🌼🌼🌼🌼
Hari ke 2 setelah Hisyam sakit.
Pagi ini Hisyam tengah menikmati indahnya taman pesantren, walaupun ia sudah sering melihatnya bahkan sangat sering baginya, namun Hisyam tak merasa bosan, karena kini ia menikmati indahnya taman pesantren bersama kekasihnya."Alhamdulillah.. mas sudah enakan hari ini", ucap Yesha sembari mengayunkan tangan Hisyam
"Alhamdulillah, terimakasih yah bu dokter, sekarang tau rasanya di rawat bidadari cantik", ucap Hisyam sembari terkekeh kecil
Ayesha ikut tertawa dan tersipu malu mendengar gombalan dari Hisyam.
"Kamu tau, dulu ketika saya masih menjadi mahasiswa di Mesir saya merindukan taman ini dan sejuknya udara pagi di taman ini, sekarang mungkin jika saya jauh dari pesantren dan juga taman ini saya akan rindu taman ini yang ada kamunya", Hisyam mulai menggombal sembari menatap pepohonan lalu setelah itu ia kembali menatap wajah istrinya dengan senyuman manis
"Nak.. kamu denger kan kata Abi kamu, umi capek di bikin salting tiap hari nak", ucap Yesha sembari mengelus perutnya dan melihat ke arah perutnya
Hisyam terkekeh ia juga ikut mengelus perut milik Ayesha.
Dari kejauhan Hisyam dan Ayesha menjadi pusat perhatian para santri, beberapa santri tersenyum melihat pemandangan itu, maksudnya pemandangan indah taman beserta Gus dan Ning tercinta mereka hahaha.
"Assalamualaikum Ning Yesha, Gus Hisyam", sapa Nayla
"Wa'alaikumsalam", jawab mereka bersamaan
"Masyaallah.. sedang menikmati suasana pagi njeh Ning?", tanya Naila hanya untuk sekedar basa-basi
"Iyah mbak.. mau ke dapur yah sampean ini?", tanya Yesha
"Njih ning, mau siapkan sarapan untuk santri-santri, sebagai Abdi Ndalem harus rajin seperti Ning Yesha waktu dulu, dan semoga bisa ketularan dapat jodoh yang se Masyaallah Gus Hisyam", ucap Nayla di iringi tawa kecilnya, ia sedang menggoda Ayesha dan Hisyam
"Haha Aamiin mbak", saut Yesha dengan terkekeh kecil
"Insyaallah.. berdoa saja yah mbak, Allah tau apa yang terbaik untuk Hambanya, takdirnya tidak pernah salah", ucap Hisyam
"Njih gus".
"Kalau begitu saya pamit njeh Ning, Gus. Santri-santri pasti nungguin sarapan ", ucap Nayla
"Njeh silahkan mbak",Ucap Ayesha
"Assalamualaikum".
"Wa'alaikumsalam"
Setelah Nayla pergi, Ayesha dan Hisyam menuju tempat duduk yang ada di sebelah kolam.
Suara air mancur yang enak di dengar, di iringi suara burung-burung berkicauan. Ayesha menikmati suasana ini, bahagia rasanya.
"Masyaallah.. merdunya suara burung itu", ucap Yesha sembari menunjuk ke arah 2 burung kenari yang hinggap di dahan pohon
"Oh yah?, semerdu apa?", tanya Hisyam sembari menatap wajah sang istri yang tengah mendongak melihat burung kenari
"Suara iqomahmu, suara adzanmu, dan tilawah mu", jawab Yesha kini ia berhasil membuat Hisyam salah tingkah
Hisyam tersenyum menis, ia mencubit lembut pipi Ayesha.
"Bagus yah... sudah mengerti trik balas dendamnya sekarang, kok bisa yah mas di buat salah tingkah sama bidadari satu ini, biasanya mas duluan yang gombal", Ucap Hisyam dengan terkekeh geli
"Bisa dong.. sekarang Yesha udah tau caranya hehehe", ucap Yesha sembari tertawa cengengesan
Hisyam tersenyum, ia begitu gemas ketika melihat istrinya seperti ini.
"Cantik.." guman Hisyam
Ayesha mendengar ucapan itu.
"Apa mas?", tanya Yesha
"Cantik...", ucap Hisyam sekali lagi
"Apa apa?", iseng Yesha ia berpura-pura tidak mendengar suara Hisyam
"Masyaallah.. kamu cantik sayang", ucap Hisyam dengan jelas
"Ouuh....".
"Ouh aja?", tanya Hisyam
"Terus?", tanya Yesha seolah ia tak peduli dengannya
"Oky kalo gitu..", Hisyam sedikit merajuk pada Yesha
"Hahaha maaf mas, Yesha pengen tau mas ngambek hehe", ucap Yesha
Yesha mulai meraih tangan Hisyam dan mencium tangannya berulang kali.
"Nakal..", ucap Hisyam
"Mas Hisyam yang ajarin wlee", ledek Yesha
Tawa Hisyam melihat ekspresi wajah Ayesha, Ayesha juga ikut tertawa karena melihat Hisyam tertawa.
Setelah tertawa bersama, tiba-tiba handphone Yesha berdering, Yesha mendapatkan telpon dari Umminya.
"Assalamualaikum ummi..", salam Yesha
"Wa'alaikumsalam, nak.. gimana keadaan Hisyam?, sudah membaik?", tanya Ummi ikut khawatir
"Alhamdulillah ummi.. mas Hisyam sudah sembuh", jawab Yesha
"Alhamdulillah", lega ummi Humaira mendengar jawaban Yesha
"Terimakasih yah Ummi.. saya berterimakasih kepada ummi yang sudah merawat bidadari secantik ini, mendidiknya dengan baik hingga menjadi istri yang sholehah saat ini", ucap Hisyam ikut berbicara pada mertuanya
"Alhamdulillah Syam.. semua ini atas izin Allah, anak adalah titipan dari Allah, tugas kita sebagai orang tua harus merawat dan menjaganya juga mendidiknya karena anak yang baik juga terdidik dari keluarga yang baik", ucap Ummi Humairah
"Masyaallah.. Nggih Ummi, leres (Iyah ummi, benar) ", saut Hisyam setuju pada pernyataan Umminya
"Oh iyah, sudah cek lagi kondisi kandungannya nak?", tanya Ummi pada Ayesha
"Nggih Ummi, sore nanti Yesha dan mas Hisyam ada jadwal untuk mengecek kondisi kandungan, Yesha ada jadwal USG hari ini", jawab Yesha
"Alhamdulillah, titip putri Ummi yah Syam", ucap Ummi Humairah
"Nggih Ummi, Hisyam titip salam untuk Abi Ashraf", ucap Hisyam
"Iyah Le, Ummi sampaikan. Yasudah Ummi tutup telponnya yah, Assalamualaikum", salam Ummi mengakhiri telponnya
"Wa'alaikumsalam".
Bismillah
Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk tinggal kan jejak di cerita ini, vote cerita ini, butuh banget nih dukungan dari para readers untuk terus meng update cerita baru tentang Kisah cinta ning Ayesha.
Gimana nih pasti kalian nungguin ending berikutnya dari kisah ini kan??, baca terus yuk, jangan lupa vote juga, Happy Reading teman-teman 🤗_ Author
Masyaallah.. Author seneng banget , terus dukung Author yah, Author butuh banget support dari kalian semua dan vote dari kalian semua supaya Author rajin dan semangat update terbaru kisah cinta ning Ayesha xixixixi🤭☺️. Ouh yah satu lagi, semoga yang Vote cerita ini dapat jodoh yang baik kayak Gus Hisyam, Aamiin.
Author minta maaf yah kalau Author terlambat Update
Catatan: Komen jika cerita ini menarik atau perlu di perbaiki!!
Instagram:watpad0308
____________
24 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going)
Teen Fiction****** Ayesha Farah Inayah seorang putri bungsu Gus Ashraf dan ning Humairah, adik kesayangan Gus Haedar, Cucu pemilik pesantren Ar-roudloh. Kecantikannya, kesabarannya membuat semua santri dan para abdi pesantren Kyai Hasan terpesona, membuat merek...