14. Terimakasih Bintang

60 3 0
                                    

Hai hai hai

Kembali lagi dengan saya disini😎

Happy reading guys!!!

___ooOoo___

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa siswi SMA bina bangsa berkerumun untuk pulang, sedangkan Mahesa memilih latihan basket bersama timnya.

"Lo pulang sama siapa, Li?" Tanya reygan. Reygan Radika biasa di panggil Rey itu bisa dibilang dekat dengan Camelia dan bisa juga dibilang suka, tetapi Camelia sedikit risih jika bergaul dengan Rey.

Karena Camelia tidak enak dengan Rey yang selalu baik pada dirinya, jika dia menolak untuk berteman dengan Rey maka orang-orang akan bilang kalo Camelia itu tidak pantas memiliki banyak teman, cuma Rey yang selalu ada di saat Camelia butuh.

"Gue hari ini ada urusan, nanti gue bisa pulang sendiri kok," jawab Camelia menjelaskan.

Setelah itu Rey pergi meninggalkan Camelia, dan Camelia segera memanggil Mahesa untuk ikut latihan basket hari ini.

Di lorong yang sepi itu Camelia terus melewatinya, tidak ada orang satu pun karena semua siswa-siswi sudah pulang.

Sesampainya di kelas Mahesa, Camelia melihat Mahesa dengan teman-temannya, dia melihat Mahesa bisa tersenyum, baru pertama kali ini Camelia melihat seorang Mahesa tersenyum.

"Lia," panggil Mahesa.

"Ehhh, iyaa."

Lalu Mahesa menyusul Camelia yang berdiri di ambang pintu. "Kita latihan dimana?" Tanyanya antusias.

"Kata pak Farhan di lapangan bawah," ujar Camelia.

"LET'S GOOO, KITA BERANGKAT!!!," ujar semua anggota ruviser bersemangat, kecuali denio.

Mahesa dan Camelia mendahului berjalan paling depan, sedangkan ruviser mereka semua memilih tidak menganggu Mahesa dan Camelia yang asik berbincang sejak tadi.

"Gue seneng Lo ikut basket lagi sa," ujar Camelia.

Mahesa yang sejak tadi hanya fokus berjalan ke depan pun jadi menoleh pada Camelia. "Gue juga seneng Li, akhirnya gue kembali jadi diri sendiri lagi, dan basket adalah hobi gue sekaligus mimpi gue."

___ooOoo___

Suara peluit terdengar. Para pemain satu tim itu bergerak, berlari, mendribble satu bola yang menjadi pusat perlatihan basket pukul empat sore di lapangan sekolah. Kemudian, suara teriakan anggota ruviser menggelegar dimana-mana, menyebut nama Mahesa di perlatihan itu.

"MAHESA!! AYOO SEMANGAT!!" Teriakan beberapa anggota ruviser yang ada di tepi lapangan.

"Berisik banget anjing, ini baru perlatihan bukan pertandingan, lebay banget kalian semua," komentar denio. Yang tentu sedang melirik sinis ke arah teman-temannya, cowok itu paling malas dengan suara-suara temannya yang selalu melengking di telinganya.

Galang mengedarkan pandangannya ke arah lapangan. "Wehh, Mahesa lagi main, ganteng banget anjirr," ucap cowok itu.

"Selain perempuan, ternyata Lo juga suka sama cowok yaa?" Tanya Danu polos.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang