Bagian 25

1.5K 63 2
                                    

Ayesha hanya diam lalu mengangkat bahunya seolah ia tak peduli, ia hanya sibuk mencium cium karung kecil itu yang berisi biji kopi untuk pengharum mobil.

"Kita ke dokter dulu yah", Ajak Hisyam dengan rasa bahagia berharap istrinya kini sudah mengandung calon buah hatinya.

"Iyah mas, nggak papa", ucap Ayesha mengangguk sambil tersenyum.

Hisyam kini mulai menyalakan mobilnya dan bergegas pergi menuju rumah sakit yang ada di dekat pesantren, jarak rumah sakit dan pesantren sekitar 300 meter hanya butuh beberapa menit saja untuk menuju rumah sakit.

Setelah sampai di rumah sakit, Hisyam dan ayesha menuju ke dokter kandungan.

Cukup lama proses pengecekan, dan kini dokter pun menunjukkan hasilnya.

"Alhamdulillah... selamat yah pak Hisyam, Bu Yesha, bu Yesha di nyatakan positif hamil", ucap dokter sembari tersenyum sumringah

"Alhamdulillah...!", ucap Hisyam dengan Excited ia tiba-tiba berdiri lalu sujud di ruangan itu

"Alhamdulillah..", ucap Yesha dengan tersenyum manis

Hisyam berdiri lalu kembali duduk di samping Ayesha.

"Pak Hisyam, kalau mau jadi ayah prosesnya lama pak harus sabar, sayang sama istrinya yah pak, soalnya suasana hati ibu hamil itu kadang susah di tebak", ucap ibu dokter

"Saya usahakan dokter", ucap Hisyam sambil tersenyum sumringah

"Mm terimakasih yah dokter, kami izin pamit", ucap Ayesha

"Iyah buk sama sama, di jaga pola makannya yah buk, dan kesehatannya", ucap Dokter itu sembari menjabat tangan Ayesha

Ayesha tersenyum lalu mengangguk meng-iyakan saran dokter itu .

"Assalamualaikum", salam mereka berdua

"Wa'alaikumsalam", jawab ibu dokter

Mereka berdua berjalan menuju mobil dan segera bergegas ke lokasi pembangunan karena memang waktu sudah mulai sedikit gelap, matahari bersiap untuk tenggelam berganti dengan cahaya rembulan.

"Alhamdulillah, jangan jauh jauh yah nanti kalok di sana, mas takut kamu kenapa kenapa", ucap Hisyam memperingatkan Ayesha

"Inggih mas", ucap Ayesha mengacungkan jari jempolnya

1 jam berlalu kini mereka telah sampai di lokasi pembangunan.

"Assalamualaikum pak Rozak", salam Hisyam kepada arsitek pembangunan

"Wa'alaikumsalam, masyaallah gus Hisyam, saya kira tidak jadi datang", ucap pak Rozak menyambut baik kedatangan Hisyam, ia menjabat tangan Hisyam

"Ini istrinya gus Hisyan yah?", tanya Pak Rozak

"Iyah pak, ini istri saya, bidadari saya", kata Hisyam sembari merangkul pundak Ayesha yang ada di sampingnya

Ayesha tersipu malu mendengar ucapan Hisyam.

"Pengantin baru biasanya lagi mesra mesranya gini ning, semoga mesra sampe kakek nenek yah", ucap pak Rozak

"Aamiin".

Pak Rozak mengambil dua buah helm untuk para pekerja di area pembangunan ini.

"Silahkan di pake dulu gus,ning, biar aman ", ucap pak Rozak memberikan helm itu pada Hisyam

Setelah memakai helm Hisyam dan Ayesha di ajak ke area dalam di mana pembangunan rumah usaha ini sudah mulai bagus, dan uang biaya pembangunan ini adalah hasil kerja Hisyam selama di Mesir, ia menjadi seorang guru madrasah di sana sembari menempuh pendidikan S1 di sana.

Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang