3. Sedikit Curhat

89 4 0
                                    

HAI HAI HAI

AKU UPDATE LAGI YUHUUU

ABSEN HADIR DULU COBA👉👉👉

___ooOoo___

"Kehilangan seseorang yang kita sayang, itu sakitnya tidak sederhana."

-CAMELIA

___ooOoo___

Setelah Mahesa melamun cukup lama, akhirnya mahesa bangkit dari sofa dan turun untuk mencucikan mobil Alden.

"Gitu kek dari tadi. Jangan buat gue emosi dulu," ujar Alden yang baru saja datang, menghampiri Mahesa.

Saat ini, Mahesa sedang mencuci mobil alden di halaman depan rumahnya. Cowok itu hanya sibuk mencuci, tanpa mempedulikan kehadiran Alden.

"Lo itu adek gue, sa. jadi gak usah bantah. Kalo Lo nurut sama gue, gue juga gak bakal kasar sama lo," ucap Alden lagi, dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

Mahesa kemudian membasuh tangannya menggunakan selang air. Cowok itupun bangkit berdiri, setelah selesai melakukan pekerjaannya.

"Udah bersih mobil Lo," ujar Mahesa berdiri di hadapan Alden, dengan wajah dinginnya.

Alden pun manggut-manggut dengan senyuman puas. "Oke."

Mahesa lantas segera pergi dari hadapan Alden. Cowok itu berjalan menuju kamarnya. Mahesa kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

Mahesa menghembuskan napas lelah. Dia memejamkan matanya sesaat, lalu menatap pada langit-langit kamarnya. "Apa gue bisa dapet rangking satu?" Gumamnya jadi kepikiran. Mengingat jika tahun kemarin, dia mendapatkan peringkat 2, Mahesa jadi merasa takut.

Dia memijit keningnya yang terasa sangat pusing. Mahesa pun kembali mengeluarkan suara, "bisa Mahesa, Lo pasti bisa," ucapnya berusaha meyakinkan dan berpikir positif.

Cukup lumayan lama, Mahesa kemudian membangkitkan tubuhnya. Dia ingin mencari udara segar di halaman belakang. Terus-terusan di kamar, membuat pikirannya kacau dan tak bisa tenang.

Mahesa butuh suasana yang tenang dan sepi. Sesampainya di halaman belakang, Mahesa pun mendudukkan tubuhnya di atas rumput hijau yang tak beralas. Kali ini dia sedang tidak ingin bermain basket ataupun gitar. Mahesa hanya ingin menyendiri dan melamun.

Hingga tak lama kemudian...

"Mahesa!"

Mahesa sedikit terlonjak kaget, dan langsung menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Dia menemukan Camelia yang sedang melambaikan kedua tangan lengkap dengan senyuman lebar.

Mahesa pun memutar bola matanya malas. Gadis itu lagi. Jadi benar, jika Camelia memang selalu memata-matai nya?

Gadis itu kemudian turun ke halaman rumah mahesa menggunakan anak tangga. Dia tersenyum senang saat berhasil sampai di bawah.

Setelah itu, Camelia berlari menghampiri Mahesa Dan duduk di samping cowok itu. "Hai," sapanya sambil melambaikan tangan.

Mahesa kemudian membuang muka malas.

"Gue mau sendiri," ucap Mahesa setelah beberapa detik terdiam.

"Gue gak bakal ganggu kok."

"Kehadiran Lo udah buat gue ganggu."

Camelia jadi terdiam. Hatinya bagai ditusuk oleh duri yang sangat tajam. Gadis itupun lalu menggeserkan sedikit tubuhnya dari Mahesa. "Maaf."

Mahesa hanya diam.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang