"Inggih bah.. semoga Allah selalu menolong kita bagaimanapun nanti kesulitannya", ucap Hisyam
Kyai Hasan tersenyum seraya meraih pundak putranya.
"Abah bangga sama kamu le", ucap kyai Hasan
Hisyam tersenyum manis menatap wajah Abahnya yang kini sudah terlihat keriput karena usianya.
"Hisyam seperti ini juga karena didikan abah dan ummi, Hisyam berterimakasih kepada Abah dan Ummi karena sudah mendidik Hisyam dengan baik, tanpa adanya Abah dan Ummi mungkin Hisyam nggak akan bisa lulus S2 dari Mesir", ucap Hisyam tersenyum lebar melihatkan gigi putihnya yang begitu rapih
"Iyah le.. pasti semua orang tua menginginkan yang terbaik buat anaknya, jika ingin mendapatkan anak yang baik maka harus di didik juga dengan baik, bukan begitu abah?", ucap Ummi Khadijah
"Benar itu Syam, yah sekarang abah sama ummi hanya bisa membantu lewat doa saja, apapun yang terjadi nanti insyaallah Allah selalu melindungi kalian, yah le, nduk", ucap Kyai Hasan ia sembari menoleh ke arah Ayesha dengan tersenyum
"Aamiin", ucap Ayesha dan Hisyam secara bersamaan
"Yah sudah Ummi sama Abah masuk dulu yah", ucap Kyai Hasan
"Nggih Bah", ucap Hisyam dan Ayesha
Hisyam dan Ayesha kembali duduk di tempatnya bersama kedua ponakannya.
"Apa kabar ini sudah sampai di pesantren An-Najah mas?", tanya Ayesha
"Belum", jawab singkat Hisyam
"Sampai kapan mas menyimpan kabar ini?", tanya Ayesha
"Sampai aku benar benar bisa membawamu kembali ke An-Najah, di situlah aku akan mengabarkan kepada semuanya Wahai santriwan dan santriwati lihatlah wanita cantik di sampingku ini sang khadimat pesantren An-Najah, kini dia sudah menjadi istriku", ucap Hisyam dengan sedikit tegas dengan menegapkan badannya, mempraktekkan cara ia berbicara memberi kabar kepada santri di sana nanti
Ayesha sedikit terkekeh mendengar ucapan Hisyam dan gaya bicara Hisyam.
"Seperti itu mas mengabarkan kepada semua santri di sana nanti?", tanya Ayesha sedikit terkekeh geli
"Yah.. kalau perlu mas adakan upacara resmi ", ucap Hisyam dengan sedikit tertawa
🌼🌼🌼🌼
Hari mulai berganti, setelah melaksanakan sholat subuh Ayesha bersiap merias wajahnya untuk acara weddingnya hari ini.
Dan semua santri dan santriwati pun juga sibuk untuk membantu acara Wedding Ayesha dan Hisyam hari ini.Di tengah kesibukan semua santri untuk mempersiapkan acara wedding Hisyam dan Ayesha, dengan santainya Zafran hanya duduk sembari menikmati pisang goreng yang sudah di suguhkan.
"Itu itu.. kurang rapih", ucap Zafran memerintahkan kawannya
Semua kawannya menggeleng melihat tingkah Zafran berlaku seperti layaknya seorang Bos.
"Astaghfirullah.. Zafran ko ini macam bos saja, bantulah kami ini macam mana lah ko ini!", sarkas Renaldi dengan logat khas Papuanya
"Bentar lah sabar, saya habiskan dulu pisang goreng ini", ucap Zafran
Zafran masih sibuk memakan pisang goreng itu tanpa ia sadari Hisyam datang dan ada di belakangnya.
"Enak mas pisang gorengnya?", tanya Hisyam
Sontak Zafran terkejut dengan kehadiran Hisyam, ia langsung gemetar takut akan di marahi oleh Hisyam karena perbuatan semena-menanya.
"Eh g-gus H-hisyam", ucap Zafran
"Mas Zafran nggak ikut bantu bantu?", tanya Hisyam
"Eh iyah gus saya ikut bantu", jawab Zafran dengam grogi
"Iyah... Bantu makan saja", sindir Renaldi
Hisyam menggeleng lantaran mendengar sindiran Renaldi pada Zafran.
"Sudah capek yah mas?", tanya Hisyam
"Nggak gus, saya nggak capek kok", ucap Zafran sembari menggaruk kepalanya dengan sedikit tertawa cengengesan
"Yah sudah ayo bantu teman temannya, saya juga mau ikut bantu bantu", ucap Hisyam
"Gus tidak usah repot-repot toh, biarkan saja kami yang menyiapkan semua ini", ucap Renaldi dengan logat Papuanya
"Nggak papa mas, lagian ini nggak berat kan pekerjaannya", ucap Hisyam
"Masyaallah.. Gus Hisyam ini orang yang baik sekali, tidak salah bisa menjadi menantu Gus Ashraf ", ucap Renaldi kagum
Berbondong-bondong mereka semua saling membantu satu sama lain, tak terasa semua sudah selesai mereka kerjakan, dan kini akhirnya Hisyam kembali ke Ndalem bersiap untuk menggunakan baju pengantinnya.
Ketika ia sampai di Ndalem, betapa kagumnya Hisyam melihat sang istri yang begitu cantik bak bidadari, Ayesha memang sudah cantik walau tanpa olesan makeup di wajahnya, namun kini Hisyam kagum melihat Ayesha yang sedang menggunakan makeup.
"Mas.. dari mana?", tanya Ayesha
Hisyam hampir bengong karena menatap betapa cantik istrinya.
"Eh.. mas habis bantu-bantu tadi", jawab Hisyam
"Pantesan kaosnya sampe basah begitu", ucap Ayesha sembari terkekeh kecil
Hisyam melihat kaosnya yang memang basah karena keringat.
"M-mas mandi dulu yah sebentar", dengan grogi Hisyam berbalik badan, tetapi pandangannya tetap mengarah ke Ayesha seolah ia tak ingin memalingkan wajahnya dari Ayesha hingga ia tertabrak tembok yang ada di depannya.
Dug!
"Innalilahi.. mas, mas nggak papa?", tanya Ayesha spontan
"Ng-ngak.. nggak papa aman aman", ucap Hisyam grogi sembari tersenyum malu karena kecerobohannya
Bismillah
Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk tinggal kan jejak di cerita ini, vote cerita ini, butuh banget nih dukungan dari para readers untuk terus meng update cerita baru tentang Kisah cinta ning Ayesha.
Gimana nih pasti kalian nungguin ending berikutnya dari kisah ini kan??, baca terus yuk, jangan lupa vote juga, Happy Reading teman-teman 🤗_ Author
Masyaallah.. Author seneng banget , terus dukung Author yah, Author butuh banget support dari kalian semua dan vote dari kalian semua supaya Author rajin dan semangat update terbaru kisah cinta ning Ayesha xixixixi🤭☺️. Ouh yah satu lagi, semoga yang Vote cerita ini dapat jodoh yang baik kayak Gus Hisyam, Aamiin
Author minta maaf yah kalau Author terlambat Update
Catatan: Komen jika cerita ini menarik atau perlu di perbaiki!!
Instagram:watpad0308
____________
22 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going)
Teen Fiction****** Ayesha Farah Inayah seorang putri bungsu Gus Ashraf dan ning Humairah, adik kesayangan Gus Haedar, Cucu pemilik pesantren Ar-roudloh. Kecantikannya, kesabarannya membuat semua santri dan para abdi pesantren Kyai Hasan terpesona, membuat merek...