Setelah apa yang Hisyam dan Ayesha rencanakan bersama pemilik Wedding organizer selesai, kini mereka memutuskan untuk langsung kembali ke Pesantren Ar-Roudloh.
Suasana sedikit hening karena Ahmad tengah tertidur pulas di pangkuan Ayesha.
Hisyam mencoba untuk bertanya kepada Ayesha, apa alasannya 5 tahun yang lalu Ayesha mencintai Hisyam."Dek.. mas boleh tanya?", tanya Hisyam
"Boleh mas.. tanya apa mas?", tanya balik Ayesha
"Apa alasanmu mencintai saya 5 tahun yang lalu, sedangkan usia kita terpaut jauh 10 tahun, padahal masih banyak pria lain seusiamu yang bisa kamu cintai?", tanya Hisyam
Ayesha tersenyum mendengar pertanyaan suaminya.
"Karena Allah menitipkan perasaan cinta ini untuk saya kepada mas Hisyam", Jawab Ayesha
"Bahkan sebenarnya saya juga bingung mas, entah kenapa hati ini tertuju pada mas Hisyam", ucap Ayesha
"Kenapa bisa?", tanya Hisyam
"Mungkin Allah menjawab doa Yesha, dulu saya pernah berdoa agar saya bisa jatuh cinta pada jodoh saya saja, jika selain jodoh saya maka saya akan meminta untuk di jauhkan perasaan tersebut yang tertuju padanya", ucap Yesha
"Ternyata memang benar Allah menjawabnya", sambung Ayesha, ia sembari mengelus lembut rambut hitam milik Ahmad
Hisyam tersenyum mendengar jawaban Ayesha, ia tersadar bahwa memang selama ini ada yang mencintainya dengan tulus tanpa sepengetahuannya.
"Masyaallah.. Allah begitu baik, Allah tahu apa yang terbaik untuk mas dan kamu, terus berdoa kepadanya semoga Allah permudahkan segala kesulitan yang kita hadapi bersama nanti", ujar Hisyam
🌼🌼🌼🌼
Satu hari kemudian Ayesha dan Hisyam tengah sibuk mempersiapkan acara walimatul ursy mereka, dan Kyai Hasan serta Ummi Khadijah juga sudah sampai di Pesantren Arroudloh subuh tadi.
"Alhamdulillah... nggak kerasa yah acaranya sudah bentar lagi, tinggal menunggu jam dan berganti hari", ucap Hisyam yang sedang duduk di teras Ndalem bersama Ayesha sembari melihat kesibukan orang-orang yang tengah mempersiapkan tenda pernikahannya.
"Iyah mas.. Alhamdulillah", ucap Ayesha ikut tersenyum
"Kamu nggak ngucapin selamat buat mas?", tanya Hisyam
"Ucapan selamat buat apa?", bingung Ayesha
"Besok mas mau nikah lagi loh", jawab Hisyam dengan ekspresi wajah jahilnya
"Haha kan nikahnya sama saya", ucap Ayesha dengan tawa lepasnya
"Bukan.. tapi sama Farah ", ucap Hisyam
Ayesha sedikit terkejut, lalu ia bertanya pada Hisyam dengan menaikkan satu oktaf nada bicaranya .
"Farah siapa?!", tanya Ayesha, yang tadinya ia tertawa kini ekspresi wajahnya telah berubah sedikit marah
"Ayesha Farah Inayah ", Ucap Hisyam tanpa rasa bersalah dengan tertawa cengengesan
Ayesha diam, ia merasa kesal dengan Hisyam ia mulai menekuk wajahnya sembari menuangkan teh kedalam cangkir yang ia pegang, sementara Hisyam tersenyum jahil dan tidak jelas menurut Ayesha.
Hisyam mulai menoleh ke arah Ayesha, ia sadar istrinya merajuk karena ulahnya.
"Guyon wau (becanda tadi), Adek marah yah?", tanyaa Hisyam
"Mboten (tidak)", jawab singkat Ayesha dengan wajah datar
"Lo pun ngonten a, kok kyak e mboten eco ngenten ( Lo jangan gitu dong, kok kayaknya nggak enak gitu)", ucap Hisyam ia merasa bersalah, lalu ia meraih tangan Ayesha mengelus tangan Ayesha dan mencium tangan Ayesha sebagai tanda permintaan maaf
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going)
Teen Fiction****** Ayesha Farah Inayah seorang putri bungsu Gus Ashraf dan ning Humairah, adik kesayangan Gus Haedar, Cucu pemilik pesantren Ar-roudloh. Kecantikannya, kesabarannya membuat semua santri dan para abdi pesantren Kyai Hasan terpesona, membuat merek...