2. Camelia Evania

101 7 0
                                    

HAI HAI HAI

SIAPA YANG UDAH NUNGGUIN UPDATE

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YGY

*****

"Semangat buat jalanin hidup yang masih panjang, jangan jadi kayak gue yang banyak ngeluhnya"

-MAHESA

___ooOoo___

Ketika Alden sudah pergi. Mahesa pun langsung membersihkan seragam putih miliknya, menggunakan tisu yang Kenzo bawa.

"Lo gak papa?"

Mahesa yang sejak tadi sibuk membersihkan seragam putihnya, tiba-tiba melihat seorang gadis yang ada di hadapannya bertanya.

Gadis itu sedang tersenyum memandangi Mahesa. "Gue boleh duduk gak?!"

Mahesa tidak menjawabnya.

"Kok diem sih? Gue duduk sekarang ya?!"

Tanpa diduga, gadis itu benar-benar duduk di hadapannya. Mahesa yang tadinya hanya diam, refleks segera bangkit berdiri.

"Gak waras Lo?" Omel mahesa saat sudah berdiri dari duduknya.

Gadis berambut panjang yang terurai indah itu mendongakkan kepala, menatap Mahesa. "Gak waras? Ini buktinya gue bisa ngomong sama Lo."

"Gila," cerca Mahesa

Gadis itupun kemudian bangkit berdiri, dan membersihkan seragam putih milik Mahesa. Setelah itu dia menyodorkan tangannya di hadapan Mahesa. "Camelia evania, panggil aja Camelia."

Mahesa pun jadi memandangi tangan camelia yang terulur di hadapannya. Bukannya menyambut tangan camelia, cowok itu malah melengos pergi meninggalkannya.

Kenzo yang sejak tadi menemaninya tiba-tiba di tinggal pun merasa kesal, sama halnya dengan Camelia yang mendengus kesal, karena jabatan tangan camelia di tolak. Tidak ingin menyerah, dia pun kemudian mengejar Mahesa sampai di perpustakaan, dan ikut duduk di samping cowok itu.

Mahesa hanya diam, dengan tatapan kosong yang mengarah ke depan.

"Maaf ya."

Ucapan Camelia kali ini, berhasil membuat Mahesa jadi menatapnya. Wajah cowok itu terlihat sedikit kebingungan.

"Maaf, karena gue sering mata-matain Lo," ucap Camelia jujur.

Mahesa mengernyit heran. " Maksud Lo?" Tanya Mahesa akhirnya mengeluarkan suara.

Camelia menghela napas panjang, dan menghembuskannya. Dia pun mulai menceritakannya, "jadi, gue di suruh sama kapten basket buat bujuk Lo supaya jadi pemain basket lagi, dan gue berinisiatif buat mata-matain Lo."

Mahesa memandangi wajah Camelia, dan mendengarkan cerita gadis itu.

Camelia pun kemudian kembali menatap Mahesa. "Terus gue gak sengaja liat Lo di kantin. Mungkin cuma kebetulan aja."

Mahesa hanya diam tanpa memberi respon apapun.

"Lo suka jus jambu?" Tanya camelia kembali membuka percakapan.

"Hm," jawab Mahesa singkat.

Lalu mereka berdua kembali hening untuk beberapa waktu. Hanya suara semilir angin yang terdengar di telinga.

Sejak tadi, tanpa sadar camelia terus memandangi sudut bibir Mahesa yang terluka. Sepertinya itu semua karena pukulan pria tadi yang dia lihat.

Camelia menelan ludahnya susah payah. Dengan berani, gadis itu kemudian menyentuh bibir Mahesa.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang