30

6K 311 14
                                    

Pukul 10 pagi, Nishrina dan Reyhan sudah kembali merapikan barang-barangnya untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 10 pagi, Nishrina dan Reyhan sudah kembali merapikan barang-barangnya untuk pulang. Wajah Nishrina terlihat sangat berseri-seri berbeda dengan Reyhan yang kini lebih banyak diam. Namun Nishrina tidak menghiraukannya.

"Udah siap semua mas?" Tanya Nishrina, Reyhan hanya mengedikan bahunya acuh. Nishrina yang melihat itu mengulum senyumnya.

Baru kali ini ia melihat Reyhan yang tidak mood, apakah karena masalah yang semalam?

"Mas Reyhan, pegangin bubu dulu yaa, Ninish mau nyiapin susu dulu buat bubu" ucap Nishrina, Reyhan mengambil alih bubu dalam gendongan Nishrina.

Bayi gembul itu selalu menatap Reyhan berbinar, Reyhan tidak kuasa untuk tidak tersenyum pada bayi perempuannya itu.

Bbabahhh

"Apaaa sayanggg?" Tanya Reyhan pelan, sembari menimang-nimang nya pelan. Tangan Reyhan pun tak luput untuk menepuk-nepuk lembut bokong bayinya. Secara perlahan bubu mulai memejamkan matanya karena merasa nyaman di gendongan Reyhan.

Nishrina kembali menghampiri Reyhan, ia menatap heran pada bubu yang bisa tertidur cepat jika di gendong oleh Reyhan. Tapi terkadang bubu juga hiperaktif jika bermain bersama Reyhan.

"Bubu tidur mas?" Reyhan mengangguk mengiyakan.

"Udah siap semua mas, ayoo pulang" Nishrina mengambil alih bubu dengan hati-hati sedangkan Reyhan ia membawakan tas besar yang berisi keperluan mereka.

Sesampainya di rumah kontrakan, Nishrina menghembuskan nafas lega.

"Akhirnya nyampe juga" ujarnya yang langsung masuk ke dalam kamar merebahkan tubuhnya yang lelah.

Reyhan menyusul Nishrina, ia membaringkan tubuhnya di samping Nishrina, sedangkan bubu sudah di taruh di box bayinya. Bayi gembul itu kini sedang tertidur dengan pulas nya setelah beberapa kali menangis di perjalanan meminta asi.

"Bund?" Panggil Reyhan yang menatap Nishrina dari samping, karena Nishrina menelentangan tubuhnya berbeda dengan Reyhan yang memposisikan tubuhnya miring.

"Hmm?" Jawab Nishrina yang menatap ke arah samping kiri, Reyhan sedang menatapnya dalam.

"Ada apa mas?" Tanya Nishrina lembut sembari membelai rambut tebal Reyhan.

"Mas udah beli rumah tapi-" Nishrina menunggu lanjutan dari ucapan Reyhan yang terhenti.

"Tapi kenapa?" Tanya Nishrina penasaran.

"Rumahnya ga terlalu besar bund, tapi cukup untuk kita, bubu, dan kedua anak kita yang lainya." Jelas Reyhan lembut yang kini mulai memeluk perut Nishrina erat, Nishrina tersenyum manis.

"Gapapa bund?" Tanya Reyhan sembari menatap Nishrina.

Nishrina mencium kening Reyhan sekilas "ga masalah mas, ninish gapapa kok. Mau segimana pun ukuran rumahnya asalkan hidupnya bareng sama mas, bubu, dan anak-anak kita nanti." Jelas Nishrina antusias. Reyhan yang mendengarnya tersenyum bahagia.

Suami Miskin (Complated)🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang