Bagian 27

1.4K 68 0
                                    

Yesha menyadari hidung Hisyam yang sedikit berwarna merah, ia langsung mengecek suhu tubuh Hisyam.
Dan benar saja tubuh Hisyam terasa panas.

"Ayo kita istirahat di kamar dulu mas, Yesha rebus air dulu yah buat kompres", ucap Yesha

Hisyam hanya mengangguk.

Setelah cukup lama Ayesha merebus air, Ayesha pun masuk ke dalam kamar sontak ia terkejut melihat Hisyam yang tergeletak di lantai kamarnya.

"Innalilahi, mas... mas Hisyam..", Ayesha langsung menaruh air hangat yang ia bawa itu ke sebelah Hisyam, ia sembari menggoyangkan badan Hisyam yang terbaring di lantai kamarnya.

"Mas.. mas bangun", tangis Ayesha

"Mas.. Mas Hisyam".

Ia melihat wajah Hisyam yang begitu pucat, demamnya semakin tinggi, tubuhnya terasa panas.

Ummi Khadijah mendengar tangis Ayesha, beliau langsung menghampiri Ayesha di kamarnya.

"Kenapa nduk?", tanya Ummi

"Mas Hisyam ummi, mas Hisyam pingsan", ucap Ayesha dengan menangis sesenggukan

"innalilahi.. Abah... abahh", panggil ummi Khadijah

Sontak Kyai Hasan ikut terkejut, beliau menghampiri istrinya.

"Kenapa ummi?", tanya Kyai Hasan

"Hisyam abah.. Hisyam pingsan", ucap Ummi Khadijah

"Hisyam.. bangun nak", ucap Kyai Hasan sambil mengelus kepala putranya

"Badan Hisyam panas sekali, demamnya terlalu tinggi, kita bawa ke rumah sakit saja yah", ucap Kyai Hasan dengan sigap, karena beliau khawatir dengan putranya

"Sebentar abah panggil kang Amir sama Kang Syamsul dulu yah", ucap Kyai Hasan.

Kyai Hasan pun memanggil kedua abdi ndalem untuk menolong putranya agar bisa di angkat ke dalam mobil.

Setelah Kang Amir dan kang Syamsul datang mereka menggotong tubuh Hisyam ke dalam mobil.

"Terimakasih yah kang, abah pamit dulu, doakan semoga Hisyam baik-baik saja", ucap Kyai Hasan

"Njeh bah, kami berdua selalu mendoakan yang terbaik buat Gus Hisyam dan Abah beserta keluarga", ucap kang Amir

"Assalamualaikum", pamit Kyai Hasan

"Wa'alaikumsalam".

Di dalam mobil Ayesha terus mengelus kepala Hisyam yang ada di pangkuannya, sembari berbisik pelan membangunkan suaminya.

"Mas.. mas bangun", bisik Ayesha sembari menangis sesenggukan

"Mas bangun..".

"Sudah nduk, jangan terlalu larut menangisi Hisyam, semoga Allah segera menyembuhkan Hisyam, kita berdoa saja yah", ucap Kyai Hasan

"Njeh bah..", ucap Yesha

"Maaf yah nduk.. Ummi belum sempat ngomong ke kamu kalau-", ucapan Ummi terpotong karena abah yang menyela pembicaraannya

"Sudah.. Hisyam nggak kenapa-kenapa, mungkin karena kelelahan, dia hanya butuh istirahat", ucap Kyai Hasan

Ayesha terdiam, ia masih penasaran dengan apa yang ummi Khadijah katakan tadi, karena abah, ummi Khadijah tidak melanjutkan perkataannya lagi.

Selang beberapa waktu akhirnya mobil kyai Hasan sampai di area rumah sakit.

Beberapa petugas rumah sakit membantu mengangkat Hisyam ke atas ranjang darurat untuk pasien.

Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang