Bagian 22

1.5K 61 0
                                    

🌼🌼🌼🌼

Tepat pukul 17.00 sore kini mobil Kyai Hasan sudah sampai di kawasan pesantren An-Najah, begitupun dengan mobil Gus Husein.

"Alhamdulillah.., sampai juga ternyata", ucap Kyai Hasan

"Alhamdulillah..", ucap Hisyam

Semua santri menyambut baik kedatangan Abah kyai dan keluarganya.

Mereka semua terkejut melihat kedatangan Ayesha yang ikut bersama rombongan keluarga Kyai Hasan.

Annisa lalu menghampiri sahabatnya, ingin bertanya sesuatu.

"Yesha.. Alhamdulillah kamu balik lagi, kangen", ucap Annisa memeluk tubuh Ayesha

"Alhamdulillah.. aku juga Nisa", ucap Ayesha

"Kamu ikut keluarga kyai Hasan?.. Kok bisa?", heran Annisa

"Mm j-jadi sebenarnya Kyai Hasan yang mengantar aku pulang minggu lalu, beserta keluarganya", jawab Ayesha

Annisa masih tak menyangka, karena selama ini Annisa tidak pernah tau status Ayesha sebagai seorang cucu Kyai, putri Gus Ashraf.

"Hah?.. Kamu ada hubungan apa sama keluarga Kyai Hasan?", tanya Annisa

"Ehmm Kyai Hasan ingin sowan ke pesantren Ar-Roudloh, milik kakek saya", jawab Ayesha

"Berarti selama ini kamu cucu Kyai Abdullah?", tanya Annisa masih tak menyangka

Ayesha hanya mengangguk pelan, sembari sedikit tersenyum pada Annisa.

"Masyaallah Yesha.. kenapa nggak bilang".

"Tidak apa.. saya hanya ingin hidup seperti santri pada umumnya, selama ini saya terlalu di spesialkan karena saya cucu Kyai di pesantren lain, dan di pesantren ini saja yang tidak mengetahui tentang status saya", ucap Ayesha

"ouh begitu, masyaallah kamu orang yang sederhana yah, baik sekali, ayo kita ke asrama aku mau cerita sesuatu", ajak Annisa, menarik pelan tangan Ayesha

Ayesha hanya terpaku,karena memang kabar pernikahannya dengan Hisyam belum tersampaikan di Pesantren ini.

"Ayo..", ajak Annisa

"Nisa.. m-maaf, saya nggak bisa balik ke Asrama lagi", ucap Ayesha dengan ragu.. karena ia tau bahwa Annisa mencintai Gus Hisyam.

Gus Hisyam datang menghampiri Ayesha.

"Dek Yesha..", panggil Hisyam

Annisa terkejut mendengar panggilan itu, apa selama ini Hisyam mencintai Ayesha dan bahkan menikahinya (?), Batin Annisa.

"Sudah ngobrolnya?.. abah suruh masuk ke Ndalem, kita istirahat dulu di Ndalem yah", ucap Hisyam mengajak istrinya

"Inggih mas.. nanti Yesha susul", ucap Ayesha

"Mas masuk dulu yah", pamit Hisyam

"Inggih", jawab Ayesha sembari tersenyum

Annisa melepaskan tangan Ayesha dari genggamannya, matanya mulai berkaca-kaca, hatinya hancur melihat Gus Hisyam yang ternyata sudah menikah dengan sahabatnya sendiri.

"Yesha.. S-selama ini gus Hisyam pergi untuk menikah denganmu di pesantren Ar-Roudloh?", tanya Annisa dengan suara yang bergetar berusaha menahan tangisannya.

"iyah Nisa.. Maaf, maafkan saya, saya sudah membuat hatimu hancur, saya tidak bisa menjadi teman yang baik buat kamu", ucap Ayesha menunduk merasa bersalah , ia sembari menggenggam tangan Annisa

Annisa langsung menarik paksa tangannya, ia langsung pergi meninggalkan Ayesha sendiri, ia masih tak menyangka Sahabatnya sudah menikah dengan orang yang selama ini ia cintai, ia merasa Ayesha sudah merebut kekasihnya.

Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang