45

5.8K 237 9
                                    

Reyhan menggeliat di balik tidurnya ia melihat jam yang menujukan pukul 5 pagi, iya tidak mungkin meninggalkan kewajibannya menunaikan ibadah shalat subuh. Ia bergegas mandi besar dan mengambil wudhu untuk menemui sang pencipta.
Reyhan menatap nishrina yang masih tertidur pulas, pasti itu karena kegiatannya semalam yang membuat istri hamil nya itu kelelahan,

"Nish?" Panggil reyhan lembut sembari mengusap pipi mulus nishrina

Eunghhh...

"Bangun yuk, udah subuh" ucap reyhan mengingatkan, nishrina menggeliat kecil lalu bangkit dari tidurnya

"Jam berapa mas?"

"Jam 5" jawab reyhan yang diangguki nishrina, ia mulai melangkahkan kaki nya ke kamar mandi. Sebelum menutup pintu nya reyhan berucap "jangan lupa mandi besar sayang" nishrina menghembuskan nafas kasar pipinya memerah karena malu membuat reyhan menatapnya gemas.

Sembari menunggu nishrina, reyhan pergi ke dapur untuk membuat sarapan ia membuka isi kulkas yang ternyata di dalamnya hanya tersisa sedikit bahan makanan sedangkan hari ini ia baru mulai untuk mencari kerja. Reyhan memasak sembari memikirkan   Kehidupannya mulai siang nanti karena stok makananan ini yang terakhir ia punya.

"Mas?"

"Eh nish!!!"

"Mikirin apasi mas? Kebiasaan ngelamun pagi-pagi, kalo kesambet ninis yang repot sendiri" ucap nishrina sembari cemberut membuat reyhan gemas sendiri

"Ngga kok, kamu udah selesai shalatnya?"

"Udah mas"

"Ninis cek bubu dulu yaa takutnya dia kebangun Popoknya penuh" lanjut nishrina yang langsung di cegah reyhan

"Jangan biar mas aja, kmu lanjutin masak aja. Mas khawatir kalo bubu minta gendong sama kamu"

"Loh kenapa?" Tanya nishrina heran

"Kamu lagi hamil besar sayang, ga mungkin gendong bubu karena berat badannya ga bisa di bilang kecil" nishrina hanya tersenyum kecil, iyaa benar anak perempuannya begitu gemoyy

Reyhan langsung beranjak dari dapur menuju kamar menemui anak sulungnya yang ternyata sudah mulai merengek tak nyaman

"Baba baba" gumam nyaa membuat reyhan tersenyum lembut dan menghampirinya

"Sayangg baba" ucap reyhan sembari mencium pipi gembul anak itu

Reyhan mengecek popok yang sudah terlihat penuh dan ia membersihkan dan mengganti dengan yang baru

"Pinter ya anak baba bangun tidurnya ga nangis, makin sayang baba sama kamu nak" puji reyhan sembari menggendong bubu ke arah nishrina yang sudah selesai masak.

"Loh tumben ga nangis?" Ucap nishrina yang sudah merentangkan tangan menggendong bubu

"Hati-hati takut kena perut" peringat reyhan yang di angguki nishrina.

"Mas kalo mau sarapan udah ninis siapin yaa" reyhan mengangguk mengiyakan tapi bukannya sarapan reyhan menghampiri nishrina yang pergi ke ruang tv untuk menonton kartun kesukaan bubu

"Pergi sarapan mas" ucap nishrina

"Nanti aja bareng-bareng mas pengen ngerasain momen kayak gini bareng kalian" nishrina tersenyum kecil

"Apapun yang terjadi nanti mas harus optimis dan tawakal yaa"

"Tanpa bunda bilang kayak gitu mas akan jalanin semuanya, karena mas yakin semuanya bakalan baik-baik aja." Nishrina tersenyum senang, reyhan yang tidak kuat melihat wajah cantik nishrina ketika tersenyum langsung mengecup nyaa

"'Mas!!! Ada bubu!!!" Kesal nishrina yang di balas gelak tawa reyhan

Baba babaa

Reyhan mengalihkan pandangannya pada bubu "apa sayang? Mau di cium juga sama baba? Iya??" Seketika bayi gempal itu menodongkan bibirnya untuk di cium dengan senang hati reyhan mengecup nya membuat sang empu kegelian.

"Udah yu sarapan mas" ajak nishrina yang bangkit dari duduknya sembari memegang pinggangnya yang terasa pegal menahan bobot di perutnya.

"Sini biar mas bantu gendong bubu" nishrina pun memberikan bubu di gendongan reyhan

Mereka berjalan beriringan menuju tempat makan dan nishrina mulai menyiapkan makanan untuk reyhan, reyhan menatap nishrina tanpa berkedip sebegitu memuja nya ia pada nishrina, "cukup mas?" Tanya nishrina saat menempatkan nasi goreng di piring reyhan "cukup bunda" nishrina pun menganggukkan kepalanya. Sedangkan untuk bubu nishrina mulai menghangatkan bubur mpasi wortel kesukaan putrinya itu.

"Suka yaaa sama wortel sayang?" Tanya reyhan saat melihat bubu dengan semangat memakan sarapannya .

"Nanti siang kalo mas lewat kaki lima beliin wortel lagi yaa buat MPASI bubu"

"Siap, nanti baba beliin yang banyak khusus buat bubu ya nak" bayi gempal itu hanya menanggapinya dengan senyuman.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, reyhan sudah bersiap untuk berangkat mencari pekerjaan baru.

"Hati-hati dirumah ya sayang, kalo ada apa-apa langsung hubungi mas" ucap reyhan sembari mengelus perut buncit nishrina.

"Harusnya mas yang hati-hati di luar sana, ninis disini aman kok sama bubu dan adik, mas jangan lupa buat ngabarin ninis yaa nanti" ujar nishrina sembari menatap dalam wajah suaminya itu.

"Iyaa sayang, ini ada uang ga terlalu banyak tapi cukup buat kamu beli bahan masakan dan jajan bubu yaa" reyhan memberikan beberapa lembar uang namun nominalnya tidak bisa di bilang banyak hanya cukup.

"Mas, ini bawa dulu aja sama mas. Takutnya di perjalanan mas butuh sesuatu bisa pakai uang ini dulu" jawab nishrina menolak pemberian reyhan, reyhan menggeleng pelan "ngga usah, ini pakai sama kamu, hari ini innsyaallah mas dapat pekerjaan dan bisa nambahin uang masak buat ninis yaa "

Nishrina tersenyum mengiyakan "mas berangkat dulu yaa, bubu sayang baba berangkat dulu yaa kamu jagain bunda dan adik disini" pamit reyhan pada anak dan istrinya.

Nishrina mencium punggung tangan reyhan lembut dan di balas kecupan di pelipis serta perutnya.

"Hati-hati mas" gumam nishrina saat reyhan mulai berjalan keluar dari teras rumahnya dan melangkah semakin jauh sampai punggungnya tertelan oleh pengkolan jalan.

Ndaaa daa

Nishrina mengalihkan tatapannya pada bubu yang berada di genndongannya "apa sayang" bubu menunjuk arah perginya reyhan

Na baba ndaa

"Nanti baba pulang lagi yaa, sekarang bubu sama bunda main dirumah yaaa, bunda mau masak makan siang buat bubu nanti" ucap nishrina sembari membawa bubu masuk ke dalam rumahnya.

Nishrina meletakan bubu di lantai beralaskan tikar dengan mainan yang sempat reyhan belikan untuk bubu sedangkan nishrina mulai merapikan rumah yang sedikit berantakan.

"Bubu nak? Jangan nakal yaa, bunda mau cuci piring dulu" ucap nishrina saat sudah mengunci pintu depan agar anaknya aman, ia menatap bubu yang asik bermain dan ia mulai mengerjakan pekerjaan yang lain

Hufh, mengerjakan hal kecil pun terasa capek saat sedang mengandung besar itu yang di pikirkan nishrina, ia mengelus perutnya yang besar ia tidak menyangka diumur 19 tahun ia sudah mau menjadi ibu dari dua anak, ia merasa sedih sekaligus bangga.

Dalam lamunannya ia juga memikirkan reyhan yang sedang mencari pekerjaan untuk menafkahinya beserta anak-anaknya. Ia masih tidak menyangka dengan papa nya yang sekejam itu kepada reyhan harusnya itu di dapatkan oleh tian bukan oleh reyhan malaikat tak bersayap miliknya.

Suami Miskin (Complated)🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang