Part 20

303 26 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yuki masuk ke dalam rumah sambil menggerutu kesal. Maxime bersama yang lainnya masih menatap Yuki yang sedang berjalan masuk ke dalam rumah sambil terus terkekeh geli. Wanita itu dengan tampilannya yang cukup santai, kaos oblong bewarna putih dan hotpans bewarna senada terlihat sangat cantik dan seksi sekali. Hingga membuat Maxime keceplosan mengomentari penampilan Yuki yang semakin mempesona ketika tengah berbadan dua saat ini.

"Yuki semakin cantik banget ya dengan perutnya yang buncit itu. Semakin kelihatan seksi banget lagi."

Al memandang Maxime dengan alis terangkat sebelah. Lelaki itu merasa terganggu dengan ucapan Maxime. Seksi? Oh tidak boleh, itu istri gue. Batinnya. Al kemudian menatap sekelilingnya, mencari-cari benda kecil apa yang bisa untuk ia lemparkan pada Maxime. Rasya yang seolah mengerti apa yang akan segera dilakukan oleh Al, sengaja memberikan botol plastik bekas air mineral yang baru ia teguk hingga tandas. Sambil tersenyum miring Al menerima botol dari Rasya.

"Aduhh!" Maxime memekik kesakitan ketika sebuah botol plastik mendarat mulus di kepalanya. Sambil mengelus kepalanya yang sakit, Maxime menoleh ke belakang menatap Al dan Rasya yang memasang tampang seolah tidak mengerti apa-apa.

"Eh! Pasti ini ulah lo berdua kan semprul?" Al dan Rasya sama-sama terkekeh.

"Itu istri gue, Max."

"Yee Al, gue juga tau kalo Yuki itu istri lo. Cuma muji doang kalee. Tapi, beneran deh Al. Yuki semakin cantik banget. Atau mungkin karena bawaan dari si kecil ya?"

Al tersenyum. Apa yang dikatakan Maxime memang benar. Aura kecantikan Yuki semakin terpancar jelas selama mengandung anak pertama mereka. Terkadang ketika memandang wajah Yuki, cinta Al pada wanita itu semakin bertambah saja. Namun seketika senyuman di wajah Al memudar ketika membayangkan apa yang terjadi nanti nya ketika Yuki mengetahui masa lalu nya bersama Keyna.

...

Dari lantai dua kamarnya, Yuki tersenyum senang melihat sang suami yang tengah bermain futsal dengan para sahabat-sahabatnya. Al terlihat bersemangat bermain bola dengan keringat yang sudah bersimbah di sekujur tubuhnya. Lelaki itu sangat tampan dengan seragam olahraga bewarna hitamnya. Tampilannya tidak seperti pria dewasa yang sudah berusia matang, melainkan seperti remaja berusia tujuh belas tahun. Sangat menggemaskan sekali menurut Yuki.

Saat sedang asyik menatap sang suami dari balkon kamar. Ponsel milik Al berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Yuki yang penasaran segera mengambil ponsel yang tergeletak di atas ranjang dan melihat siapa yang sudah mengirim pesan singkat ke ponsel suaminya.

'Aku tunggu di cafe mawar. Keyna!'

Yuki mengerutkan kening bingung. Siapa Keyna? Ada keperluan apa dia mengajak Al ketemuan?

...

Al baru saja selesai main futsal bersama sahabat-sahabatnya. Ke empat temannya itupun sudah pulang ke rumah masing-masing. Tinggallah Al. Lelaki itu bergegas masuk ke dalam rumah dengan wajah masih penuh keringat.

Inilah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang