Hallowww
Senang sekali sudah sampai sini💗💗
Semoga selalu sukaaaaa
Happy reading yakk!!!
___ooOoo___
"Cinta itu bukan hanya tentang bagaimana cara mencintainya, tapi juga memilikinya dan membuat kita senang untuk saling menyukai."
-DENIO
___ooOoo___
Tiga puluh menit berlalu, Mahesa dan Camelia berada di sebuah cafe untuk meneduh, karena di luar sedang hujan.
Hujan bisa saja membawa kebahagiaan jika seseorang itu memang sedang bahagia, tapi jika seseorang itu sedang sedih, maka hujan pun akan merasakan sedihnya kita.
Kelima inti ruviser sudah ada di markas, berbeda dengan Mahesa yang ingin mengantar Camelia pulang, selesai di pemakaman tadi.
"Hujannya ga reda reda, gimana dong?" Tanya Camelia bingung.
Mahesa pun berdiri, ketika Camelia mengusap-usap lengan tangannya, karena dingin.
Kemudian Mahesa memakaikan jaket kebanggaannya pada camelia. Jaket yang ada logo di belakangnya, bertuliskan RUVISER dan terpampang jelas di belakang punggungnya.
Camelia pun tersenyum manis. "Makasih. Padahal ga dingin kok, kan gue cewek kuat, hehe."
"Dingin ga dingin, harus tetep di pake, gue ga mau Lo sakit," balas Mahesa lembut.
"Kalo Lo yang tiba-tiba sakit gimana? Karena ga pake jaket, terus kedinginan, gue juga ga mau Lo sakit, hesa?!" Ujar Camelia khawatir.
"Kalo gue sakit, kan ada Lo. Lo itu obat segalanya bagi gue, Lia," jawab Mahesa, yang membuat Camelia tersenyum malu.
"ihhh apaan sih."
Setelah hujan mulai reda, mereka berdua keluar dari cafe itu.
"Hujannya udah reda Li. Ayo biar gue antar pulang," ujar Mahesa, lalu menggandeng Camelia menuju motornya yang terparkir di seberang cafe.
Setelah itu, mereka berdua menaiki motornya, hari ini adalah hari bahagia dan sedihnya Mahesa.
Sepanjang perjalanan, mereka asik mengobrol, membicarakan hal-hal yang disukai atau mungkin tidak disukai, pastinya.
"Malam dengan udara yang dingin itu, baik buat orang galau, ya ga?" Tanya Camelia.
"Hm," balasnya yang mungkin sedikit singkat.
Hening beberapa saat, kemudian Mahesa kembali membuka topik.
"Liaa," panggil Mahesa tiba-tiba.
"Kenapa?" Tanya Camelia.
Mahesa pun melihat wajah Camelia yang terlihat di kaca spion. "Kalo seandainya gue ga ada buat nemenin hari-hari Lo gimana?"
"Kenapa tiba-tiba ngomong kayak gitu?" Tanya Camelia, raut wajahnya terlihat bingung.
"Cuma nanya aja, gimana?" Tanya Mahesa sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Teen FictionKisah seorang lelaki yang bernama MAHESA REVIANO HANSEL, dia adalah anak bungsu dari CEO terkenal yang tidak pernah bahagia. Apakah kebahagiaannya tidak pernah terjadi?, semenjak MAHESA bertemu dengan seorang gadis yang bernama CAMELIA EVANIA, dia j...