34(21+)

10.8K 303 28
                                    

Follow aku dong plissss!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow aku dong plissss!!!!

Nishrina menatap keberangkatan Reyhan, ia melihat mobil suaminya itu jalan menjauh sampai hilang dari pandangannya.

Nishrina kembali memasuki rumah sembari menggendong bubu, yang tiba-tiba menjadi rewel.

"Bubu mau apa? Kok rewel gini? Hmm?" Tanya Nishrina lembut sembari memberikan asi pada bubu.

Baba baba

"Baba berangkat kerja sayang, kan tadi baba udah pamitan sama bubu" jelas Nishrina saat mendengar bubu mengatakan baba yang artinya bayi tersebut mencari keberadaan Reyhan.

Mau baba

"Iya nanti malem baba pulang kok sayang" Jawab Nishrina sembari mengusap lembut rambut bubu.

Saat beberapa jam kemudian bubu anteng bermain dengan Nishrina, Nishrina sama sekali tidak mengerjakan pekerjaan rumah karena bubu yang rewel ingin di gendong terus menerus.

Tok tok

Nishrina mendengar suara pintu dirumahnya, dengan segera ia keluar membukakan pintu, sembari menggendong bubu yang asik mendusel di dada nya.

Ceklek

"Assalamualaikum, nish" sapa Tian yang kini berada di hadapan Nishrina.

"Wa'allaikumussalam" jawab Nishrina kaku, ia tidak mengerti dengan perasaannya. Ia merasa bersalah pada Reyhan tapi ia juga masih ingin dengan Tian.

"Boleh aku masuk nish?"

"Boleh" sial, kenapa Nishrina mengijinkan Tian masuk saat Reyhan tidak berada dirumah. Rutuk Nishrina dalam hati.

"Duduk dulu disini, aku ambilin minum dulu" ucap Nishrina

"Bubu boleh ga aku yang gendong?" Nishrina menatap bubu sekilas, lalu kembali menatap Tian. Lalu mengangguk mengiyakan, ia memberikan bubu pada Tian.

"Bubu berat, kalo pegel duduk in di kursi aja ya" Reyhan tertawa kecil lalu mengangguk.

"Gapapa, aku kuat kok nahannya" Nishrina melangkah pergi ke dapur membuatkan minum untuk Tian dan memberikan beberapa cemilan ringan.

Nishrina melihat Tian yang antusias mengajak bubu bermain dan berbicara, Nishrina tersenyum kecil melihatnya. Seandainya dulu Tian bertanggung jawab pasti akan seperti ini bayangan masa depannya. Pikir Nishrina.

Hufhhh, umur Nishrina masih teramat sangat muda untuk menghadapi permasalahan hati, ia masih sangat labil dalam perihal memilih. Reyhan sudah teramat sangat baik padanya tapi tetap saja hatinya menginginkan pria masa lalunya.

Nishrina duduk di sebelah bubu, Tian menatap Nishrina begitu pun sebaliknya.

"Suami kamu kemana?" Tanya Tian yang masih menatap Nishrina.

Suami Miskin (Complated)🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang