Hai hai haii
Salam dari authormu yang maniezz ini yaww💞💞
Happy reading guys
___ooOoo___
"Selamat tinggal untuk mahesa dan sebuah kenangan yang pernah ada."
___ooOoo___
"Maaf, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi tuhan berkehendak lain," ucap dokter Salma.
"Mahesa sudah tidak ada?!" tuturnya kepada semua orang yang ada di sana.
Deg.
semua yang ada di sana terkejut mendengar penuturan dokter Salma barusan.
Lalu Kenzo maju satu langkah menghampiri dokter Salma. "Dokter bilang Mahesa masih bisa bertahan sebentar lagi?! tapi kenapa secepat ini dok..." ujar Kenzo menangis sejadi-jadinya.
"Maafkan saya zo, saya tidak bisa menyelamatkan mahesa?! seperti apa yang kamu pikirkan," balas dokter Salma ikut menangis juga.
Kemudian semua orang masuk. Terlihat tubuh Mahesa yang di tutupi kain berwarna putih itu membuat mereka kembali menangis.
Alden membuka kain yang menutupi wajah Mahesa. Terlihat pucat dan sudah tidak bernyawa, dia merangkul tubuh sang adik sambil menangis.
Alden terdiam memandangi wajah adiknya yang sudah tidak bernyawa lagi. "Gue Abang yang jahat, sa! Gue ga tau kalo Lo sakit?! Gue ga sanggup buat lepasin Lo, tapi Lo udah pergi ninggalin kita semua?! Lo udah ga akan ngerasain sakit-sakitan lagi, sa! Semua tentang Lo udah selesai sampai disini, pasti Lo bahagia ya? Bisa ketemu mamah di sana?! Selamat sa, Lo berhasil menemukan kebahagiaan Lo di sana?! Dan terimakasih udah jadi adik gue yang paling pengertian."
Sekarang giliran camelia yang berada di samping Alden. "Hesaaa.... Lo ga boleh pergi, Lo udah janji sama gue?! untuk terus ada di samping gue! kalo Lo pergi, yang jagain gue siapa?"
Tidak terhitung sudah berapa banyak air mata yang mereka keluarkan. Mereka benar-benar menyesal dan hancur.
Sejak tadi adibrata tidak berhenti menitikkan air mata. Dia sangat-sangat menyesali perbuatannya pada Mahesa semasa hidup. Ayah macam apa yang gagal menciptakan rasa adil kepada dua putranya?
"gue hancur, sa.... gue hancur. Gue ga rela Lo pergi!" ucap Kenzo.
Lalu Kenzo maju dua langkah bersejajar dengan Alden, dia memeluk tubuh Mahesa pelan. "Gue udah ikhlasin Lo, sa! Rasanya ga percaya kalo Lo emang beneran pergi secepat ini. Makasih untuk semuanya. Kebanyakan janji yang udah Lo ingkari sama gue?! Semua yang keluar dari mulut Lo bulshit, sa?! Lo cowok terbrengsek yang pernah gue kenal dan juga sahabat yang paling gue bangga-banggain. Maaf, karena selalu marahin Lo?! Lo nya di bilangin bandel sih!" Setelah Kenzo mengatakan itu dia tertawa hambar dan juga menangis.
Di antara anggota ruviser, Kenzo lah yang paling hancur. Sekarang seseorang yang selalu bersamanya telah pergi.
Denio memandang kosong ke arah Mahesa. "Gue ketua yang ga berguna, sa!"
"Kita semua udah telat, sosok orang yang mau dengerin cerita kita kapanpun. Udah pergi, untuk selamanya?!" ujar denio.
Denio kembali mendekat. Perlahan, ia dekatkan wajahnya ke arah telinga Mahesa. "Selamat abadi, sa. Lo adalah anggota ruviser yang paling bersinar?! terimakasih dan maaf untuk semuanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Teen FictionKisah seorang lelaki yang bernama MAHESA REVIANO HANSEL, dia adalah anak bungsu dari CEO terkenal yang tidak pernah bahagia. Apakah kebahagiaannya tidak pernah terjadi?, semenjak MAHESA bertemu dengan seorang gadis yang bernama CAMELIA EVANIA, dia j...