuki mengira Al akan pergi.

...

Al membuka kaca mobilnya saat sang istri berjalan menghampirinya. Wanita itu dengan bibir manyun beberapa senti, bertanya pada Al.

"Mau kemana sih? Masa aku di tinggalin, jahat banget tau nggak."

"Apa sih?" Dengan nada dinginnya Al kembali bertanya. Tetapi ketika melihat mata Yuki mulai berkaca-kaca, CEO Airlangga Group itupun menjadi tak tega untuk menjahili istrinya.

"Ehm.. Enggak enggak, sayang. Cuma mau mindahin mobil ke garasi kok. Udah mau hujan." Al mengelus pipi Yuki. Ia menyerahkan ponselnya pada Yuki dan mulai melajukan mobilnya ke garasi karena memang langit sudah akan hujan.

Yuki langsung merampas kunci mobil dari tangan Al ketika lelaki itu baru saja keluar dari dalam garasi. Mama Maia memberi tatapan memperingati pada Al, dan putranya itu langsung mengangguk, mengerti oleh maksud sang Mama.

"Kamu, yang sabar ya nak menghadapi sikap Yuki." Papa Jeremy bergumam setelah Mama Maia dan juga Yuki sudah masuk ke dalam rumah. Ia mengelus rambut putranya dengan sayang.

Al terkekeh. Lucu juga melihat sikap Yuki yang berubah drastis selama berbadan dua ini. "Al udah sabar banget kok, Pa. Selagi bukan rumah yang disita sama Yuki, nggak masalah."

Papa Jeremy ikut terkekeh mendengar candaan Al. Mereka kemudian masuk ke dalam rumah.

...

Kehamilan Yuki sudah memasuki usia ke empat bulan. Sehingga perut yang sebelumnya masih terlihat datar, kini sudah nampak menonjol ke depan. Aura kecantikan Yuki juga semakin terpancar jelas disaat berbadan dua ini. Menantu orang nomor satu di Indonesia itu semakin terlihat lebih fress dan sangat cantik dengan perutnya yang sudah mulai membuncit tersebut.

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang