WELCOME TO STILL THE SAME
💜💜💜EH, VOTE DULU YUK SAYANG!
FOLLOW JUGA SUPAYA BISA DAPAT NOTIFIKASI PEMBAHARUAN PART!SELAMAT MEMBACA
-------------ooo-------------
Eunha berjalan dengan sebuah nampan berisi makanan ditangannya serta kaki yang nampak melangkah mendekati sebuah meja di mana di sana sudah ada Nara yang tengah memainkan ponselnya. Dengan hati-hati, Eunha meletakkan nampan itu tepat dihadapannya dan segera menarik kursinya lalu duduk dengan nyaman.Ia lantas menatap Nara yang sedari tadi terlihat sangat fokus pada layar ponselnya. Matanya juga sempat melirik ke arah nampan berisi makanan yang sudah di pesan Nara dan terlihat dengan jelas jika makanan lezat itu belum tersentuh sama sekali.
"Kau ini benar-benar lapar atau tidak Nara-yya?" Tanya Eunha.
Lantas pertanyaan itu membuat Nara menatap Eunha dan mengangguk "Nee, aku sangat lapar." Setelah menjawab, perempuan Bae itu kembali menatap ke arah layar ponselnya dan masih mengabaikan makanan yang ada di hadapannya.
"Lalu kenapa kau masih belum menyentuh makananmu? Lihatlah! Mungkin sekarang makananmu sudah dingin karena kau abaikan." Seru Eunha dengan memberikan tatapan peringatan pada temannya itu.
"Aku akan makan nanti."
"Nanti kapan?"
"Mungkin sebentar lagi." Sahut Nara dengan mata yang masih tertuju pada layar ponselnya.
"Memangnya apa yang kau lihat di ponselmu itu? Apakah lebih penting daripada makananmu sekarang?"
"Nee."
Jawaban disertai anggukan diberikan Nara lantas membuat Eunha merasa kesal karena sepertinya perempuan itu terlalu fokus pada ponselnya hingga mengabaikan makanan lezat yang sudah ada di hadapannya. Maka dengan perasaan muak bercampur kesal, Eunha merebut ponsel itu dari tangan Nara hingga membuat perempuan Bae itu terkejut bukan main "Akh kamchagiya," Pekik Nara, ia lantas menatap Eunha dengan wajah kesalnya "Apa yang kau lakukan? Kau benar-benar membuatku terkejut."
Eunha tak memperdulikan ocehan Nara, ia lebih memilih memperhatikan sesuatu yang tertera pada layar ponsel Nara dan melihatnya dengan teliti. Tak lama kemudian dahinya mengerut lalu beralih menatap Nara "Kau melihat gambar perhiasan ini?"
Nara menghela napas untuk menghilangkan rasa kesalnya lalu kemudian mengangguk menjawab pertanyaan Eunha "Nee, aku sangat terpesona pada penampilan sederhana dari kalung itu."
"Jadi kau mengabaikan makananmu dan menatap serius pada ponselmu hanya karena kalung ini?"
Lagi-lagi Nara mengangguk, ia mengambil kembali ponselnya dari tangan Eunha dan tersenyum menatap gambar kalung indah itu "Bukankah ini sangat cantik sekali? Kau juga merasa jika kalung ini sangat cantik bukan?"
Eunha mengangguk setuju "Nee, itu memang sangat cantik." Serunya dengan tatapan mengarah pada leher Nara yang sudah terdapat sebuah kalung melingkar di sana "Tapi kau sudah memakai kalung, dan itupun juga tak kalah cantik dengan yang ada di ponselmu."
Nara sontak menunduk dan menyentuh kalung miliknya "Ini pemberian ibuku."
"Lalu? Untuk apa kau melihat-lihat kalung lain? Bukankah kalung yang kau pakai lebih memiliki makna penting karena itu pemberian ibumu?" Tanya Eunha bingung.
Nara menggeleng menatap Eunha, ia meletakkan ponselnya dan meletakkan kedua tangannya di atas meja "Aku bukan membeli untuk diriku."
Eunha dengan cepat merespon, ia mengerutkan dahinya bingung "Lalu untuk siapa kau ingin membelinya?" Tanyanya dengan tangan yang meraih sumpit dan memasukkan sesuap daging yang telah dipesannya beberapa menit lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still The Same [EUNKOOK] On Going
Hayran Kurgu(IDOL SERIES 2) "Maaf, tapi aku tidak bisa bekerja di sini jika harus menjadi penata rias dari Jeon Jungkook." - Jung Eunha. "Apa kau takut jatuh cinta padanya dan melanggar kontrak kerja kita?" "Tidak! Aku tidak akan pernah jatuh cinta padanya (Tep...