Bagian 2

2.8K 127 2
                                    

Setelah lama menikmati hidangan makanan, akhirnya mereka semua bergegas melanjutkan perjalanan.

Di perjalanan Ayesha tak tahu berapa lama lagi ia akan tiba di Surabaya, Ayesha ingin sekali meminta pada Gus Hisyam agar ia segera mengendarai mobilnya dengan cepat.

"Maaf Gus, ini sudah sampai mana njeh?", tanya Ayesha

"Magetan ning..", jawab Hisyam

"Sabar yah nduk, pasti kita segera sampai di Surabaya", saut Umi Khadijah

"Njeh Umi...", jawab Ayesha dengan nada lembutnya

Ayesha merasa khawatir, sedih memikirkan keadaan kakaknya, ia menyandarkan tubuhnya di kursi mobil sambil terus ber istighfar untuk menenangkan dirinya dan berdoa untuk kakaknya.

Hingga ia merasa lelah dan akhirnya tertidur pulas di dalam mobil.

Umi Khadijah begitu kasihan kepada Ayesha, ia pun merasa bahwa Ayesha begitu sayang kepada kakaknya.
Umi Khadijah terus mengelus pundak Ayesha dengan lembut sambil terus berbisik.

"Sabar yah nduk...", bisik Umi Khadijah

"Sepertinya Ayesha sangat sedih hingga dia merasa lelah", kata Kyai Hasan

"Iyah bah, sepertinya begitu", saut Umi Khadijah

"Syam.. Abah rasa ning Nadzira itu menolak lamaranmu", Kata Kyai Hasan

"Loh beneran toh bah?", kaget Umi Khadijah

"Setelah acara ta'aruf minggu lalu Gus Ridho bilang ke abah kalau dia akan segera datang ke pesantren jika memang lamaran Syam di terima oleh putrinya, tapi sampai detik ini Abah belum dapat kabar lagi dari beliau", Ujar Kyai Hasan

"Yah sudah bah, Syam ikhlas. Kalaupun memang ning Nadzira tidak mau menerima lamaran Syam mungkin ning Nadzira bukan jodoh Syam", ucap Hisyam dengan rasa kecewanya

"Yang sabar yah le, karena memang mencintai itu harus butuh rasa Ikhlas, jikalau nanti dia bukan jodohmu kamu akan mudah untuk mengikhlaskannya", Ujar Kyai Hasan

"Njeh bah, Syam insyaallah ikhlas ", Jawab Hisyam dengan sedikit tersenyum pada abahnya

Cukup lama perjalanan yang mereka tempuh tak terasa kini sudah sampai di daerah kota Jombang tepat pukul 14.00 (jam 2 siang).

"Mas Haedar!..." Teriak Ayesha dengan spontan

Ayesha terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk mengenai kabar Haedar.

"Kenapa nduk?", tanya Umi Khadijah ikut kaget

"Astaghfirullah.... Astaghfirullah...", Ayesha mengelus dadanya berusaha menenangkan diri

"Umi.. sudah sampai mana njeh ini?", tanya Ayesha

"Kota Jombang ning Yesha", Saut Gus Hisyam

"Sabar yah nduk, bentar lagi kita sampe Surabaya", kata Umi Khadijah menenangkan Ayesha

"Njeh Umi.." kata Ayesha dengan raut wajah begitu cemas

"Kamu mimpi apa nduk?, kenapa dengan Gus Haedar di mimpimu?", tanya Kyai Hasan

" Yesha wau mimpi mas Haedar pergi duluan bah, Yesha takut", Ucap Ayesha dengan logat bahasa jawanya dan sedikit menundukkan kepalanya

"Berdoa saja yah, kita doakan bersama semoga Gus Haedar baik-baik saja", kata Umi Khadijah dengan mengelus lembut kedua pundak Ayesha

"Njeh Umi..",

Ayesha terus memikirkan mimpinya barusan, karena ada satu permintaan Kakaknya yang membuatnya berfikir apakah dia harus menuruti keinginan kakaknya.

Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang