Part 11

326 36 0
                                    

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Yuki Allea Rajasa membuka matanya yang masih terasa berat. Menarik nafas dan mendesah pelan. Ia memandang sekeliling ruangan kamarnya yang masih gelap.

Yuki membiarkan dirinya berbaring menikmati ranjangnya sambil memeluk boneka. Hari ini wanita cantik itu merasa sangat malas untuk memulai kesibukan baru menjalankan bisnis butiknya.

Yuki sudah tidak lagi menjadi model, setelah beberapa minggu yang lalu resmi menjadi istri dari putra tunggal Presiden Republik Indonesia, Alex Airlangga. Al menyuruh Yuki hengkang dari dunia model dan beralih menjalankan butik yang sudah ia persiapkan sebelum Yuki resmi menjadi istrinya. Sebagai istri yang menuruti perintah suami, Yuki rela meninggalkan dunia model yang telah membesarkan namanya hingga ke penjuru dunia.

Yuki memberengut sebal. Tiba-tiba saja ia teringat Al yang mengingkari janjinya. Sudah dua minggu lelaki itu berada di London untuk mengadakan pertemuan penting dengan rekan bisnis barunya. Al sudah berjanji pada sang istri akan tiba ditanah air malam tadi. Namun entah mengapa, Al kembali menelefon sang istri dan memberitahukan bahwa kepulangan ditunda selama dua hari karena masih ada urusan penting yang tidak bisa ia tinggalkan begitu saja. Hal itu, langsung mendapat respon yang sangat tidak baik dari sang istri. Wanita cantik itu marah, menangis, merengek, mengomeli suaminya lewat telefon.

"Kangen." Tak terasa tetes demi tetes airmatanya jatuh begitu saja.

Wanita mana yang tidak sedih, masa-masa pengantin baru yang seharusnya dilewati bersama dengan suami tercinta kini malah sebaliknya.

***

BMW hitam itu baru saja memasuki pelataran bangunan mewah berlantai empat dengan tulisan 'Yuki Boutique' yang terukir indah dipuncak bangunan. Tak berapa lama, sosok wanita cantik muncul dari pintu kemudi setelah mobil itu benar-benar berhenti diarea parkir khusus. Ia menutup pintu mobilnya, mengaktifkan kunci otomatis, lalu melangkah masuk kedalam.

"Selamat pagi..!!!"

Wanita itu terlonjak kaget dengan suara yang tiba-tiba menusuk indera pendengarannya saat ia membuka pintu ruang kerjanya dibutik. Tampak dua sahabatnya, Chika dan Sissy sudah berdiri menyambut kedatangannya. Yuki menatap tajam kedua sahabatnya yang kini sedang menertawainya. Sambil melangkah menghampiri meja kerjanya, wanita cantik itu menggerutu kesal.

"Kalian mau gue mati muda, iya?"

Chika dan Sissy sama-sama terkekeh geli.

"Jadi gimana proses malam pertamanya, nyonya Alex Airlangga?" Sissy yang duduk tepat didepan meja kerja Yuki bertanya sebelum ia memasukan ponselnya kedalam tas. Sepertinya wanita itu sedang membalas pesan singkat dari kekasihnya, Digo.

Yuki mendesah lesuh. "Malam pertama apaan. Gue ditinggal mulu!"

Sissy dan Chika saling pandang.

"Serius?" Tanya Chika. Yuki mengangguk lemas.

"Emm.. Berarti elo masih ting-ting dong Ki, alias.. Pe-ra-wan." Sambung Sissy, yang sontak mengundang tawa dari Chika.

Yuki membalas ledekan kedua sahabatnya dengan melemparkan buntalan tissu.

***

Lelaki itu tampak berjalan beriringan dengan para staf-stafnya di Bandara Soekarno Hatta. Berjuta pasang mata yang menatapnya disana, sangat mengenal betul siapa lelaki tampan itu. Putra tunggal Presiden Republik Indonesia yang baru saja menggelar resepsi pernikahan mewah beberapa minggu lalu.

Penampilannya dikatakan cukup santai, tapi tidak meninggalkan kesan formal. Ia mengenakan kemeja putih garis-garis berlengan pendek, dipadukan dengan celana panjang bewarna hitam. Ditangannya ia membawa benda persegi panjang berukuran sedang yang disampuli dengan bahan kulit bewarna biru, serta ponsel yang akan selalu ia genggam.

Pria itu baru saja menyelesaikan urusan penting dengan rekan bisnisnya di London.

"Hallo." Pria itu menerima panggilan telefon. Ia sudah berada didalam mobil. Bibir mungilnya selalu tersenyum mendengarkan rengekkan manja dari sang istri diseberang sana.

"Masih sibuk, nggak bisa ditinggal begitu aja."

Al membuat nada bicaranya sedatar mungkin agar sang istri tidak curiga padanya. Tak lama, komunikasinya terputus begitu saja. Sepertinya wanita diseberang sana kembali merajuk padanya.

Al tersenyum, lalu memasukan ponselnya kedalam saku.

"Dasar pesek." 

*** 

2023-

story, alkivers mom's

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang