27. I Hate Family?!

44 2 0
                                    

Hai hai haii

Kembali lagi bersama saya🤙🤙

Apa kabarnya?

Happy reading, Semoga sukaaa💗💗

___ooOoo___

"Terimakasih, sudah menerima lagi, walaupun gue banyak salahnya."

-ALDEN

___ooOoo___

Sesampainya di markas ruviser, Mahesa dan Camelia memasuki markas besar itu dengan santai.

Sudah terlihat perkumpulan besar itu sedang membicarakan hal-hal penting, mungkin.

Alden yang melihat Mahesa, ternyata beneran datang, langsung berdiri dari duduknya. "Ngapain Lo disini? Nanti di marahin papah gimana?" Tanya Alden khawatir, pasalnya waktu di ruang BK tadi, adibrata sudah mengancam Mahesa.

Mahesa hanya diam tidak menanggapi.

"Karena udah kumpul semua, gue mau tanya sama Lo, Al?!" Ujar denio mengintruksi.

"Kenapa Lo bisa dapat bukti, kalo Rey kerja sama dengan regaz?" Tanyanya.

Alden pun menjelaskan dengan detail. "Waktu itu, gue habis balik kerja, terus ga sengaja lewat markas regaz, dan gue liat ada motor Rey disana, akhirnya gue intip, ternyata emang bener ada Reygan?! And... Anyway gue harus rekam kelicikan mereka. Gitu aja sih!"

Mahesa menatap kakak kandungnya itu. "sejak kapan Lo kerja?!" Tanya Mahesa.

"Belum lama kok," balas Alden.

"Emang papah, ga ngasih duit? Kan Lo anak kesayangannya?! atau Masih kurang?" Tanya Mahesa lagi, kali ini suaranya sedikit meninggi.

Camelia yang mendengar itu, lantas mencubit pelan lengan denio yang ada di sebelahnya, tanda mengode untuk segera membiarkan kakak dan adik berbicara empat mata.

Denio pun meringis pelan, saat merasakan sakit, karena ulah Camelia. "Ehemm, gue mau keluar sebentar sama Camelia?! Izin ambil alih cewek Lo dulu ya, sa," izin denio pada Mahesa.

Mahesa lantas mengernyit heran. Apa? Camelia adalah ceweknya? Sejak kapan? Mahesa tidak salah dengar kan? Haha...

Tidak ingin berlama-lama lagi, denio pun keluar mendahului Camelia beserta anggota inti, sedangkan Camelia dia sudah membututi denio keluar.

"Wahh gila, masa kita ga diajak sih?!" Tanya Galang, kemudian ikut berlari menyusul denio.

Sedangkan Naufal dan Danu, mereka berdua saling bertatapan. Bingung.

"Dari pada disini, kita cari angin yuk?!" Ajak Naufal pada Danu.

Danu hanya mengangguk setuju.

Dan tersisa Kenzo yang belum pergi. Sebelum pergi, Kenzo menepuk pelan bahu Mahesa. "Semangat."

Setelah mengatakan itu, Kenzo pun ikut pergi bersama mereka semua yang sudah tidak ada di dalam ruangan ini.

Mahesa yang paham situasi seperti ini, kembali berbicara. "Lo belum jawab pertanyaan gue, bang?!"

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang