Part 27

325 21 0
                                    

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Wanita itu tampak nyaman tidur dengan posisi setengah duduk disamping ranjang suaminya. Tangan kanannya terlihat merangkul mesra pinggang Al yang masih belum sadarkan diri. Beberapa saat lalu semua orang yang berada diruangan tersebut tampak sibuk untuk menenangkannya. Sampai pada akhirnya Mama Maia yang berhasil membuat Yuki tenang hingga tertidur disamping Al.

Tepat ditengah malam, ketika Yuki masih terlelap sambil duduk dikursi, dengan posisi kepala menelungkup ditepi ranjang. Tangan itu tiba-tiba bergerak, dan mengelus rambutnya dengan gerakan perlahan. Yuki langsung terkesiap dan mengangkat kepalanya.

"Sayang.." Mata cokelat tajam itu membalas tatapan Yuki, walau masih tampak berkabut. Wajahnya masih terlihat pucat dengan alat-alat penunjang kehidupan yang masih tersambung ditubuhnya.

"Sayang.." Yuki kembali memanggil Al. Wanita itu meraih tangan Al dan menciumnya, lalu menangis. Lelaki itu berniat membuka mulut mencoba untuk berbicara, tetapi tampak begitu susah payah.

Tangisan Yuki seketika membangunkan Papa Jeremy, Papa Tommy, Mama Maia, dan juga Mama Natasha yang tertidur diruangan itu. Sementara para sahabat Al berada dikamar lain untuk beristirahat, mengingat sudah beberapa malam mereka tidak tidur karena terlalu mencemaskan keadaan Al.

Mama Maia menciumi dahi Al, sambil mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena telah membangunkan putranya dari tidur panjangnya yang sangat mengerikan.

Ketika Yuki akan beranjak karena dokter masuk kedalam ruangan untuk memeriksa kondisi Al, mendadak genggaman Al ditangannya menguat seolah tak mau Yuki berada jauh-jauh darinya. Yuki tersenyum dan mengecup dahi suaminya dengan penuh cinta.

"Sebentar ya suamiku, dokter akan memeriksa kondisi kamu. Aku enggak akan kemana-mana kok, aku tetap disini." Bisik Yuki ditelinga Al. Perlahan genggaman Al mengendor, lelaki itu mau mengerti sepertinya. Dengan lembut Yuki mengecup lagi dahi suaminya, dan melangkah sedikit menjauh dari Al.

...

Dokter sudah selesai memeriksa kondisi Al. Pria itu mengatakan bahwa kondisi Al sudah ada peningkatan. Membuat semua orang yang ada diruangan itu tak henti-henti nya mengucap syukur.

Al menatap sisi kiri dan kanannya, mencari sosok yang sangat dia rindukan namun tak terlihat.

"Is.. Istriku.. Dimana?" Gumam Al bertanya dengan susah payah dan terpatah-patah.

Mama Maia dan Mama Natasha langsung memanggil Yuki yang duduk disudut ruangan menatap ke arah mereka. Yuki tersenyum, mengangguk, dan menghampiri suaminya yang masih terbaring lemah.

"Ini aku, sayang." Al memaksakan untuk tersenyum ketika melihat wajah malaikat sang istri yang sudah berada didekatnya. Kedua orangtua Al dan Yuki seketika menjauhi suami - istri tersebut. Memberi kesempatan mereka berdua untuk berbicara, dan memperbaiki hubungan rumah tangganya yang dikabar-kabar kan sedang memanas.

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang