25. Ruviser Selamanya

37 2 0
                                    

Halloww

Apa kabar kalian semua👊🏼👊🏼

Sebelum baca jangan lupa klik bintangnya❤️

Happy reading guys

___ooOoo___

"Ada dan tidak adanya kamu dalam hidupku, aku akan tetap percaya pada takdir itu, bahwa kamu akan selalu abadi di dalam hatiku."

-CAMELIA

___ooOoo___

Sesampainya mereka semua di ruang BK, ternyata di ruangan itu sudah ada wali mereka masing-masing.

Mata Mahesa bertemu dengan mata adibrata yang sudah terlihat marah.

Di dalam ruangan itu, mereka semua bingung dengan apa yang sedang terjadi, bahkan ada kepala sekolah juga di ruangan ini.

Sebenarnya siapa yang melaporkan ini semua?

"Apa benar kalian tawuran?" Tanya pak Johan, kepala sekolah di SMA Bina Bangsa.

Denio menatap pak Johan dengan datar. "Kami ga pernah tawuran, kami hanya membalas perbuatan mereka yang udah semena-mena sama temen saya."

"Kami juga butuh keadilan! Ga adil kalo mereka cuma nyerang Mahesa doang?!" Ujar denio.

"Tapi ada bukti bahwa kalian lagi tawuran!" Ujar pak Johan menejelaskan.

Setelah itu pak Johan memberikan rekaman video kepada mereka semua.

Galang pun berdiri. "Siapa yang udah ngerekam itu, pak?"

"Saya ga terima kalo ada yang mengadu domba kayak gini?!" Lanjut Galang dengan nada yang tinggi.

Pak Johan ikut berdiri. "Ga perlu tau siapa yang ngerekam! Yang jelas ini sudah ada buktinya?!"

"Terbukti atau tidaknya, saya ga peduli pak?! Terserah bapak mau menghukum kami? Atau apa? Yang penting teman saya sudah mendapatkan keadilan," ucap denio dengan lantang.

Bukannya marah, ayah denio malah menatap anaknya dengan bangga, Hendrawan tau bahwa anaknya memang patut untuk dibanggakan karena dulu dia juga seperti denio yang mengutamakan teman yang dipercayai baru diri sendiri.

"Saya setuju sama denio?!" Hendrawan angkat bicara.

Bukan hanya sekedar wali denio saja. Ingat, Hendrawan juga pemilik sekolahan ini.

"Hukum saja mereka, jangan sampai ada yang keluar dari sekolah ini?! Saya adalah pemilik sekolah ini dan saya juga yang harus ikut bertanggung jawab disini," lanjut Hendrawan.

Denio dan teman-temannya pun tersenyum senang.

Jika pemilik sekolah sudah berkata, maka harus di turutin bukan?

Kemudian mereka semua berdiri. "Ruviser itu satu untuk selamanya, maka dari itu kita akan selalu solid dan kompak!" Ujar denio.

Lalu pak Johan maju satu langkah kemudian berkata. "Sekolah ini mengajarkan anak yang bertanggung jawab, jadi kalian harus saya hukum atas perbuatan kalian?!"

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang