Part 14

239 21 0
                                    

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Keyna. Ibu satu anak itu membasuh wajahnya di wastafel. Ia menatap pada cermin di hadapannya. Apa yang dia lihat tadi berharap hanya lah sebuah mimpi. Dimana pemimpin tertinggi di tempat ia bekerja berkunjung di kantor cabangnya. CEO Airlangga itu berkunjung ke kantor cabangnya dengan menggandeng seorang wanita. Seorang wanita yang sangat luar biasa cantik menurut Keyna. Wanita yang baru Keyna ketahui bahwa itu adalah istri dari CEO nya. Alex Airlangga.

Alex Airlangga. Sudah bertahun-tahun lamanya Keyna mencoba mengubur nama itu dalam-dalam dari hidupnya. Tetapi kini, orang itu justru berada di dekatnya, bahkan sangat dekat. Pria itu, pria brengsek yang tidak mau bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan padanya. Sampai-sampai Keyna harus bekerja mati-matian, tidak mengenal waktu, hanya untuk mengurus dan membesarkan putri kecilnya seorang diri.

Dan sejak kecerobohannya di masa-masa remaja, Keyna di usir oleh orangtua nya dan tidak di akui oleh keluarga besarnya sebagai anak ataupun anggota keluarga lagi. ...

Pasangan suami - istri itu kini sudah berada di penginapan. Penginapan yang notabene nya adalah milik Airlangga Group, atau kepunyaan Alex sendiri.

Alex Airlangga. Anak tunggal Presiden RI sekaligus penguasa Airlangga Group itu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. Sang istri, Yuki Allea Rajasa atau yang kini kerap di sapa Yuki Airlangga semenjak resmi menjadi menantu orang nomor satu di Indonesia itu, sedang berada di kamar mandi. Membersihkan tubuhnya yang sudah gerah dan lengket karena baru saja melakukan perjalanan yang cukup memakan waktu. Jakarta - Bandung.

"Baby.. Sayang.. Tolong ambilin handuk dong, aku lupa bawa handuk.!!!"

Al berdecak mendengar teriakan sang istri dari dalam kamar mandi. Ia menoleh, dan memang benar wanita itu lupa membawa handuknya. Tuh, sejak tadi handuknya juga ikut berbaring bersamanya di ranjang. Pemuda yang terkenal memiliki sikap dingin yang akut itupun akhirnya bangkit dari ranjang. Ia melepas kemeja, celana panjangnya, hingga tak memakai sehelai benang pun. Al mengganti pakaian yang sudah ia lepaskan keseluruhan dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Senyuman miring ia tunjukan sebelum menyusul sang istri ke kamar mandi.

Tok tok tok

Pintu kamar mandi terbuka. Yuki menyembulkan kepalanya dan menatap sang suami yang sudah berdiri di depan pintu dengan ekspresi seperti biasa. Ekspresi yang selalu membuat Yuki ingin menonjok wajah sang suami. Datar dan sedingin es balok.

"Baby, mana handuknya?" Al mengulurkan handuknya kepada sang istri. Yuki tersenyum lalu menerimanya. "Makasih suamiku."

Baru saja Yuki ingin menutup pintu kamar mandi, Al dengan cepat menerobos masuk ke dalam dan menarik Yuki kembali masuk ke dalam bath up. Dan yang terdengar selanjutnya adalah teriakkan Yuki yang menggema di dalam sana.

"Aku udah mandiiiiiiiiiiii babyyyyyyy... Aaaaahhhhhhhhh basaaahhhh lagi kaannnnnnnnn!!!!!!!!"

...

Satu jam kemudian. Setelah puas bermain-main di dalam kamar mandi, pasangan suami - istri itupun keluar dari dalam kamar mandi dengan ekpresi yang berbeda. Yang cewek memanyunkan bibirnya, dan yang cowok senyum-senyum jahil.

"Bibirnya kenapa maju? Kurang puas tadi di kamar mandi?" Yuki menghentak-hentakkan kakinya di lantai. Wanita itu menatap sang suami yang berdiri di hadapannya. Berdiri di hadapannya tanpa sehelai apapun karena memang sang suami masih baru saja akan memakai bajunya.

"Kamu nyebelin tau, aku kan udah mandi tapi kamu nya maksa." Wanita itu terus menatap Al. Di mulai sejak Al memakai pakaian dalam, hingga memakai pakaian yang lengkap. Seolah merasa tidak terganggu dengan keadaan Al yang..? Yah sudah tau lah ya. Lagian kenapa harus terganggu ya? Lah wong liat suami sendiri. (?)

"Tapi, suka kan?" Al menggoda istrinya. Wajah Yuki pun seketika memerah seperti kepiting.

"Baby.." Raut wajah Yuki berubah serius. "Dari kemaren, aku kok kayak sering pusing-pusing gitu ya? Aku juga nggak tau kenapa. Bentar-bentar sakit, bentar-bentar enggak."

Al mengernyit. Setelah selesai mengancingkan celana pendeknya, pria itu pun duduk di samping Yuki, di pinggir ranjang.

"Udah periksa?" Dengan suara dinginnya Al bertanya. Yuki menggelengkan kepala sebagai jawaban. Wanita itu membuka jubah handuknya, lalu menggantinya dengan piyama tidur.

"Belum ada waktu, By. Lagi sibuk di butik." Sambil bergumam, Yuki mengancing piyama nya. Dan di bantu oleh sang suami juga pastinya. Dan entah apa sebabnya wanita itu kembali berteriak. Ya mungkin karena ulah sang suami lagi. Suaminya kan jahil toh?

"Babyyyyyyyy! Tangannya iiihhhhh."

***

2023-

story, alkivers mom's 

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang