Ummi Khadijah yang mendengar pembicaraan Hisyam dan Ayesha itu ikut menghampiri dan bertanya pada Ayesha.
"Kenapa nduk?.., sakit?", tanya Ummi Khadijah
"Inggih Ummi.. Ayesha tiba-tiba mual, sepertinya masuk angin", jawab Hisyam
"Ouh iyah.. nanti minum jahe yah, Ummi buatin, kalau masih mual bisa jadi bukan masuk angin",ucap Ummi Khadijah
Hisyam dan Ayesha memandangi Ummi Khadijah dengan heran.
"Maksud ummi?", tanya Hisyam heran
"Bisa jadi udah isi ini", jawab Ummi Khadijah di iringi dengan tawa renyahnya sembari mengelus lembut perut Ayesha
Ayesha dan Hisyam tertawa cekikikan begitupun Ummi Khadijah.
"Aamiin, kalau misal wedang jahe yang ummi buat masih belum mempan, kita periksa ke dokter saja yah", ucap Hisyam
"Bener itu.., semoga Allah segera memberi momongan buat kalian yah", ucap Ummi Khadijah
Ayesha dan Hisyam tersenyum mendengar doa Umminya.
"Aamiin", jawab mereka berdua
🌼🌼🌼🌼
Sore ini Hisyam bersiap pergi ke tempat pembangunan rumah usahanya yang ada di kota Semarang, ia bersiap menggunakan parfume, menyisir rambutnya, dan tak lupa dengan peci hitamnya.
"Mas Hisyam mau pergi?", Tanya Ayesha
"Iyah.. mas mau lihat sebentar proses pembangunannya", jawab Hisyam
Hisyam mulai mendekati Ayesha yang sedang duduk di tepi ranjangnya, ia mengelus lembut kepala Ayesha yang terbalut oleh hijab coksunya.
"Huek!"
Ayesha tiba-tiba mual karena mencium aroma parfum milik Hisyam.
"Kenapa sayang?, mual lagi yah?", tanya Hisyam khawatir
Ayesha menutup hidungnya kuat-kuat agar tidak mencium aroma tubuh Hisyam yang menurutnya terlalu wangi hingga menusuk hidung.
"Mas Bau!".
Hisyam mulai mengendus-endus ketiaknya, dan baju yang ia pakai.
"Bau apa?, wangi kok", ucap Hisyam
"Terlalu wangi, Yesha nggak suka", rengek Yesha
"Ganti baju mas, nggak usah pakek parfume", pinta Ayesha
"Oky, mas ganti baju sekarang".
Hisyam pun mengganti bajunya ia menuruti permintaan istrinya.
Setelah cukup lama akhirnya Hisyam siap dan bergegas pergi ke lokasi pembangunan.
"Kamu mau ikut?", tanya Hisyam
Ayesha mengangguk.
"Nggak papa?", tanya Hisyam
"Nggak papa mas, Yesha kan sehat sehat aja", ucap Yesha
"Yakin?", tanya Hisyam merasa tak yakin jika istrinya ikut pergi
"nggeeeh yakin", jawab Ayesha
Ayesha gemas suaminya tidak bergerak dengan cepat ia langsung menarik tangan Hisyam dan mengajaknya untuk segera berangkat menuju lokasi.
Di ruang Tamu ia berpamitan kepada Ummi dan Abahnya.
"Ummi.. Ayesha dan mas Hisyam izin keluar Nggih", pamit Ayesha
"Mau kemana nduk?", tanya Abah Hasan
"Saya dan mas Hisyam izin sebentar melihat proyek pembangunan rumah usaha Abah", ucap Ayesha dengan lembut
"Kamu sudah enakan nduk?, nggak mual lagi?", tanya Ummi Khadijah
"Alhamdulillah ummi sudah enakan", Jawab Ayesha
"Ummi nggak yakin kamu suda enakan, kamu sekalian priksa saja yah di dokter", Saran Ummi
"Syam.. jangan lupa yah antar Yesha!", Printah Ummi Khadijah
"Nggih ummi, Hisyam kan suaminya ummi , jadi wajib untuk mengantarkan Dek Yesha kemana saja", ucap Hisyam dengan sedikit di iringi tawa renyahnya
"Yasudah Hati-hati yah le, nduk", ucap Abah
Setelah itu mereka berdua mencium tangan kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum".
"Wa'alaikumsalam".
Mereka berdua masuk ke dalam mobil, dan bersiap pergi menuju ke lokasi.
(Ilustrasi mobil Hisyam)
Ayesha senang menghirup aroma kopi yang ada di mobil Hisyam. Hisyam menatap aneh istrinya karena ia sedikit heran dengan Ayesha, kenapa ketika mencium aroma parfum miliknya Ayesha merasa mual, sedangkan aroma kopi yang begitu menyengat melebihi parfumnya Ayesha malah merasa senang.
"Hmm Harum mas.. enak baunya", ucap Ayesha
Dengan tiba tiba ia menarik sebungkus karung kecil biji kopi yang ada di spion tengah mobil milik Hisyam dan mencium aroma kopi itu.
"Kamu nggak papa kan?, ayo kita ke dokter dulu yah mas takut, kamu kalok sakit agak aneh gini yah emangnya?", tanya Hisyam heran
Ayesha menatap Hisyam bingung.
"Yesha nggak sakit", jawab Yesha
"Terus kenapa mual?", heran Hisyam
"Nggak tau...", jawab Yesha dengan menaikkan bahunya
Hisyam sedikit terdiam lalu ia mulai tersenyum senyum sembari memandang wajah Ayesha lalu pandangannya berpindah ke arah perut Ayesha.
"Masyaallah Alhamdulillah, berarti tandanya ada beby di perut kamu yah?", tanya Hisyam dengan raut wajah bahagia dan excited
Ayesha hanya diam lalu mengangkat bahunya seolah ia tak peduli, ia hanya sibuk mencium cium karung kecil itu yang berisi biji kopi untuk pengharum mobil.
Bismillah
Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk tinggal kan jejak di cerita ini, vote cerita ini, butuh banget nih dukungan dari para readers untuk terus meng update cerita baru tentang Kisah cinta ning Ayesha.
Gimana nih pasti kalian nungguin ending berikutnya dari kisah ini kan??, baca terus yuk, jangan lupa vote juga, Happy Reading teman-teman 🤗_ Author
Masyaallah.. Author seneng banget , terus dukung Author yah, Author butuh banget support dari kalian semua dan vote dari kalian semua supaya Author rajin dan semangat update terbaru kisah cinta ning Ayesha xixixixi🤭☺️. Ouh yah satu lagi, semoga yang Vote cerita ini dapat jodoh yang baik kayak Gus Hisyam, Aamiin.
Author minta maaf yah kalau Author terlambat Update
Catatan: Komen jika cerita ini menarik atau perlu di perbaiki!!
Instagram:watpad0308
____________
21 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going)
Teen Fiction****** Ayesha Farah Inayah seorang putri bungsu Gus Ashraf dan ning Humairah, adik kesayangan Gus Haedar, Cucu pemilik pesantren Ar-roudloh. Kecantikannya, kesabarannya membuat semua santri dan para abdi pesantren Kyai Hasan terpesona, membuat merek...