20. Baikan

49 2 0
                                    

Hai hai hai

Apa kabar?

Senang bisa sampai bab ini?

Happy reading guys!!!

___ooOoo___

"Sama gue terus ya? Selamanya, boleh kan? Maaf kalo minta selamanya, karena kata selamanya akan berarti di hati gue."

-CAMELIA

___ooOoo___

Setelah telefon dari Mahesa, Kenzo pun segera menuju lapangan sekolah untuk memastikan bahwa Mahesa ada disana.

Dia melihat Mahesa sudah terbaring di atas tanah, kemudian Kenzo langsung menyusul Mahesa.

Mahesa yang keadaannya setengah sadar pun memaksa berbicara. "Bawa gue ke rumah pohon dekat danau aja, zo. Jangan ke rumah sakit, buang-buang duit."

"Lo sakit, dan Lo harus di bawa ke rumah sakit?! Masa Lo ngajakin gue ke rumah pohon, gila ya Lo?!" Ujar Kenzo tidak habis pikir.

Karena Kenzo tidak mau berlama-lama dengan Mahesa yang wajahnya terlihat pucat, dia pun segera bangkit dan memapah Mahesa naik ke motornya.

"Motor Lo, biarin nginep satu hari disini," ucap Kenzo yang di balas anggukan oleh Mahesa.

Di perjalanan menuju ke rumah pohon, Kenzo terus menerus mengoceh. "Lo yakin ga mau ke rumah sakit?"

"Kalo pingsan bukan tanggung jawab gue ya!!"

Di dalam hati, Mahesa hanya membalas 'iya' dan terus menerus menahan tawanya, karena Kenzo memang sangat bawel.

Kenzo melihat mahesa dari kaca spion motornya. "Kenapa Lo? Gue cuma khawatir, ga usah ke pedean?!"

"Gue pikir, Lo bakalan marah," ujar Mahesa yang sedari tadi hanya diam.

"Ya kali seorang Kenzo marah, gue tadi cuma bercanda, ga usah masukin hati," balas Kenzo sedikit tidak enak dengan ucapannya.

Setelah itu mereka berdua hanya diam dan menikmati keindahan sore hari beserta angin yang menerpa wajah mereka.

"Gimana keadaan Lo?" Tanya Kenzo tiba-tiba.

"Udah sedikit baikan," jawab Mahesa.

"Bagus deh kalo udah baikan, jadi ga perlu repot-repot ke rumah sakit," ujar Kenzo.

Mahesa pun reflek menepuk pundak Kenzo yang ada di depannya. "Aneh Lo?! Tadi aja nyuruh gue ke rumah sakit?!"

"Hehe, bercandaan doang juga," balas Kenzo merasa tidak bersalah.

___ooOoo___

Alden kini berada di rumahnya, dia sedang duduk dengan sang ayah yang berada di ruang tamu.

"Di mana Mahesa?!" Tanya adibrata.

"Alden ga tau pah," jawab Alden jujur.

Adibrata pun segera menelfon Mahesa, tetapi tak kunjung di angkat.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang