23. Kemenangan Ruviser

45 2 0
                                    

Hai hai hai

Apa kabar?

Happy reading guys

___ooOoo___

"Kebersamaan kita tidak ada batasnya, maka dari itu jika ada yang terluka, kami siap untuk saling menyerang."

-RUVISER

___ooOoo___

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu geng ruviser, mereka semua akan ke markas geng regaz, sepulang sekolah nanti.

Sekarang jam istirahat, mereka semua berkumpul di kantin, ada Camelia juga disana.

Camelia bagi mereka itu sudah seperti queen of ruviser.

"Kalian yakin, mau balas perbuatan mereka?" Tanya Camelia sambil memakan batagornya.

"Seratus persen yakin dong, mbak caramel," balas Galang.

Camelia pun melirik Mahesa yang ada di depannya. "Kalo kenapa-kenapa gimana?"

"Lo tenang aja, kita semua bakal jaga diri kok," ujar Mahesa meyakinkan.

"Tapi, sa, gue khawatir. Semalam gue liat Lo berantem aja, udah bikin gue takut kehilangan Lo," ucap Camelia, secara tiba-tiba.

Entah kenapa, mulutnya tidak bisa di kondisikan, kalo kayak gini kan jadi malu...

"Boleh di ulangin lagi ga? Soalnya tadi gue ga denger," ujar Mahesa, pura-pura tidak mendengar.

Camelia pun membuang mukanya karena malu, pipinya juga merah padam.

"Ciee ciee!! dunia serasa milik berdua, kita yang jomblo, nyimak ae lah," ujar Danu, meledek.

"Yeee!! Itu sih buat Lo aja ya nu. Sorry yaa, gue ga jomblo?!" Ucap Galang percaya diri.

"Cewe mana lagi yang kau pacari, Galang?!" Lanjut Danu masih meledek.

Galang pun dengan percaya diri, menyugar rambutnya. "Belum jadian sih, tapi nanti bakal jadian kok, tenang aja. Galang dengan seribu gombalan manisnya ini akan mencari bidadarinya, anjayy?!"

"PRETTT," ucap mereka secara bersamaan.

Gelak tawa terdengar dari meja mereka, siswa siswi yang melihatnya pun merasa iri pada Camelia, yang memang sangat dekat dengan geng ruviser.

"Tapi kalian, harus menang lawan geng regaz. Gue ga terima kekalahan," ujar Camelia lagi.

"Widihh, nantangin nih?" Tanya kenzo yang sejak tadi hanya diam dan menyimak.

"Iya dong, apa perlu gue ikut kalian?" Ujar Camelia, menantang.

Mahesa yang sedang menyiuk makanannya pun, reflek menoleh pada Camelia. "GA GA GA, apaansih?! Lo dirumah aja, ga usah ikut-ikutan kayak kita."

"Yahhh, padahal gue pengen banget nendang anunya si zio," balas Camelia sambil cengengesan.

Mahesa pun segera berdiri. "LO DIAJARIN SIAPA, NGOMONG KAYAK GITU?"

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang